NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

APAKAH kalau seseorang mengatakan dirinya sudah beriman, lantas dijamin masuk surga? Belum tentu. Lantas, apa istimewanya beriman? Yah, memang
‘nggak istimewa-istimewa amat sih’ . Karena itu tidak pantas disombongkan. Bahkan di sejumlah ayat Al Qur’an, orang-orang beriman itu malah “ditakut-takuti” oleh Allah dengan ujian yang berat. Kalau begitu, buat apa kita beriman?

“Kirain, kalau sudah menyatakan diri beriman lantas diberi yang enak-enak di dunia. Dan ketika mati, di akhirat dipastikan masuk surga,” celetuk kawan saya. Bukan. Itulah sebabnya, saya fokus mengajak para sahabat DTM untuk memahami makna keimanan itu. Karena, masih banyak yang salah persepsi dan misleading dalam memahaminya.

Keimanan bukanlah “sekedar status” yang menempatkan seorang muslim dalam derajat yang lebih tinggi dibandingkan dengan muslim lainnya. Yang karenanya lantas bisa disombong-sombongkan. Keimanan adalah komitmen yang menempatkan kita di “jalur spiritual”, yang justru mendaki ke jalanan terjal. Meskipun, di ujung sana, Allah sedang menanti siapa saja yang bisa mencapai finish, dengan suguhan “air surga” nan sejuk menyegarkan.

Kenikmatan air surga itu bukan dikarenakan kondisi air itu sendiri, melainkan dikarenakan perjalanan panjang dan penuh perjuangan untuk mendaki jalanan terjal. Betapa nikmatnya minum air, ketika kita sedang kehausan setelah berjuang menguras tenaga nan melelahkan. Kenikmatan yang tiada tara. Mirip dengan kenikmatan orang yang berpuasa di waktu berbuka.

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?” [Qs. Al Ankabuut (29): 2]
Demikian Allah berfirman di dalam kitab suci. Jangankan kita, para nabi pun diuji dengan masalah-masalah yang yang berat. Sampai-sampai mereka berguman penuh harap: “kapan ya datangnya pertolongan Allah?”

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan berbagai cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. [Qs. Al Baqarah (2): 214]

Ada sejumlah ayat seperti di atas yang menggambarkan betapa orang-orang beriman justru memperoleh ujian dari Allah. Karena itu, keimanan adalah sebuah komitmen dan integritas yang kuat dalam menghadapi segala macam cobaan itu. Kuat tidaknya keimanan kita terlihat dari bagaimana kita menyikapi semua ujian. Dan inti kekuatan dari keimanan itu adalah ketika kita ingat Allah. Bahwa “pertolongan Allah sangatlah dekat”, sebagaimana penutup ayat diatas.

Keyakinan bahwa Allah pasti menolong hamba-hamba-Nya yang sabar itulah yang sedang diujikan dan digemblengkan oleh Allah kepada orang beriman. Jika kita sabar dan terus berpegang pada keyakinan itu, maka akan datang waktunya untuk menuai kemenangan atas semua ujian yang kita hadapi. Innallaha ma’ash shabirin – Allah bersama dengan orang-orang yang sabar .

Karena itu, keimanan bukanlah sebuah hasil akhir yang menjadi puncak bagi spiritualitas seorang muslim. Melainkan baru “pintu masuk” untuk merasakan gemblengan Allah dalam meningkatkan kualitas diri kita. Mereka akan lulus dengan nilai baik ketika bisa menggunakan keimanannya untuk beramal kebajikan sebanyak-banyaknya. Ya, kuncinya tetap pada amalannya. Bukan komitmennya.

Itulah sebabnya, berbagai ayat di dalam Al Qur’an baru menyebut seseorang pantas masuk surga ketika keimanannya sudah mewujud dalam bentuk amal kebajikan. Bukan sekedar keimanan yang masih tersimpan di dalam hatinya sendiri.

“…Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan mengerjakan amal yang saleh, niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya Allah memberikan rezeki yang baik kepadanya.” [Qs. Ath Thalaq (65): 11]

Bagaimana menurut Anda?

sumber: http://agusmustofa.com/?page=ngaji&id=21
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.