Notes

Kim Seokjin @seokjen92 - G1 - Rouerie

Hormon yang mempengaruhi emosi dan perilaku manusia:
1. Dopamin: Neurotransmitter yang merupakan jalur yang terlibat pada motivasi, kontrol diri, kesenangan, dan kecanduan yang dirasakan manusia. Dopamin abnormal tingkat tinggi juga dikaitkan dengan hilangnya kontak dengan realitas, memiliki delusi, dan kurangnya emosi yang dirasakan, sementara tingkat paling rendah biasanya dikaitkan dengan perilaku manusia yang adiktif serta banyaknya perilaku pengambilan resiko.

2. Noradrenalin: Hormon ini berhubungan dengan adrenalin, dan juga salah satu hormon stres yang mengkoordinasikan manusia di dalam merespons sesuatu hal. Hal tersebut berada pada banyak komponen fisik emosi, beberapa di antaranya termasuk denyut jantung yang meningkat, kewaspadaan, kognisi, dan perilaku pengambilan keputusan.

3. GABA: Hormon Gamma Amino Butyric Acid (GABA) merupakan neurotransmitter inhibitor utama pada otak yang berfungsi untuk mengurangi rasa gugup/grogi. Jika terjadi peningkatan aktivitas hormon GABA pada otak, maka rasa cemas dan stress yang dirasakan manusia akan berkurang.

4. Serotonin: Hormon yang memiliki kemampuan untuk menyempitkan pembuluh darah. Hormon Serotonin secara luas biasanya dikenal sebagai hormon kebahagiaan.

5. Beta-endorphin: Hormon alami yang diproduksi oleh tubuh, sebagai respons terhadap rasa sakit, kegembiraan, dan saat melakukan olahraga. Beta-endorphin dapat juga menjadi penghilang rasa sakit dan ada pada syaraf di kotak dan sumsum tulang belakang manusia.

6. Oksitosin: Hormon kedekatan, hormon kepercayaan, atau kadang-kadang disebut juga sebagai hormon cinta. Menurut beberapa penelitian yang dilakukan, Hormon Oksitosin diduga memainkan peran yang penting di dalam hubungan manusia, keintiman manusia, melahirkan, gairah seksual, kepercayaan, dan ikatan pasangan.