Notes

Waktu menunjukan pukul 11, Izaya pun terbangun dari tidurnya menyadari bahwa ada tugas yang belum ia kerjakan. Ia pun sempat panik pada awalnya namun disaat dia melihat tugas apa yang disuruh, dia hanya bisa tertawa. Bagi nya Spell Vera Verto hanyalah mainan anak kecil. Jika ingin menghasilkan hasil yang paling optimal, hanya dibutuhkam konsentrasi dan perhitungan yang tepat.

"Mungkin aku akan. Memggunakan Tikus sebagai bahan percobaanku~"

Ia pun mengambil tongkat sihirnya, dan segera hendak keluar dari kamar asramanya menuju ke lab dan meminta izin untuk diberika seekor tikus sebagai bahan percobaannya. Kembalinya ia lagi ke dalam kamar, ia meletakkan tikus itu diatas mejanya. Ia meratapi tikus itu pada awalnya dengan senyum seorang psikopat. Biarpun jika sudah menjadi gelas, dan bisa kembali ke wujud semula, ada bagian dari dirinya yang ingin melihat tikus itu mati.

"Aku rasa ini saatnya kita pisah tikus kecil."

Dia pun menggerakan tomgkat sihirnya, menggunakan konsentrasi yang tinggi agar menghasilkan hasil yang paling optimal.

Diketuk tiga kali ke Tikus itu
"Vair-uh VAIR-toh!!!"

Dalam sekejap, Tikus itu langsung berubah menjadi Cawan. Ia pun sudah tentunya mengetahui bahwa dia akan berhasil dari awal. Namun baginya mantra ini cukup membosankan. Ia pun malas merubah wujud dari cawan itu menjadi tikus lagi. Menurutnya hal ini sudah cukup karena dia tau palin g juga profesor hanya ingin melihat hasilnya bukan.