NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

Marriage!WonhoxSera.


Baru saja Wonho membuka sepatunya, Sera mendorongnya ke dinding.

"Sayang, kau ken-"

Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Sera segera mencium bibir Jungkook dengan membabi-buta. Kedua tangannya melingkar dileher pemuda tampan itu. Awalnya Wonho terkejut, tapi ia mulai membalas permainan istrinya ini. Merapatkan tubuh mereka. Bertukar saliva. Saling menjelajahi.

Tautan bibir mereka terlepas, Wonho menyeringai melihat Sera yang terengah-engah menarik nafas.

"Kau liar.." Wonho kembali menggoda gadisnya dengan nada sensual.

Sera yang mendengar itu langsung menarik dirinya dari Wonho. "M-maaf.." Kepala Sera tertunduk dalam.

"Tidak apa-apa, sayang. Kau kenapa? Tidak biasanya." Wonho terkekeh.

"Aku merindukanmu~ Hehe. Sudah makan malam?" Sera menggandeng lengan suami nya sambil berjalan ke kamar.

"Belum, sayang." Jawab Wonho.

"Hm, oke. Aku buatkan makan malam ya? Kamu mandi saja dulu!" Kata Sera bersemangat.

"Siap, Sayang." Wonho mengacak rambut gadisnya gemas sebelum dirinya berlalu ke dalam.

Sera tersenyum. Bahagia rasanya diperlakukan seperti ini oleh Wonho.

"Kkk." Kekeh Sera, lalu berjalan menuju dapur untuk menyiapkan makan malah untuk dirinya dan Wonho.

30 menit Sera memasak di dapur, Wonho tidak kunjung mendatangi juga. Karena kelamaan, Sera memanggil Wonho.

"Shin Wonho~" Panggil Sera keras.

Hening. Masih belum ada jawaban.

"SHIN WONHO!" Suara Sera semakin meninggi.

Dan masih belum ada jawaban. Akhirnya Sera memilih untuk pergi ke kamar langsung.

Setelah sampai di kamar, Sera memijat pelipisnya. Wonho itu memang benar-benar tuli sepertinya.

"SHIN WONHO!" Sera berteriak dari daun pintu.

Membuat Wonho yang sedang bermain game di ponsel nya pun menoleh karena kaget.

"Astaga. Kaget, sayang. Ada apa?" Tanya Wonho seperti orang bodoh. Sera menggerakan tangannya menuju telinga Wonho lalu menariknya dan membawa Wonho kedapur dengan tangannya yang masih berada di telinga Wonho.

Sesampainya di dapur, Sera melepaskan tangannya dari telinga Wonho. Wonho mengusapi telinganya yang memerah akibat Sera.

"Sakit, Sera-ya~ng." Wonho menunjukan puppy eyes nya.

Kalau dalam keadaan seperti ini, Sera ogah menanggapi puppy eyes itu.

Sera mengacuhkan Wonho dan duduk ditempat makannya dan memakan makan malamnya. Sera bisa melihat kalau Wonho sekarang sedang cemberut sambil memandangi makan.

"Kenapa liat-liat? Makan makanannya! Keburu dingin!" Kata Sera ketus.

Wonho mem poutkan bibirnya. Najis kalau Sera mah.

"Suapin." Kata Wonho.

"Kamu tuh gak punya malu banget ya, Ho? Aku manggil dari tadi tidak di dengar. Udah budek?"

Marah. Sera marah. Suami nya sendiri mengabaikannya dan memilih main game. Bahkan di panggil pun tidak menyaut. Sebenarnya istrinya itu Sera apa game nya?

Wonho diam. Dia tidak tau kalau Sera marah.

"Memangnya kamu tadi manggil aku, Sayang?"

Pertanyaan bodoh macam apa itu?

"Bodoh. Diam kamu, cepat makan makanan kamu!" Kata Sera ketus. Wonho menurut.

Beberapa menit berlalu, Sera dan Wonho selesai memakan makan malamnya. Dan Sera juga masih belum berbicara pada Wonho. Tapi karena Wonho sudah tak tahan, Wonho yang mulai bicara pada Sera.

"Sayang." Panggil Wonho.

"Apa." Balas Sera singkat sambil membelakangi Wonho karena dirinya sedang mencuci piring bekas mereka makan tadi.

"Maafin aku dong, sayang." Wonho memeluk Sera dari belakang. Sera langsung memukul lengan Wonho yang melingkar di pinggangnya.

"Lepasin! Mau aku kasih air huh?" Sera mengancam Wonho. Wonho sontak melepasnya dan menunggu Sera menyelesaikan cucian nya. Dan tak lama Sera selesai. Wonho mengikuti Sera kekamar.

"Sayang, maaf. Aku janji tidak akan mengulanginya lagi. Aku akan menghapus games nya, serius." Wonho memegangi tangan Sera.

"Ini bukan yang pertama kalinya kau bilang seperti itu, Won. Dan bukan yang pertama kali juga aku percaya padamu. Jadi aku harus apa?"

Uh didengar dari nadanya sih, Sera sangat kecewa.

"Maaf, sayang. Kau boleh menyita ponselku kalau kau mau. Aku akan melakukan apapun demi kamu." Kata Wonho. Sera menghela nafasnya.

"Apapun?" Tanya Sera memastikan. Wonho menganggukan kepalanya.

"Belikan aku eskrim, pudding caramel, pasta, parfum baru, sepatu baru, kosmetik, dan temani aku ke salon." Kata Sera. Wonho terdiam.

"Katanya apapun?" Tanya Sera lagi.

"Ah iya-iya. Siap. Besok kan?" Wonho hanya bisa pasrah sekarang.

"Yup." Sera mengangguk.

"Okay. Anything for you, princess."


👫 👫 👫


Drt drt. Ponsel Wonho bergetar. Menampilkan nama 'Kkukkungie.' dilayar. Itu Changkyun.

"Ini jam 12 malam. Ada apa?"
'Hyung! Game xx telah rilis! Cepat download!'

Mendengar nama games yang ia tunggu itu, Wonho langsung membulatkan matanya dan tanpa sadar berteriak. Padahal Sera sedang tertidur disebelahnya.

"BENARKAH? WAH DAEBAK! Kau sudah download, Kyun?"
'Belum, Hyung. Masih loading. Aku tidak menganggu kan?'
"Tidak. Sama sekali tidak. Games nya jadi bagaimana katanya?"
'...'
"WAH! Sepertinya seru ya!"

Dan terus sampai jam 1. Kali ini Wonho berteriak dan tertawa sampai membuat Sera yang tadinya terlelap menjadi bangun. Tapi Sera hanya diam dan memandangi Wonho dari belakang. Tanpa Wonho ketahui tentunya.

Tidak beberapa lama, Wonho kembali tertawa keras.

Dug! Sera menendang keras Wonho sampai dia terjatuh ke lantai.

"Se-sera.."

Sial. Wonho ketahuan.

"Kemarikan ponselmu! Jangan putuskan sambungannya!" Wonho menurut; dia memberikan ponselnya pada Sera. Sera langsung menempelkan ponsel Wonho ke telinganya.

"Siapa ini?"
'Eh, S-Sera Noona?'
"Im Changkyun? Oh astaga. Sayangku, tidak lihat ini sudah jam berapa, hm? Apa yang kalian obrolkan?"
'M-maaf, Noona. Kami berbicara tentang games..'
"Ah begitukah? Mengobrol lah besok lagi. Noona tutup ya."
Sera mematikan sambungan telfon lalu mengembalikannya pada Wonho.

"Won, ini jam berapa?" Tanya Sera.

"Jam 1, sayang. Maaf.." Jawab Wonho dengan kepala yang tertunduk dalam.

"Katanya gak bakal games lagi. Ingkar terus kamu. Gak cape apa? Jam 1 cuma ngomongin games. Teriak dan ketawa sampai aku saja bangun. Ngotak dulu astaga, Won." Sera memijat pelipisnya.

"Maaf.."

"Tidur di balkon atau kamar mandi? Pilh."

Matilah riwayatmu, Shin Wonho.

"A-ah jangan, sayang. Kumohon jangan. Sangat dingin sekarang.." Wonho memegangi tangan Sera. Tapi Sera menepisnya kasar.

"Aku lelah. Hari ini, aku biarin kamu. Awas aja besok-besok lagi." Sera kembali berbaring memunggungi Wonho yang masih terduduk di lantai.

Wonho naik ke kasur dan merebahkan dirinya di samping Sera lalu memeluknya.

"Im sorry, Princess," Wonho berbisik tepat di telinga Sera.

"Seharusnya aku-"

Belum sampai Wonho menyelesaikan kata-katanya. Bibirnya sudah di sumpal oleh bibir Sera. Dengan mudah Sera membelitkan lidahnya ke dalam lidah Wonho. Awalnya Wonho diam, tapi sekarang ia mulai membalas perlakuan istrinya.

Tiba-tiba,  Wonho melepaskan tautan bibir mereka, Sera mengambil oksigen sebanyak-banyaknya.

"Maafkan aku.." Kata Wonho. Sera mengangguk dan berkata "Jika kau mengulanginya lagi, tidak akan ku biarkan kau masuk ke dalam kamar atau pun menyentuhku."

"Iya, sayang. Maaf.."

Wonho melanjutkan kegiatan panasnya lagi bersama istrinya. Meleburkan seluruh rasa cinta dengan benih-benih yang ia tanam dalam rahim istrinya. Mengulang percintaannya tanpa henti. Tak peduli berapa kali ia bermain bersama Sera. Hingga lelah dan memutuskan untuk terlelap.


👫 👫 👫


"Nggg." Sera menggeliatkan tubuhnya.

"Akh!" Selangkangannya sakit sekali. Sera mengintip kedalam selimut. Dia tidak memakai sehelai benang apapun! Nafasnya tercekat. Sera melirik ke sebelahnya, Wonho juga tidak memakai sehelai benang apapun.

"WO-" Sera berhenti. Dia lupa.. Kalau tadi malam dia melakukan itu dengan Wonho. Ya walaupun bukan yang pertama kalinya, Sera masih sering kesakitan.

"Sial.. Kenapa sakit sekali?" Gumam Sera.

"Sayang?" Suara serak khas baru bangun Wonho terdengar. Sera menoleh dan mendapati Wonho tengah tertidur menghadapnya sambil memeluk guling.

"Wonho-ya.. Bangun.." Sera mencubiti pipi Wonho.

"Malas~ Cium dulu deh." Kata Wonho.

"Tidak. Kamu belum mandi." Sera menggelengkan kepalanya. Wonho membuka matanya.

"Wah kau cantik. Aku ingin memanggilmu dengan panggilan yang baru." Katanya. Sera mengernyit.

"Apa?" Tanya Sera.

"Babe. Baby. Love. Honey. Coba pilih." Jawab Wonho.

"Terserah." Kata Sera. Wonho berpikir.

"Sweetheart saja ya? Kalau kita punya bayi lalu kupanggil dia Love." Mendengar itu, Sera hanya mengangguk.

"Kenapa kamu talkless pagi ini?" Tanya Wonho yang aneh melihat Sera. Sera menghela nafasnya.

"Gapapa. Hanya- Lupakan." Sera bangkit dari kasur sambil menarik selimut agar tubuhmya tertutupi oleh selimut. Tapi lain untuk Wonho.

"Yah! Cepat pakai celana!" Sera hendak melempar bantal ke wajah Wonho tapi, Wonho segera bangkit dan memakai celananya. Sera mendengus, lalu berjalan ke kamar mandi.


👫 👫 👫


Sera diam memerhatikan Wonho yang tengah makan. Wonho membalas tatapan Sera.

"Dimakan makanannya, Sweet." Kata Wonho. Sera tersadar, bukannya memakan makanannya, Sera malah menyodorkan piringnya pada Wonho.

"Kau kelihatannya sangat lapar. Makan saja nih punyaku." Kata Sera sambil menopang dagunya.

Wonho mengernyit.
"Tidak. Kamu mau sakit huh? Ayo dimakan!" Wonho menyodorkan piringnya ke Sera. Sera mendengus.

"Aku malas.." Keluhnya. Wonho hanya tersenyum.

"Sini aku suapi, sweet." Wonho mulai menyendokan nasi lalu mengarahkannya pada mulut Sera.

"Tidak mau!" Sera menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Wonho berusaha menarik kedua tangan Sera tapi Sera sama sekali tidak menggerakan tangannya.

"Aku tidak mau, Won.." Kata Sera, lebih tepatnya merajuk. Wonho menghela nafasnya.

"Satu suap saja deh. Mau kan, sayang?" Wonho balas merajuk kepada Sera. Sera merengut lalu mengangguk pada akhirnya.

"Naah gitu dong. Buka mulutmu~" Wonho menyodorkan sendok nya ke mulut Sera. Sera langsung memasukannya kedalam mulut lalu mengunyahnya dengan kasar.

"Pelan pelan makannya. Nanti tersedak." Wonho menepuk puncak kepala Sera pelan. Sera mengangguk.

"Hm. Pagi ini kamu talkless. Kenapa?" Tanya Wonho sambil kembali menyuapi Sera.

"Sepertinya aku sakit.." Jawab Sera dengan mulut yang dipenuhi oleh makanan yang disuapi Wonho tadi. Mendengar itu, Wonho tersedak. Sera mengernyit lalu mengambilkan Wonho segelas air dan menyuruhnya untuk meminum air itu.

"Tapi aku tidak apa-apa. Kau jangan overact." Kata Sera. Wonho menopang dagunya.

"Tidak boleh sakit. Cepat makan pokoknya aku suapi." Wonho mulai menyendok makanan Sera lalu menyuapkannya pada mulut Sera. Sera hanya menerimanya.

"Tadi malam. Aku tidak habis pikir padamu." Kata Sera tiba-tiba.

"Kenapa? Terlalu kasar ya?" Tanya Wonho.

Pletak!
Sera memukul kepala Wonho pelan.

"BUKAN ITU! Sebelumnya. Maksudku, pas kamu telfon dengan Changkyun. Padahal games juga bisa diobrolkan besoknya kan? Apa Changkyun yang memaksamu seperti ini? Kalau memang begitu, aku akan melarangnya." Kata Sera panjang lebar.

"Tidak.. Aku yang menyuruhnya untuk memberi tahu aku sesegera mungkin setelah games itu rilis.." Timpal Wonho yang membuat Sera terdiam.

"Aku serius kali ini. Aku akan menyita ponselmu ya." Sera menarik piring nya lalu memakan makanannya sendiri. Kesal. Baru pagi, Wonho sudah buat Sera harus marah-marah.

"Jangan.." Kata Wonho, Sera mendelik.

"Terus mau bagaimana? Waktu tidur saja terganggu karena games sialan itu!!"

Sabar itu ada batasannya, Won.

Wonho diam, lalu mengeluarkan ponselnya dari saku celananya dan memberikannya pada Changkyun.

"Marahi Changkyun, but no-"

Sera segera mengambil ponsel Wonho. Yang salah dia, kenapa harus Changkyun yang dimarahi?

"Kau yang salah, masa aku harus memarahi anak orang? Kau itu sudah besar, Wonho. Lebih baik aku menyita ponselmu sementara atau tidur di luar satu minggu?"

Satu minggu? Bisa mati kedinginan Wonho!

"Sita saja, sayang.." Kata Wonho. Sera tersenyum tipis lalu menepuk puncak kepala Wonho.

"Anak pintar~ Yasudah, sana kerja." Sera mengisyaratkan Wonho untuk pergi.

"Hah? Tidak jadi ke salon? Kamu ajak aku kemarin."

Hening.

1 detik

2 detik

3 detik

"Lah iya?" Tanya Sera, Wonho mengangguk.

"Tapi aku malas.." Lanjut Sera. Wonho mendecak lalu menepuk nepuk puncak kepala Sera.

"Yasudah, tidak jadi nih?" Tanya Wonho. Sera meraih tangan Wonho yang berada di kepalanya.

"Sore saja ya?" Tanya Sera.

"Well, i got something to do, sweet." Jawab Wonho. Entahlah, dia jadi fasih ber bahasa Inggris akhir-akhir ini.

"Loh?" Sera menampakan raut sedihnya.

"Aku ada proyek. Mau buat lagu baru," Kata Wonho. Sera menghela nafas sedih.

"Lagu untukmu." tambah Wonho.

Sera langsung mendongak. "Serius?" Yang dijawab anggukan oleh Wonho. Sera tersenyum lebar.

"Yasudah, sana pergi.." Kata Sera. Wonho mengangguk.

"Ikut saja yuk?" Tawar Wonho sambil menarik tangan Sera. Sera menarik tangannya.

"Aku malas. Kamu saja." Jawab Sera singkat. Wonho menganggukan kepalanya lalu memeluk Sera.

"Jam 4 aku pulang ya, sayang." Sera mengangguk sebelum akhirnya Wonho hilang dibalik pintu.


👫


Sera bangun terlonjak kaget. Ia menoleh kearah jam dinding. Sudah jam 5. Berarti Wonho sudah pulang bukan? Sera langsung melesat keluar dari kamar.

Hening.

Tidak ada suara apapun. Sangat sepi. Hanya ada Sera.

"Kemana dia?" Gumam Sera lalu kembali lagi masuk kedalam kamar.

Sera langsung menelepon Wonho. Dan terhubung!

"Wonho! Kau dimana? Ini sudah jam 5!"
'...'
"Wonho! Jawab!"
'..Ini siapa?'

Deg! Suara perempuan.

"Aku-"
'Aku kekasih Wonho.'

Deg. Kekasih?!

"Omong kosong! Dimana Wonho?!"

Sera mengusir pikiran buruknya.

'Aku serius! Dia sedang ke kamar mandi.'

Deg.

Lalu Sera terjatuh dan menimbulkan suara yang cukup keras.

"Aduh!!"

"Astaga, sayang! Kamu gak apa-apa?"

Sera merasakan kedua tangannya dipegang erat oleh Wonho. Sera mendongak lalu menatap Wonho sesaat sebelum ia memeluk Wonho dengan sangat erat.

"Wonho! Aku mencintaimu! I'll do my best for you! I'll love you till the end of my life! Please dont cheating on me! Huhuhu." Sera mulai menangis.

Wonho yang tidak mengerti hanya membalas pelukan Sera lebih erat.
"Aku tidak akan meninggalkanmu. Aku mencintaimu juga, sayang."

Tangisan Sera semakin pecah. Mimpi tadi adalah hal yang paling ditakutkan olehnya.

Tak lama, Sera menenang dan melepas pelukannya pada Wonho.

"Maaf.. Aku mimpi buruk.." Kata Sera pelan.
"Tidak apa-apa, sweet. Mimpi tentang aku ya?" Wonho mengusap kepala Sera pelan dan perlahan mengangkat Sera kembali ke atas sofa.

"Iya, kamu.. Selingkuh disana. Sungguh, aku ngga mau kehilangan kamu.." Jawab Sera sambil merapikan rambutnya yang agak berantakan.

Wonho terkekeh.
"Aku tidak akan selingkuh. Karena aku telah jatuh padamu. I'll always love you, sweet."

Sera mem-pout-kan bibirnya.
"Kalau kau ketauan selingkuh atau berjalan bersama perempuan lain, aku tidak akan membiarkanmu menyentuhku! Awas saja!"

Mendengar itu Wonho tertawa lalu mencubit kedua pipi Sera dan menarik-nariknya.

"Y-YAH! Sakit bodoh! Lepas!" Sera memukul lengan Wonho. Wonho malah tersenyum lebar.

"Sayangku, mengapa kau sangat imut yaa?" Wonho nyengir sendiri. Sera mendengus lalu memukul lengan Wonho cukup keras sampai Wonho melepas cubitannya pada pipi Sera.

"Sakit. Kau tidak tau hah?" Sera menendang kaki Wonho pelan. Wonho hanya tersenyum sambil terus menatapi Sera. Sera yang tidak suka dilihat seperti itu langsung menyemprot Wonho.

"Yah! Apa sih liat liat!" Sera hendak memukul Wonho tapi Wonho menghindar dan menahan tangan Sera.

"Ayo kita main!" Ajak Wonho. Sera menarik tangannya kembali.

"Main apa? Aku tidak mau kalau permainan yang aneh!" Kata Sera. Wonho tersenyum lagi. Sepertinya dia sudah gila ya.

"Mudah kok, sayang. Kita hanya perlu suit 3 kali. Kalau kamu kalah, kamu harus nurutin kemauan aku. Dan sebaliknya. Call?" Wonho menunjukan smirk nya. Sera mengernyit.

"3 kali? Apa tidak terlalu sedikit?" Tanya Sera.

"Ah, 5 kalau begitu ya." Jawab Wonho.

"10 saja!" Seru Sera. Wonho menggelengkan kepalanya.

"Too much. 7." Kata Wonho.

"10. Atau aku tidak jadi main." Ancam Sera. Jujur saja, sebenarnya Sera takut dirinya kalah karena ia sangat buruk kalau dalam suit.

Wonho memutarkan bola matanya. "Oke. Call."

Sera tersenyum sumringah. "Mulai ya. Hana dul set!"

Sera membentuk gunting, sementara Wonho kertas.

"Yes aku menang!" Seru Sera.
"Ey. Masih ada 9 lagi." Kata Wonho.

Sera mendengus lalu suit lagi bersama Wonho. Sera menang lagi. Sera berseru senang lagi. Tapi Wonho juga tidak berhenti menunjukan smirk nya.

Selanjutnya, Sera menang lagi. Sera yakin kalau dirinya akan menang. Lain dengan Wonho.

Yang keempat, Wonho menang. Dan sampai ke 10 kalinya, Wonho menang.

"Woohoo!" Wonho meninju angin. Sera mempoutkan bibirnya.

"Kukira aku yang akan menang.." Gumam Sera. Wonho yang dapat mendengarnya pun terkekeh lalu menepuk puncak kepala Sera.

"Tenang saja, sayang. Tidak susah kok." Wonho terkekeh lagi.

Sera mendongak dan menatap Wonho dengan tatapan yang seolah-olah bertanya apa yang harus dilakukan olehnya. Wonho yang melihat itu langsung menunjukan smirknya, membuat Sera mengernyit.

"Duduk dipangkuanku selama di rumah. Untuk.. 3 hari."

Sera melongo. Wonho menahan tawanya.

"3 hari.. Oke." Kata Sera sebelum menghela nafasnya.

"Uuu~ Istriku sangat baik~" Wonho mencubiti pipi Sera lagi. Sera melotot lalu mencubit pipi Wonho juga
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.