Notes

Misteri hilangnya awak kapal Mary Celeste

- Awal mula misteri kapal Mary Celeste
Kapal Mary Celeste awalnya digunakan untuk membawa berbagai macam barang. Namun setelah terhempas badai ke teluk Glace tahun 1867, kapal dijual seharga $11.000 ( $160.000 saat ini) kepada James H Winchester dari New York yang lalu mengganti nama kapal menjadi Mary Celeste.
Kepemilikan kapal dipecah menjadi 64 lembar saham. Benjamin Spooner Briggs, membeli sebagian dari saham tersebut yang kemudian diangkat menjadi kapten Mary Celeste.

- Pelayaran Bersejarah
Tanggal 5 November 1872, di pimpin oleh Kapten Briggs, kapal berlabuh di New York dan mengambil kargo berupa 1.701 barel alkohol bernilai sekitar $35.000 (sekitar $513.000 uang saat ini). Perjalanan dimulai dari Staten Island, New York, menuju Genoa, Italia.
Total penumpang kapal yaitu 10, ada kapten, tujuh orang awak, istri Kapten Briggs bernama Sarah dan putri mereka berusia dua tahun bernama Sophia Mathilda.
Sebelum meninggalkan New York, Kapten Briggs berbincang-bincang dengan David Reed Morehouse, kapten kapal dagang Inggris, Dei Gratia. Ternyata mereka memiliki tujuan hampir sama, yaitu laut Atlantik melewati selat Gibraltar menuju Mediterania. Namun Mary Celeste berlayar terlebih dahulu pada tanggal 7 November 1872. Dan Dei Gratia menyusul 8 hari setelahnya.

- Terombang-ambing tanpa awak
Tanggal 5 Desember 1872, sekitar jam 1 siang, seorang awak bernama John Johnson melihat kapal berjarak sekitar 5 mil di depan. Posisi Dei Gratia sekitar 600 mil sebelah barat Portugal.
Kondisi kapal tidak beres, posisi menyimpang dan layar sedikit robek. Yang ternyata kapal itu adalah Mary Celeste yang seharusnya sudah tiba di Italia. Mereka kemudian menyimpulkan kalau kapal itu telah terbawa arus menuju selat Gibraltar.
Lalu, awak kapal Dei Gratia, Oliver Deveau membentuk tim kecil menuju kapal Mary Celeste.

- Kondisi di dalam Mary Celeste
Kapal dalam keadaan basah dan tidak ada penumpang. Ada banyak air di dek dan air setinggi 1,1 meter di dalam palka. Namun masih normal dan layak berlayar. Sekstan, kronometer pelayaran, semua dokumen kapal, kecuali catatan pelayaran kapten, hilang. Jam berhenti berfungsi dan kompas hancur. Sekoci itu dilepas dengan sengaja. Namun, jas hujan masih lengkap. Lalu jangkar kapal tidak diturunkan, layar tidak dinaikkan dan kemudi tidak dikunci.
Kargo berupa 1.701 barel alkhol ternyata 9 tong barel diantaranya kosong. Tetapi tidak terlihat adanya bekas kebocoran atau bau alkohol yang keluar. Persediaan makanan untuk enam bulan terjaga dengan baik.
Semua barang pribadi kru dan barang berharga lain tidak tersentuh. Di ruangan seorang kapal ada tulisan seperti kalkulasi belum selesai yang menunjukkan kalau Richardson dipanggil tiba-tiba. Dalam kabin Briggs, tidak adan catatan kabar cuaca buruk. Indikasi ini menunjukkan kapal ditinggalkan dengan terburu-buru.
Oliveur Deveau membawa Mary celeste menuju Genoa sekitar 10 hari kemudian. Penyelidikan dilakukan oleh Vice Admiralty Court di Gibraltar untuk menentukan apa yang terjadi pada Mary Celeste

- Beberapa Teori yang mencoba menjelaskan penyebab Keadaan kapal Mary Celeste
1. Pembunuhan oleh Kru Dei Gratia
Pembunuhan bertujuan untuk mengamankan hak kepemilikan kapal karena penemuan kapal itu.
Namun dibantah karena Kapten Dei Gratia, David Moorehouse, adalah teman lama kapten Briggs. Lagipula, kapal Dei Gratia berlayar 7 hari setelah Mary Celeste sehingga tidak mungkin kapal ini bisa menyusulnya.
2. Penipuan Asuransi
Adanya kemungkinan Kapten Briggs dan Kapten Moorehouse berkomplot untuk melakukan penipuan asuransi dan sesungguhnya kapten Briggs masih hidup dengan menggunakan identitas baru.
Namun dibantah karena hasil penggantian asuransi tidak akan cukup untuk membiayai hari tua mereka berdua.
3. Badai
Mary Celeste menjumpai badai, air mulai memenuhi kapal dan para kru segera menyelamatkan diri dengan sekoci.
Namun beberapa fakta tidak mendukung. Dan tidak ada badai yang dilaporkan terjadi.
4. Gempa Bumi
Diajukan oleh kapten David Williams, menurutnya mungkin sebuah gempa bumi telah terjadi dan membuka 9 tong barel berisi alkohol yang kemudian bocor ke lambung.
Gempa juga dipercaya menyebabkan perapian di dek bergeser. Bau alkohol dan bara api yang tercium mungkin telah membuat para awak meninggalkan kapal untuk menyelamatkan diri. Tetapi, karena kapal Mary Celeste terus berlayar sendiri, para awak di sekoci tidak dapat mengejarnya dan mati di laut.
Namun para awak kapal Dei Gratia dan penduduk Portugis tidak merasakan adanya gempa. Dan tidak ada bau alkohol serta tidak ada bukti tumpahan alkohol di palka.
5. Semburan Air (WaterSpout)
Waterspout adalah semburan air laut yang menjulang tinggi seperti tornado. Jika waterspout terjadi, maka para awak Mary Celeste akan merasakan kapal seperti tenggelam sehingga mungkin mereka telah meninggalkan kapal dalam usaha menyelamatkan diri.
Teori ini termasuk teori yang paling masuk akal yang pernah diajukan.
6. Risiko Ledakan
Teori ini diajukan oleh James Winchester. Ketika Mary Celeste ditemukan, 9 tong barel anggur kosong. Karena 9 tong terbuat dari kayu oak merah yang dikenal sebagai kayu berpori-pori besar dan gampang bocor.
Kapten Briggs yang tidak pernah membawa barang berbahaya seperti alkohol mungkin telah memutuskan untuk meninggalkan kapal ketika mencium bau alcohol karena takut akan adanya ledakan. Dan mungkin memerintahkan dibukanya lubang palka sehingga menimbulkan semburan uap.
Teori ini disempurnakan ilmuwan Jerman, Eigel Wiese. Ia meminta tim dari University College London untuk menciptakan eksperimen yang menunjukkan efek ledakan uap alkohol. Dalam eksperimen itu, terbukti kalau uap alkohol yang terbakar telah meledakkan lubang palka sehingga terbuka, namun ledakan itu tidak cukup kuat untuk merusak sekelilingnya. Karena panik, kapten Briggs mungkin telah memerintahkan untuk meninggalkan kapal.

oleh A. Catharine Valenclairy