Notes

The Wizard and the Hopping Pot

Hidup seorang lelaki tua yang senang membantu warga, setiap warga yang sedang menderita penyakit atau kesulitan mereka selalu menemui lelaki tua itu. Tetapi bukannya menyombongkan kekuatannya, lelaki itu malah mengatakan bahwa semua obat-obatan dan ramuan ia dapat dari sebuah kuali tua. Lelaku itu hidup bahagia hingga ajal menjemputnya. Ia mewariskan seluruh hartanya dan juga kuali itu pada anaknya. Namun sifat anaknya berbanding terbalik dengannya.

Suatu hari anak itu menghampiri kuali tua itu di dapur dan menemukan sebelah sepatu di dasar kuali. Ada pesan yang tertulis dari ayahnya 'Anakku, harapan terbesar ku adalah kau tak akan pernah membutuhkan sepatu ini' anaknya itu tak memperdulikan pesan itu dan justru malah membuang sepatu tadi.

Pintu rumahnya terketuk, seorang wanita tua yang menemuinya. wanita itu mengatakan bahwa cucunya menderita kutil, namun lelaki (anak penyihir tua) tak memperdulikannya dan justru membanting pintu dihadapan wanita tua itu. Tiba tiba saja dari dapurnya terdengar suara yang sangat berisik. Saat ia melihat didapurnya, rupanya kuali tua tadi telah memiliki sebuah kaki perunggu yang terus melompat lompat sangat berisik, terlebih lagi seluruh permukaan kuali itu dipenuhi kutil-kutil. Lelaki itu mencoba menjauhi kuali itu tapi kuali itu terus melompat-lompat mengikutinya kemanapun, hingga ia tak bisa tidur dibuatnya.

Pintunya terketuk lagi, kali ini seorang pria yang mengatakan bahwa keledainya hilang padahal jika tak ada keledai itu ia tak dapat mengantar dagangan ke pasar dan keluarganya akan kelaparan nanti malam. Namun lelaki itu kembali membanting pintu. Dan kini kuali itu tak hanya berkutil dan melompat lompat, namun juga melenguh seperti keledai dan mengerang seperti manusia yang kelaparan. Seluruh sihir yang dimiliki si lelaki itu tak dapat menghentikan kuali tersebut.

Terdengar ketukan ketiga, kali ini seorang wanita muda yang menangis begitu sedih karena bayinya sakit parah. Namun sang lelaki tak menghiraukan wanita itu dan kembali membanting pintu. Kuali itu kini tak hanya melompat, berkutil, melenguh dan mengerang namun juga terisi dengan air asin menumpahkan air mata kemana-mana.

Walaupun sepanjang minggu sudah tak ada lagi warga desa yang menghampirinya, namun kuali itu memberitahunya kemalangan warga. Karena semakin hari kuali itu juga batuk, muntah dsb.

Sang lelaki sudah tak tahan lagi akhinya ia berlari di tengah malam dan berteriak "Bawalah masalahmu aku akan menyembuhkannya" ia merapalkan mantra ke segala penjuru desa dan satu persatu kemalangan warga pun hilang. Si lelaki berusaha membantu warga sebaik mungkin. Dan perlahan kuali yang mengikutinya itu berhenti mengerang, batuk dsb dan kembali mengilap. Kuali itu memuntahkan sebelah sepatu yang dulu di buang si lelaki. Lelaki itu memakaikannya pada kaki perunggu sehingga suaranya teredam.

Sejak saat itu sang lelaki membantu penduduk desa seperti ayahnya dulu.

Pesan moral:
Jangan pernah menolak untuk memberikan bantuan pada orang lain, karena justru bila kita menolaknya kita akan merasakan ketidaknyamanannya.


The Warlock's Hairy Heart

Pada zaman dahulu kala hidup seorang Penyihir muda yang tampan, kaya, dan juga berbakat. Ia melihat teman-temannya yang bertingkah laku aneh ketika mereka tengah jatuh cinta, sehingga akhirnya ia memutuskan untuk tidak akan pernah jatuh cinta. Untuk memastikan keamanannya pria itu menggunakan ilmu hitam untuk menjaga hatinya.

Banyak gadis yang tertarik padanya, namun tak satupun yang berhasil membuatnya jatuh cibta. Keluarganya yang tak mengetahui rahasia itu tak terlalu menghiraukan karena mereka pikir suatu saat nanti pria itu juga akan jatuh cinta pada seorang gadis.

Lambat laun teman-tenannya menikah dan memiliki anak. Ia justru memuji keputusannya pada masa lalu karena menganggap temannya pasti kerepotan dengan keturunan mereka. Orang tua si penyihir itu meninggal dan penyihir itu sama sekali tak sedih dan justru bahagia. Ia segera memindahkan seluruh emas dan hartanya yang paling berharga ke ruang bawah tanah. Kini ia menikmati kesendiriannya yang sempurna. Ia berpikir bahwa orang lain pasti iri padanya.

Suatu hari, ia mendengar dua orang pelayannya mencemoohnya, mereka berkata mengapa pria yang sempurna itu tak juga memiliki istri. Dua pelayan itu menjatuhkan harga dirinya sehingga pria itu memutuskan mencari seorang istri. Kriteria nya adalah wanita yang amat cantik, memiliki kemampuan sihir tinggi dan kaya raya agar semua orang iri padanya. Seharusnya sangat sulit mencari wanita seperti itu, tapi esoknya wanita yang memenuhi seluruh kriterianya datang ke desanya untuk mengunjungi saudara.

Pria itu segera mendekati gadis tersebut. Semua orang terkejut dengan perubahan si pria dan orang orang mengatakan kepada wanita itu bahwa ia telah melakukan apa yang ratusan gadis lain tak bisa lakukan. Wanita itu senang namun ia merasakan bahwa dibalik sikapnya pria itu memiliki hati yang dingin.

Suatu hari pria itu mengundang si wanita untuk jamuan makan malam. Si pria berbicara pada wanita itu dengan kata kata penyair. si wanita yang kebingungan berkata bahwa ia sangat senang mendengar pujian si pria itu jika saja ia yakin bahwa pria itu punya hati.

Lantas sang pria mengajaknya ke ruang bawah tanah dan menunjukkan hatinya yang telah menyusut dan berbulu hitam tetapi masih berdetak didalam kotak kristal kepada wanita itu. Wanita yang terkejut itu menyuruh si pria untuk memasukkan kembali hatinya ketempat semula. Untuk menyenangkannya si pria segera mengeluarkan hati dari kotak kristal lalu menyobek dadanya dan memasukkannya ke lubang tempat dimana hati itu seharusnya berada. Wanita itu senang dan segera memeluk pria itu. Namun ternyata hati itu sudah terlalu lama terisolasi sehingga kini menjadi jahat.

Orang-orang mulai menyadari ketidah hadiran tuan rumah dan wanita. Awalnya mereka tak terganggu, namun berjam2 kemudian mereka belum juga kembali hingga akhirnya orang-orang itu mencari mereka keseluruh kastil.

Akhirnya orang-orang menemukan ruangan bawah tanah dan menyaksikan pemandangan yang sangat menyeramkan. Si wanita tergeletak mati, dadanya sobek dan si pria yang kini sudah gila berada disebelahnya mengelus dan membelai sebuah hati yang halus, besar, dan berkilap. Pria itu bersumpah untuk mengganti hatinya dengan hati itu. Namun hatinya itu kuat dan tak mau lepas.

Akhirnya si pria mengambil belati dan mencabut hatinya sendiri sambil bersumpah tak akan dikendalikan hati lagi. Sesaat si pria merasa menang dalam posisi berlutut masing masing tangan menggenggam hati namun kemudian ia mati.

Pesan moral:
Jangan pernah melupakan hatimu. Karena segala sesuatu yang kita lakukan juga tentunya selain menggunakan logika, juga harus menggunakan hati. Jangan sampai kita memiliki penyakit hati sehingga kita seperti tak memiliki hati.


The Tales of the Three Brothers

Zaman dahulu kala hiduplah tiga kakak beradik lelaki yang sedang melakukan perjalanan. Mereka tiba disebuah sungai yang tak bisa diewati. Namun karena mereka memiliki kekuatan sihir, mereka tinggal melambaikan tongkat dan jembatan pun muncul diatas sungai itu. Saat mereka tengah menyebrangi jembatan, kematian menemui mereka. Kematian marah karena seharusnya para pengelana mati tenggelam disungai itu. Namun kematian yang licik berpura-pura menyelamati ketiga saudara dan menawarkan mereka hadiah.

si sulung yang senang berduel meminta sebuah tongkat yang membuatnya tak terkalahkan, maka kematian mengambil ranting pohon Elder di dekat sungai dan memberikannya pada si sulung sebagai tongkat sihir. Si tengah memutuskan untuk meminta sesuatu yang dapat membangkitkan orang yang sudah mati, maka kematian mengambil sebuah batu dari dasar sungai dan memberikannya pada si tengah. Si bungsu yang bijaksana tak percaya pada kematian, ia meminta sesuatu yang dapat membuatnya melanjutkan perjalanan tanpa diikuti kematian. Dengan berat hati, kematian memberikan jubah gaibnya sendiri pada si bungsu. Kematian pun menyisih dan membiarkan ketiga saudara itu melanjutkan perjalanan.

Ketiga saudara itu akhirnya berpisah dan melanjutkan tujuan masin masing. Si sulubg pergi ke sebuah desa dan menemui orang2 yang dulu pernah bertengkar dengannya lalu membunuhnya. Ia pergi ke penginapan lalu membangga banggakan tongkatnya. Hingga saat ia terlelap ada orang yang mengendap endap mencuri tongkatnya lalu menggorok lehernya sehingga kematian mengambil si sulung.

Si tengah kembali kerumahnya dimana ia tinggal sendiri disana. ia mengeluarkan batu yang diberikan kematian, menutar batu tsb 3x dan seketika muncul gadis yang dulu meninggal sebelum sempat ia nikahi. Namun gadis itu terlihat sedih dan sengsara. Si tengah menjadi gila karena kerinduannya, akhirnya ia bunuh diri agar dapat bersama dengan wanita itu. Kematian pun mengambil si tengah.

Namun walaupun telah mencari kemanapun, kematian tak juga menemui si bungsu. Akhirnya pada usia yang sangat tua, si bungsu mencopot jubah gaib itu dan mewariskannya pada keturunannya. Si bungsu pun menemui kematian sebagai teman lama.

Pesan moral:
Bagaimana pun kita menghindari kematian, kita pasti akan bertemu dengannya juga. Karena semua yang bernyawa pasti akan mati. Kita tak boleh menyombongkan apa yang kita miliki karena nantinya akan membawa petaka. Jangan pernah pula berpikir untuk membangkitkan orang yang telah mati. Kita hanya harus ikhlas menerima kematian mereka dan berharap mereka tenang disana.