Notes

"Posession"

- Peristiwa kerasukan, atau sering disebut "possession" adalah suatu keadaan dimana terdapat sebuah entitas/objek yang memberikan pengaruh pada pikiran, hati, sehingga akhirnya berefek pada tubuh subjek yang dirasuki. Menurut tradisi, possession bisa terjadi lewat beberapa hal, dan tidak hanya berpengaruh pada mahluk hidup. Beberapa orang percaya bahwa peristiwa ini bisa terjadi melalui perjanjian, beberapa berpikir bahwa kelakuan kitalah yang bisa menentukan apakah kita bisa dirasuki oleh entitas asing atau tidak. Ada yang mempercayai iblis dan hantu sebagai entitas asing yang menyebabkan kerasukan, namun ada juga yang percaya bahwa sebenarnya peristiwa "kerasukan" hanyalah sebuah metafora yang melambangkan ketika pikiran, hati, dan jasmani subjek dirasuki "aura negatif".
- Setiap kepercayaan memiliki konsep-konsep yang berbeda dengan pengertian dari peristiwa possession.
Possesion vs Mental Illness
- Dalam banyak kasus, possession sering dikaitkan dengan "mental illness", dimana terjadi salah persepsi seseorang yang sakit jiwa dikatakan sedang dirasuki, atau orang yang sesungguhnya memang dirasuki, dikatakan sedang sakit jiwa. Untuk itu, perlu sekali seorang exorcist mengetahui apa hal yang membedakan antara "possession" dan "mental illness".
- Kita dapat mengenali fenomena kerasukan lebih karena implikasi supernatural yang terjadi. Beberapa kasus kerasukan bisa berakibat pada perubahan mood yang tiba-tiba, paranoia, halusinasi, bahkan daya pemahaman yang menurun terhadap sesuatu. Itu semua dapat dianalisa secara medis, menjadikan terjadi kemungkinan salah diagnosa. Oleh karena itu, pendekatan spiritual diperlukan. Subjek possessed biasanya akan bereaksi negatif terhadap benda-benda ataupun perlakuan yang memiliki energi spiritual suci, misalnya Air suci (holy water), benda simbolis kepercayaan yang telah disucikan dan doa-doa
- Sebuah kalung salib tidak lantas menjadi sebuah benda suci jika salib tersebut tidak pernah diberkati oleh pastur. Jika subjek tidak bereaksi terhadap lambang salib, kalung tasbih, kitab suci, atau patung/rupang, bukan berarti subjek itu tidak kerasukan, bisa jadi memang benda yang kita duga "Holy item" tidaklah mengandung energi spiritual sama sekali (hanya sekedar simbol).
- Subjek possessed tidak akan mau ikut serta atau menyaksikan ritual-ritual suci, sekecil apapun itu, misalnya membuat tanda salib di tubuhnya, mendengarkan misa, membaca doa, atau melakukan wudhu. Subjek juga tidak akan mau berada di dekat siapapun orang yang memiliki energi suci dalam dirinya.
- Tidak semua subjek possession menunjukkan diri secara langsung bahwa mereka dirasuki. Perlu diingat juga, setiap orang memiliki taraf possessed yang berbeda-beda.