Notes

Proposal Ketua Ospek Gen24
“London has Fallen”

Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal Ketua Ospek Generasi 24 St.Vladimir Academi ini.
Sebagai seorang vampire yang tidak sempurna, tentu saja penulis tak luput dari kesalahan dan kekurangan, begitu pula dalam pembuatan proposal. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun jika terdapat kesalahan atau kekurangan dalam proposal, dan tentu saja demi kebaikan kita bersama.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan proposal.

I. Latar Belakang
Ini merupakan proposal yang akan saya bawakan jika saya terpilih menjadi Ketua Ospek Generasi24. Saya mengambil tema salah satu film layar lebar yaitu “London has Fallen”.

II. Tujuan
1. Saya ingin menghilangkan rasa canggung di antara para Vaba Dhampir dan Vaba Moroi.
2. Agar tumbuh rasa kekompakan,rasa tanggung jawab,kedisiplinan dan kekeluargaan.
3. Agar para Vaba lebih nyaman di Sva.
4. Dan tentunya agar para Vaba mempunyai salah satu syarat untuk lulus.

III. Alur Ospek
Hari Pertama :
Pembagian kelompok,Clue sandi dan barang yang harus dibawa untuk ospek serta pengumuman untuk keesokan harinya.
Hari Kedua :
Para Vaba dikumpulkan. Saat para vaba sudah terkumpul saya memperkenalkan 1 panitia yang berperan sebagai Banning, saya juga memberitahu para vaba jika Banning yang akan menuntun ospek kali ini. Namun, tiba tiba banning menyela pembicaraan saya dan ia berkata jika ia ada tugas dari Presiden yang berada di London.
Beberapa saat keadaan sempat hening, namun tiba tiba Banning memecahkan suasana dan kembali mengeluarkan suaranya, ia berkata bahwa ia perlu bantuan,ia tidak bisa sendiri melakukan tugas dari presiden tersebut. Karena saat ini, Presiden sedang terjebak di antara para teroris.
Banning mengajak Para Vaba untuk ikut dengannya terbang menuju London untuk menyelamatkan Presiden dari para teroris. Namun, sesaat sebelum keberangkatan menuju London, Banning kembali berkata bahwa tidak mungkin jika kita terbang ke London dengan tangan kosong sedangkan tujuan kita ke London untuk menyelamatkan Presiden dari para Teroris.
Dan disinilah misi pertama untuk para Vaba. Vaba diharus menebak 1 sandi untuk mendapat senjata yang akan mereka bawa. Disini saya akan memberikan sandi yang berbeda untuk setiap kelompok. Tentunya disetiap sandi yang berbeda terdapat senjata yang berbeda pula.
Setelah semua kelompok mendapatkan senjatanya, Para Vaba dan Banning segera menuju helikopter dan segera berangkat menuju London. Diperjalanan kami dapat melihat keadaan kota London yang telah hancur karena ulah para teroris.
Sesampainya disana, Para Vaba bertemu dengan 2 Helikopter yang telah dikirim Presiden untuk melindungi para Vaba. Namun tidak seperti yang dibayangkan, ditengah perjalanan, Helikopter yang ditumpangi Para Vaba diserang oleh tembakan tembakan rudal dari para teroris. 2 Helikopter kiriman Presiden runtuh karena melindungi Helikopter yang ditumpangi Para Vaba.
Para teroris tidak menyerah begitu saja. Para teroris ternyata telah melock helikopter yang ditumpangi Para Vaba dengan rudal.
Dan disinilah misi kedua terjadi, Para Vaba diharus memecahkan sandi yang jawabannya adalah parasut.
Setelah sandi terbuka, Banning segera memberitahu para Vaba agar segera memakai parasut masing masing, dan segera terjun menuju bawah. Dan usaha itu tidak sia sia, Para Vaba berhasil terjun dengan selamat.
Tak lama kemudian Kami dapat melihat sebuah mobil besar dan mewah yang kami yakini itu adalah limosine, berhenti di depan kami. Dan ternyata mobil itu mobil milik Presiden yang didalamnya pun terdapat Presiden.
Presiden mengajak kami menaiki mobil mewahnya bersama. Namun, semua itu gagal. Tanpa kami sadar, ternyata ada orang yang telah mengincar untuk menggagalkan semuanya dengan menembak ban mobil milik Presiden tersebut.
Melihat kejadian itu Banning akhirnya mengangkat suaranya kembali, dan mengajukan sarannya, bahwa sebaiknya Para Vaba,Banning dan Presiden menuju kedutaan dengan berjalan.
Diperjalanan Presiden bercerita singkat tentang alasan dibalik terjadinya semua ini. Presiden juga bercerita bahwa ia mendapatkan sebuah surat yang ia yakini bertuliskan nama dalang dari tragedi ini, namun surat itu ditulis dengan sebuah sandi dan presiden kesulitan membuka sandi itu.
Dan disinilah misi ketiga terjadi. Banning meminta para Vaba untuk membantu Presiden membuka sandi itu, sandi yang berisi nama dalang dari semua ini.
Misi ketiga selesai, dan nama dalang dari tragedi ini semua terungkap. Banning meminta kepada Para Vaba untuk selalu melindungi Presiden, karena Teroris dimana-mana sekalipun itu tempat yang aman.
Dan benar apa yang dikatakan Banning, tanpa kami duga sebuah motor mendekat. Namun dengan cepat Para Vaba,Banning dan Presiden berlari untuk menjauhi motor itu, motor yang dibawa oleh salah satu teroris. Kami terus berlari hingga kami sampai di sebuah pintu yang menuju ruang bawah tanah.
Dan disinilah misi selanjutnya terjadi, Para Vaba harus menebak sandi angka untuk membuka pintu menuju ruang bawah itu.
Pintu telah terbuka. Dan kami pun telah berada di ruang bawah tanah. Namun, tiba tiba seorang teroris menyerang kami, Banning pun segera melawan teroris itu dan memperintahkan Para Vaba untuk menjaga Presiden.
Teroris berhasil Banning bunuh, Kami pun melanjutkan perjalanan menuju sebuah rumah yang menyimpan mobil anti peluru.
Sesampainya di rumah itu, Kami segera menaiki mobil anti peluru itu dan Banning pun segera menjalankan mobil itu menuju kedutaan yang sempat tertunda. Namun ditengah perjalanan mobil yang kami tumpangi menabrak sebuah truk besar hingga mobil kami terbalik. Dan kesempatan ini di gunakan oleh para Teroris untuk menculik Presiden.
Dan disinilah misi puncak terjadi. Para Vaba dan Banning harus menyelamatkan Presiden, sebelum Presiden di bunuh, tetapi jalan Para Vaba dan Banning untuk menyelamatkan Presiden dihalangi oleh para teroris. Jadi jalan satu-satunya utnuk menyelamatkan Preseiden hanyalah melawan para teroris itu.
Para Vaba harus menyerang para teroris itu menggunakan senjata yang telah dibukannya pada misi pertama, Disini 2 kelompok Vaba harus menyerang 1 Panitia yang berperan sebagai teroris. Jika kelompok itu aktif, Panitia yang berperan sebagai teroris tersebut akan mati. Namun sebaliknya, jika kelompok Vaba tidak aktif, kelompok Vaba harus bersiap untuk mati.
Agar kelompok Vaba yang mati bisa hidup kembali, kelompok itu harus meminta darah pada warga SVA sebanyak banyaknya agar mereka kembali hidup dan dapat menyelamatkan Presiden.
Waktu untuk meminta darah pada warga SVA telah habis, dan pada akhirnya kelompok Vaba yang telah mati kembali hidup. Dan dengan segera para Vaba dan Banning segera berlari menyelamatkan Presiden dan membawa Presiden kembali dengan selamat.

IV. Penutupan
Demikian proposal ini saya ajukan. Terima kasih atas perhatian Principal Vladimir Academy, Miss Ellen Kirova. Mohon saran dan kritikan untuk proposal saya. Terimakasih.






Montana, Mei 2016
Siswi St.VladimirAcademy

iChaeyng99