Notes

To : Sir Dean Barnes

"Ini bukan sebait atau dua bait puisi yang menyentuh hati. Bukan pula untaian kata yang meneduhkan, apalagi kalimat yang tersusun sempurna menggerakan perasaan. Ini hanya sebuah gambaran kecil tentang betapa teguhnya kau mengajariku terbang.

Sosokmu bukan sosok yang sempurna. Semua orang tahu itu. Tapi kaulah sosok yang menyempurnakan hidup orang di sekitarmu.

Bagai rajawali yang mengajari anaknya terbang, acap kali aku mengeluh ketika dilepas di tengah langit tak berujung. Seolah hanya ada aku dan kegelapan yang terselubung.

Sayap ini ingin melayang namun tubuh ini ingin menentang. Ini terlalu tinggi! Aku tak sanggup. Lantas bagaimana?

Tapi kau di sana, berdiri dan terus mendorong. Membuat diriku semakin kuat. Pernah aku jatuh. Namun kau tak membantuku bangkit dan berdiri, kenapa?

"Kalau kau terus dibantu, kau takkan tahu cara bangkit sendiri."

Itu katamu. Lalu aku mencoba bangkit walau tertatih. Meringis hampir menangis. Tapi....

Inilah aku sekarang. Berdiri di sini. Siap terbang lebih tinggi lagi. Karenamu...

Aku siap bangkit bersamamu. Sosok yang membuatku kuat, tangguh. Seolah badai hanya selingan dan bisikan alam. Terima kasih sudah membantuku berdiri tegak melawan dunia yang kejam. Tetap tersenyum hangat walau langit menghembuskan angin dingin."

—dariku yang kini bisa mengembangkan sayap membelah langit—