Notes

BAHASA YUNANI

Ini merupakan salah satu bahasa yang memiliki sejarah terpanjang sejak dari abad ke-13 sebelum Masehi. Di zaman itu, bahasa Yunani disebut dengan Linear B. Kemudian seiring berjalannya waktu, bentuk bahasa ini pun berubah, penulis dari Homer hingga Plato-lah yang kerap menggunakan bentuk bahasa ini. Namanya Bahasa Yunani Klasik.

Bahasa Yunani Klasik juga memiliki dialek yang beragam, tiga diantaranya yaitu; Doric, Aeolic, dan Ionic.

Dan karena bahasa Yunani kian berkembang, maka muncullah bentuk bahasa Yunani yang baru, sebutannya Bahasa Yunani Koine. Nah, Yunani Koine ini bentuknya jauh lebih sederhana dari bahasa Yunani Klasik. Karena itulah bahasa yang diterapkan dalam keseharian Yunani sekarang.

Ada 24 aksara dalam bahasa Yunani, layaknya abjad latin, bentuk kapital dan huruf kecil pun berbeda.

Berikut beberapa aksara yang telah dipelajari:

× Α α (Alpha)
Aksara pertama, bunyinya sama seperti huruf A pada umumnya. Aksara ini seringkali digunakan untuk menunjukkan urutan pertama.

× Β β (Beta)
Adapula, Beta, huruf yang dibunyikan seperti b pada aksara Latin umumnya.

× Γ γ (Gamma)
Yang ketiga adalah Gamma, atau aksara yang memiliki bunyi G pada umumnya. Tidak hanya itu, huruf gamma (γ) terkadang memiliki bunyi g yang keras, jika diikuti dengan (γ) gamma, (κ) kappa, (χ) khi atau (ξ) -xi, aksara ini menjadi 'n' bunyinya.

Terkadang, ada beberapa aksara yang dapat mengecoh, seperti:

× Ε ε (Epsilon)
Aksara ke-5 ini, dibunyikan seperti huruf e dalam televisi.

× Η η (Eta)
Bedanya dengan aksara ke-5, Eta yang merupakan aksara ke-7 ini, dibunyikan lebih panjang, dan bila ditransliterasi ke bahasa Latin, maka, Eta menjadi huruf ê (e dengan karakter ^ di atasnya).

Aksara Yunani ke-7 ini perlu diingat karena dalam huruf Latin, meskipun bentuk besarnya H dan bentuk kecilnya seperti n, bunyinya berbeda.

Kemudian, terdapat beberapa aksara yang ditransliterasikan dalam gabungan dua aksara Latin. Aksara seperti ini disebut Konsonan Ganda, ada lima jumlahnya.

× Μ μ (Mu)
Mu adalah salah satunya. Aksara ini merupakan aksara ke-12, dibunyikan seperti m, begitupula dengan transliterasinya.
Nama konsonan dibentuk dengan bantuan sebuah vokal, tetapi, bunyi konsonan itu tidak termasuk di vokal yang tertera.

Contohnya, di sebuah soal ada huruf (μ), tanpa ada aksara U di sana. Maka, Mu tetap dibaca sebagai M.

Terakhir, ada juga aksara Yunani yang memiliki bunyi berbeda-beda, tergantung letaknya. Aksara-aksara ini meliputi:

× Σ σ ς (Sigma)
Bentuk huruf sigma ada dua dalam bahasa Yunani, yakni; (ς) yang muncul pada akhir kata dan (σ) yang letaknya di awal dan tengah kata.

Contoh: αποστολος – apostolos.

Sigma merupakan aksara ke-18 dalam bahasa Yunani.

× Lalu, Υ υ (Upsilon)
Aksara ke-20 yang dibunyikan seperti u. Jika Upsilon dikombinasikan dengan vokal lain seperti (ε) dan (η) , maka bunyinya berubah yu, (ada juga sebagian orang yabg mengucapkannya dengan (ev).