Notes

THE FOUNTAIN OF FAIR FORTUNE

Cerita ini adalah salah satu buatan dari pendongeng terkenal, the Beedle of the Bard. Alkisah, ada sebuah air mancur ajaib yang akan membuka dirinya pada hari terpanjang antara waktu matahari terbit dan tenggelam dalam suatu tahun. Air mancur ini terletak di tengah sebuah taman sihir.

Suatu hari, ada seorang yang bernama Asha, Altheda, dan Amata. Mereka datang ke air mancur tadi untuk memeroleh keberuntungan. Asha memiliki penyakit yang sukar disembuhkan, Altheda yang dirampok oleh penyihir jahat, dan Amata yang baru saja putus dari kekasihnya. Mereka kemudian berjanji untuk saling membantu dalam mencapai air mancur tersebut.

Dan air mancur tersebut memilih Asha, yang kemudian menarik Altheda, yang menarik Amata. Keduanya kemudian kesal pada Amata yang ikut menarik seorang ksatria yang bernama Sir Luckless. Sir Luckless kemudian merasa bersalah dan menawarkan diri untuk pergi, selain itu ia juga tak akan berdaya berduel dengan ketiga orang penyihir tersebut. Namun Amata berkeras agar Sir Luckless ikut.

Mereka kemudian tiba pada rintangan pertama. Terdapat sebuah ulat raksasa putih yang buta dan mereka diminta untuk memberi bukti atas kesakitan mereka. Lama mencoba dan tidak berhasil, Asha kemudian menangis dan ulat tersebut memakan air mata yang jauh. Loloslah mereka.

Rintangan kedua adalah memanjat tebing dan sebuah perintah untuk memberi bukti atas kerja keras mereka. Setelah sekian lama memanjat namun tidak memeroleh hasil, Altheda menyemangati kawan-kawannya dan menyeka keringatnya. Keringat tersebut jatuh dan mereka kemudian berhasil memanjati tebing itu.

Rintangan terakhir adalah untuk membayar harta karun masa lalu pada sebuah sungai kevil. Amata mengerti dan menyerahkan semua kenangannya akan kekasihnya dengan memori akan dia. Mereka berhasil lolos.

Sebelumnya memutuskan siapa yang akan mandi di air mancur tersebut, Asha hampir saja mati akibat penyakitnya, namun Altheda datang menolong dengan membuatkan ramuan atas sakitnya. Altheda menolak untuk mandi di sana karena ia memeroleh banyak bahan ramuan yang dapat dijual olehnya dan Amata sudah bahagia akan kehilangan memori kekasihnya. Akhirnya Sir Luckless yang mandi di sana.

Pesan moral dari cerita ini adalah jangan menyerah akan rintangan dan tantangan serta nasehat bahwa selalu ada jalan di setiap masalah yang ada yang dihadapi.