Notes

HURUF YUNANI

Bahasa Yunani yang merupakan bahasa asli Perjanjian Baru memiliki sejarah yang panjang sejak abad ke-13 sebelum Masehi hingga masa kini. Bentuk paling dini dari bahasa ini disebut Linear B (abad ke-13 SM). Bentuk bahasa Yunani yang digunakan oleh penulis dari Homer (abad ke-8 SM) hingga Plato (abad ke-4 SM) disebut Bahasa Yunani Klasik.

Alphabet Yunani berasal dari abjad Fenisia seperti halnya dengan alphabet Ibrani. Bahasa Yunani Klasik memiliki aneka ragam dialek dengan tiga dialek utama yaitu Doric, Aeolic, dan Ionic. Oleh karena bahasa Yunani berkembang dan bertemu dengan bahasa-bahasa lain, bahasa-bahasa ini berinteraksi satu sama lain. Hal ini menyebabkan adanya adaptasi bahasa yang dewasa ini dikenal sebagai bahasa Yunani Koine.

Bahasa Yunani Koine adalah bentuk yang lebih sederhana dari bahasa Yunani klasik dan banyak unsur-unsur lain yang hilang dari bahasa Yunani klasik. Bahasa Yunani Koine inilah yang digunakan di dalam Septuaginta, yaitu terjemahan Tanakh Ibrani (Perjanjian Lama) ke dalam bahasa Yunani, Perjanjian Baru.

Bahasa Yunani memiliki dua puluh empat aksara (huruf). Sebenarnya masih ada huruf-huruf lain, tetapi tidak digunakan lagi sebelum periode klasik. Perjanjian Baru Yunani ditulis dalam huruf kapital tanpa tanda baca, tekanan suara, bahkan tanpa spasi antar huruf.

ΕΝΑΡΧΗΗΝΟΛΟΓΟΣ

Huruf kecil dikembangkan setelah akhir abad pertama Masehi disalin menjadi:

εν αρχη ην ο λογος

en arkhê ên ho logos

1. Α - α - Alpha

Aksara pertama, dibunyikan seperti a dalam abjad, dan dialihhurufkan (transliterasi) dalam aksara Latin dengan huruf a. Secara figuratif digunakan untuk menunjukkan urutan pertama.
Penyalinan huruf (transliterasi) adalah kemiripan suatu huruf dalam bahasa lain, seperti α - alpha di atas. Hal ini tidak berarti bahwa kombinasi yang mirip dari aksara suatu bahasa bermakna sama seperti kombinasi dalam bahasa lain. Kata dalam bahasa Indonesia adalah kombinasi huruf tertentu yang mengandung makna. Disebabkan oleh kemiripan suara dan fungsi antara α - alpha Yunani dengan huruf Latin a, maka dikatakan bahwa aksara Latin a adalah transliterasi dari aksara Yunani α - alpha.

2. Β - β - Beta

Aksara kedua, dibunyikan seperti b dalam badan, dan dialihhurufkan (transliterasi) dalam aksara Latin dengan huruf b.

3. Γ - γ - Gamma

Aksara ketiga, dibunyikan seperti g dalam gigi, dan dialih hurufkan (transliterasi) dlm aksara Latin dengan huruf g.
Aksara γ -gamma memiliki bunyi g yang keras, jika diikuti dengan γ-gamma, κ -kappa, χ-khi atau ξ -xi , aksara ini dibunyikan n.

contoh:

αγγελλος

aggelos

dibunyikan: ang-e-los

4. Δ - δ - Delta

Aksara keempat, dibunyikan seperti d dalam
d ada, dan dialihhurufkan (transliterasi) dalam aksara Latin dengan huruf d.

5. Ε - ε - Epsilon

Aksara kelima, dibunyikan PENDEK seperti e dalam e nak, dan dialihhurufkan (transliterasi) dalam aksara Latin dgn huruf e.

6. Ζ - ζ - Zeta

Aksara keenam, dibunyikan seperti z dalam z alim, dan dialih hurufkan (transliterasi) dalam aksara Latin dengan huruf z.
Untuk membedakannya dengan bunyi s, sebagian kalangan mengucapkan huruf ini di awal kata dengan z, tetapi di tengah kata dengan dz.

contoh:

βαπτιζω - baptizô

diucapkan: bap-tid-zo, AKU MEMBAPTIS

7. Η - η - Eta

Aksara ketujuh, dibunyikan PANJANG seperti e dalam enak, dan dialihhurufkan (transliterasi) dalam aksara Latin dgn huruf ê yaitu e dengan karakter ^ di atasnya. Harap bedakan aksara ini dengan aksara Latin h atau n.

8. Θ - θ - Theta

Aksara kedelapan, dibunyikan seperti th dalam kata Inggris thank (terima kasih) diucapkan dengan meletakkan lidah di antara gigi atas dan bawah serta menghembuskan nafas keras. Aksara ini dialih-hurufkan (transliterasi) dalam aksara Latin dengan huruf th. Ada lima aksara Yunani yg ditransliterasikan dlm gabungan dua aksara Latin seperti di tadi. Aksara seperti ini disebut konsonan ganda.

9. Ι - ι - Iota

Aksara kesembilan, dibunyikan seperti i dalam i bu, dan dialih hurufkan (transliterasi) dalam aksara Latin dengan huruf i.

10. Κ - κ - Kappa

Aksara kesepuluh, dibunyikan seperti k dalam
k abar, dan dialihhurufkan (transliterasi) dalam aksara Latin dengan huruf k.

11. Λ - λ - Lambda,
Aksara kesebelas, dibunyikan seperti l dalam 'lada', dan dialihhurufkan (transliterasi) dalam aksara Latin dengan huruf l.

12. Μ - μ - Mu.
Aksara kedua belas, dibunyikan seperti m dalam mata, dan dialihhurufkan (transliterasi) dalam aksara Latin dengan huruf m.

Nama konsonan dibentuk dengan bantuan sebuah vokal, tetapi bunyi konsonan itu tidak termasuk vokal itu.

Sebagai contoh, jika kata μ - mu muncul dalam suatu kata, tidak ada bunyi u di sana.

Arti dari μαγεια atau mageia adalah magic/sihir.

13. Ν - ν - Nu.
Aksara ketiga belas, dibunyikan seperti n dalam nama, dan dialihhurufkan dalam aksara Latin dengan huruf n.

Dari segi bentuk aksara, ν - nu Yunani mirip dengan aksara Latin v, dan dalam hal ini kita harus dapat membedakannya.

14. Ξ - ξ - Xi .
Aksara keempat belas, dibunyikan seperti x (ks) dalam kata Inggris text (baca: te-ks-t), dan dialihhurufkan dalam aksara Latin dengan huruf x.

15. Ο - ο - Omicron. (baca: o-mai-kron)
Aksara kelima belas, dibunyikan seperti o dalam obat, dan dialihhurufkan dalam aksara Latin dengan huruf o.

16. Π - π - Pi.
Aksara keenam belas, dibunyikan seperti p dalam padat, dan dialihhurufkan (transliterasi) dalam aksara Latin dengan huruf p.

17. Ρ - ρ - Rho
Aksara ketujuh belas, dibunyikan seperti r dalam raba, dan dialih-hurufkan dalam aksara Latin dengan huruf r.

Bentuk huruf ini mirip dengan p dalam aksara Latin, seyogianya kita berhati-hati agar tidak menganggapnya sebagai p.

18. Σ - σ - ς - Sigma
Ini benar-benar tidak asing lagi. Aksara kedelapan belas, dibunyikan seperti s dalam sabar, dan dialihhurufkan dalam aksara Latin dengan huruf s.

Ada dua bentuk huruf sigma dalam bahasa Yunani, ς muncul pada akhir kata dan σ terletak di awal dan tengah kata.

misalnya: αποστολος – apostolos, yang artinya Rasul.

19. Τ - τ - Tau.
Aksara kesembilan belas, dibunyikan seperti t dalam tahan, dan dialihhurufkan dalam aksara Latin dengan huruf t.

20. Υ - υ - Upsilon (baca: ap-sai-lon)
Aksara kedua puluh, dibunyikan seperti u dalam udang, dan dialihhurufkan dalam aksara Latin dengan huruf u.

Jika aksara ini dikombinasikan dengan vokal lain, seperti ε - epsilon dan η - êta, maka bunyinya berubah yu , sebagian mengucapkannya dengan ev.

PERTANYAAN

1. Cara membaca βαπτιζω adalah :
A. bap-ti-zo
B. bap-tid-zo
C. bap-tip-zo
D. bap-ti-so

2. μαγεια memiliki arti :
A. Magic
B. Maya
C. Nyata
D. Mati

3. μ diucapkan dengan cara :
A. Miu
B. Mu
C. Niu
D. Nu

4. 3 dialek utama dalam Yunani Kalsik :
A. Doric, Aerolic, dan Ionic
B. Dorc, Aeronic, dan Iconic
C. Doric, Aeolic, dan Ionic
D. Doric, Aeolic, dan Iconic

5. Aksara ke 7 adalah :
A. Eta - ε
B. Eta - η
C. Epsilon - ε
D. Epsilon - η