Notes

Watanabe Ken. Pemuda kelahiran tahun 92 di negeri matahari terbit menggerakan tungkainya ke depan secara bergantian masuk ke practice room. Sang adam ini merupakan guru dance termuda di komunitasnya.

"Pagi!" sapanya pada murid-muridnya yang berumur tidak jauh darinya.

"Pagi sensei!" jawab para muridnya itu.

"Sudah sarapan? Sudah pemanasan?" tanya Ken.

"Sudah sensei!" jawab muridnya. Oke, ini bukan sesi tanya jawab. Maka dari itu, Ken menepuk kedua tangannya beberapa kali dan menimbulkan suara tepukan tangan yang keras untuk meminta perhatian para muridnya itu. Dirinya berjalan maju ke depan cermin besar di ruangan itu.

"Kita lanjut yang kemarin?" tawarnya. Iris kecoklatannya melihat para muridnya itu sudah siap di posisi dengan jarak satu setengah meter permurid.

"One!" ucapnya seraya membuka kedua tangannya. Tangan kiri sedikit ditekuk dan kearah atas, kemudian tangan kanannya kearah kanan. Kedua tangannya itu sama sama di kepal.

"Two!" ujarnya seraya menggerakan tangannya berlawanan arah dengan sebelumnya.

"Three!" Ia membanting kedua tangannya keatas seraya melompat.

"Four" Ken menggerakan tangan kirinya ke kiri dengan ditekuk 90° kemudian menekuk kepalanya ke kiri.


"Five" ia menggerakan kaki kanannya lurus kearah serong kanan dengan tangan kanannya ditekuk, dan kepalannya di depan dada. "Six seven" Ken mengulangi gerakannya tapi kaki kanannya kearah kanan "Eight."

"Mengerti?" tanyanya. Walaupun ia menari, tatapannya mengedar ke bayangan murid-murid di cermin. "Ha'i sensei!" jawab mereka.

"Kita ulang dengan lebih cepat ya?" tawar Ken seraya membunyikan tulang lehernya itu.

"Five six seven eight." ujarnya memberi aba aba sebelum memulai gerakannya. "One two" ucapnya sampai angka ke delapan dengan mengulang gerakan tadi dengan lebih cepat. Kali ini, Ken mengajarkan gerakan rumit pada reff boygrup negeri ginseng, BTS yang berjudul DOPE.

Gerakan selanjutnya? Ia latih sekarang juga. Karena lagu tersebut bertempo cepat, Ken mengajar lagu itu dari kecepatan 50% kemudian ke 60% sampai ke tempo lagu asli.

"Reffnya semua bisa?" tanya Ken pada murid-muridnya setelah selesai pada gerakan reff lagu itu.

"Bisa sensei!"

"Ya sudah, istirahat dulu" ucap Ken kemudian menepi dan meminum air mineralnya.