Notes

"Ini sudah lumayan lama..."
"Ini sudah lumayan lama sejak saat itu..."
"Berapa lama sejak pengorbananku? Enam tahun? Kurasa begitu... begitupun aku tidak pernah mengira bahwa aku akan terbangun dari tidurku."
"Kirijo group, huh?"
"Entah bagaimana aku tidak bisa memaafkan mereka atas apa yang telah terjadi. Kegagalan eksperimen... menyebabkan kematian kedua orangtuaku dan juga takdirku menyebabkan kematian dalam diriku."
"Kau menyebalkan! Kenapa... KENAPA KAU HARUS MENDAPATKAN PENGALAMAN AKAN HAL ITU SEMUA? AKU KEHILANGAN ORANGTUAKU DISANA... DAN JUGA--"
"Fakta bahwa aku membawa Kematian dalam diriku sendiri... itu hanya luka. Salah satu dari orang-orang kalian, Ikutsuki, telah terperdaya oleh kita semua. Dengan mengalahkan Bayangan-bayangan itu, kita tidak menghapuskan waktu Kegelapan dan Tartarus sebagai gantinya. Itu melengkapi Kematian dalam diriku. Kejadian-kejadian itu mengantarku pada kematianku dengan maksud menyelamatkan umat manusia dari kehancuran. Aku disegel, salah satu yang tidak bisa dikalahkan, jadi manusia bisa melanjutkan hidup mereka."
"Sekarang lihat aku. Aku hidup bersama dengan para Juru Taksir. Apa? Apakah ini arti Jatuh akan terjadi lagi di kemudian hari? Aku tidak bisa berusia dan akan terus hidup dan tidak bisa mati. Apa tujuanku disini? Jika bahkan manusia tidak bisa menyingkirkan pikiran dari kematian. Jatuh pasti akan datang dan saat ini aku tidak mau menyelamatkan mereka."
"Kadang-kadang aku berharap bisa kembali pada masa laluku, kehidupan sehari-hari yang kosong, tapi yeah... aku tidak bisa melakukan itu. Huh, ini benar-benar takdirku? Terlalu kejam. Aku tidak bisa memaafkan para peneliti itu termasuk ayah Takeba dan ayah Senpai. Bahkan jika aku bisa bertemu mereka, aku ingin mereka membayar kematian mereka (maksudnya, orangtua Makoto) padaku."
"Bolehkan aku bertanya padamu tentang sesuatu? Tidak? Baiklah."
"kau bedebah telah mengubah hidupku."
"Lalu di samping itu, aku tidak mau melakukan kehidupan semacam ini jika eksperimenmu gagal. Melihat dari kondisi sekarang, aku harus berucap terima kasih."

"Apa... yang telah aku lakukan? Itu memalukan."
"Apa yang harus aku lakukan."