Notes

Masa berlalu meningggalkan aroma yang tiada lagi dapat terulang. Berarak bersama mega menghantar seorang gadis belia masuk ke dalam sebuah ruangan berukuran sepertiga lapangan baseball dengan kaca pada tiga sisi dinding yang melingkupinya. Sang dara berdiri di tengah-tengah ruangan berhadapan dengan sepasang pria dan wanita yang berusia lebih tua; para penilai.

"Moon Haebin?" Sang wanita membacakan dengan lantang nama anak perempuan yang baru saja memasuki bilik tersebut guna memastikan bahawa memang benar dialah yang dimaksud. Sedang, pria yang lebih tua memantapkan netra pada lembaran kertas yang entah apa isinya. mungkin berisi hasil audisi hari ini. Ya, sang gadis dengan nama Moon Haebin tersebut tengah mengikuti serangkaian proses guna mendaftar salah satu agensi keartisan dari negeri ginseng, Korea Selatan.

"Baik, sekarang perkenalkan dirimu sedikit," lanjut yang juri wanita, yang jujur saja belum tahu namanya. Sang dara membungkuk membentuk sudut 90 derajat sebagai simbol kesopanan seperti yang biasa dilakukan penduduk yang berasal dari Korea Selatan.


"Moon Haebin imnida," jawabnya dengan nada ceria. Logat khas mewarnai bahasa Korea yang sedikit terbata.



"Jepang?" Kini sang juri pria angkat bicara. "Aniyeyo, hanya sudah lama tinggal di Jepang hehehehe." Sang pria yang lebih tua tampak mengangguk kecil sambil membenarkan letak sepasang kacamata yang betrengger manis di hidung mbangirnya, lalu meneruskan atensi kembali pada kertas yang berada di genggamannya.

"Rap dan vokal? show us what you got!"

Haebin memejamkan mata, mengumpulkan segala keberanian kemudian menghela napas dalam. Memainkan melodi dalam kepalanya. Kemudian ia mulai memainkan bunyi 'clicking' dari lidahnya. Memulai sebuah lagu yang tak asing.

[ Visualisasi Dr. Pepper by Dipplo and CL https://www.youtube.com/watch?v=lQh7vQB9j_Q ]



"Put it on ice bitch, Dr Pepper. Feeling so clean, it don't get no fresher. Chillin' in the freezer when I'm under pressure. I put it on ice bitch, Dr Pepper. Dr Pepper,. Dr Pepper. Dr Pepper, Dr Pepper. Dr Pepper, Dr Pepper."


Dalam satu tarikan napas; dalam sebuah ritme yang sama ia memulai. Memasang ekspresi tegas; yang berbeda sekali dengan dirinya yang sebenarnya.


"Chilling in the freezer when I'm under pressure. I put it on ice bitch, Dr Pepper. Can't handle this volume. Can't handle this. Can't handle this song. But you going bounce to this shit. Bounce to this shit. Bounce to this shit
Put your this face on, lemme see you bounce to this shit." Kalimat terakhir diucapkan dengan ayunan sebagai penutup.

"Phone calling I'm pressing red. Only red cup that's in my hand. I ain't got the time, so why you asking. I got a flight to catch, I'm always traveling.They packing. Put it on ice bitch, Dr Pepper. Feeling so clean, it don't get no fresher
Chillin' in the freezer when I'm under pressure. I put it on ice bitch, Dr Pepper. Dr Pepper, Dr Pepper. Dr Pepper, Dr Pepper. Dr Pepper, Dr Pepper." Penutup ia lakukan adalah mengedipkan sebelah matanya dan membentuk gestur seperti akan menembak dengan tangan kiri. Bagian pertama telah usai ia tunjukkan, dan sekarang adalah bagian kedua di mana Haebin menunjukkan kebolehannya untuk menyanyi.

[ Visualisasi Say Yes by 17's Seungkwan and Dokyeom https://www.youtube.com/watch?v=ItixEhv_OqE ]



"niga bogo sipeoseo neomu bogo sipeoseo
an doeneun jul almyeonseo siganeul doedolliryeo hae~"


Part pertama dengan tinggi nada yang masih datar.


"bang han kyeone gidaeeo
neoreul bulleobojiman Say Yes
ijhyeojin ne moksoriman~"


Mata nyalang sang gadis terpejam membayangkan wajah seorang pria yang mengisi relung sanubarinya. Mood yang semula ceria berubah.


"oh neomu yeppeoseo neomuneomu gowaseo
buseojil geot gatassdeon...."


nada sedikit menaik tanpa merusak pitch Haebin, walaupun sejujurnya ini adalah lagu yang diperuntukkan bagi pria.


"...geu chueokdeureul ganjikhago issdamyeon~"


"You Say You Say
geudaewa naega hamkke bureugon haessdeon i norae
honjain bamimyeon I Stay~"


Haebin meletakkan tangan kanan pada permukaan dada kiri dengan dagu sedikit mendongak.


"saranghae saranghae eonjena
ireohge neoreul gidarigo isseo
malhaejwo naege Just Stay
geudaeyeo Say Yes~"



"...geu chueokdeureul ganjikhago issdamyeon~"


"You Say You Say
geudaewa naega hamkke bureugon haessdeon i norae
honjain bamimyeon I Stay~"


ia meletakkan tangan kanan pada permukaan dada kiri dengan dagu sedikit mendongak.


"saranghae saranghae eonjena
ireohge neoreul gidarigo isseo
malhaejwo naege Just Stay
geudaeyeo Say Yes~"

"Can You Say? Can You Say?
naui modeun bicci dwae jun neol~"


Kemudian nada menjadi turun. Sebuah lagu dengan dinamika tangga nada yang agak rumit yang menjaruskan penyanyinya mengurangi dan menaikkan pitch dan range nada yang dimiliki.


"Can You Say? bonael suga eopsneun nande
sueopsi bulleodo daedap eopsneun mellodiman...."

"...Oh neomu yeppeoseo neomuneomu gowaseo
buseojil geot gatassdeon
geu gieokdeureul jiul suga eopseosseo~"



"You Say You Say
geudaewa naega hamkke bureugon haessdeon i norae
haengbokhaessdeon geu nareul I Pray~"


Haebin sedikit membungkukkan badannya guna mencapai nada yang diinginkan, lalu meaju selangkah dengan tangan kiri terkepal di sisi tubuh.


"saranghae saranghae eonjena ireohge
neoreul gidarigo isseo
malhaejwo naege Just Stay
geudaeyeo Say Yes~"


Memberi jeda seolah lagu original tengah mendendang. Mengetuk dalam hati seberapa banyak nada yang terlewat.


"You Say You Say
geudaewa naega hamkke bureugon haessdeon i norae
honjain bamimyeon I Stay~"


Memberi sedikit improvisasi dengan menyanyikan part I stay dengan falseto.


"saranghae saranghae oneuldo ireohge
neoreul geuryeo bogo isseo
malhaejwo naege Just Stay
geudaeyeo Say geudaeyeo Say
saranghae Say Yes~"


Lagu berakhir dengan sebuah senyum simpul terkembang dari bibir sang gadis. Iapun menunduk sebagai sebuah bentuk salam penghormatan kepada para penilai.

"Gumawo," senyum kekanakan tampil kembali.