NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

"good morning cutie pie." Kau membuka matamu secara tiba-tiba, kaget, kenapa suara oranh yang sedang kau rindukan tiba-tiba terdengan tepat di depan kuping kananmu?

"Kau bangun juga akhirnya." Ucap laki-laki itu sambil tertawa, ia juga mengecup singkat jidatku dan memandangiku. Park Jimin, nama laki-laki itu, ia adalah kekasih sekaligus idolaku. Kami sudah bersama sejak 4 bulan yang lalu, aku di kenalkan oleh sepupuku, Namjoon. Usia kamu sama, aku juga sudah menyukainya sejak ia memulai debut. Hanya saja kami baru saja memulai pendekatan tak lama setelah berkenalan.

"Park jimin, bisa kah kau masuk ke kamarku secara sopan dan tidak membangunkqnku dengan cara begini?" Ucapku sambil mendengus.

Sudah sekitar 1 minggu-- atau lebih? kami tidak bertemu, ia sibuk dengan jadwal konsernya menuju luar negeri dan promosi album. Kami hanya mampu berkomunikasi sebentar, terkadang aku mendapat pesan manis melalui aplikasi 'spanchat' darinya, ia memfoto apa saja yang sedang ia lakukan, tak terkecuali saat dirinya sedang di toilet. Terlihat seperti anak kecil yang baju saja belajar menggunakan toilet sendiri, aku pun terkadang mem'posting' foto yang sama. Kami terbilang unik.

Jimin memeluk pinggangku dari belakang dan dan membenamkan wajahnya di leherku, aku dapat merasakan deru nafasnya yang merdu dan terasa geli ketika udara itu mengenai kulit leherku.

"Aku merindukanmu, ____." Ucapnya dengan berbisik, aku menyukainya saat ia berbisik sembari membenamkan wajahnya di leherku.

"Aku juga merindukanmu, jimin." Aku tersenyum dan menggenggam tangannya yang melingkar di pinggangku, mempereratnya dan membiarkan kami terdiam seperti ini selama beberapa menit.

"Aku merindukanmu lebih dari apapun." Ucapku sembari membalikan tubuh. Kini wajah kami berhadapan satu sama lain, mata kami saling memandang satu sama lain, melihatnya dengan rambut yang acak dan cahaya matahari yang berada di belakangnya adalah salah satu karya tuhan paling indah yang pernah ku lihat. Ku usap pipinya yang lembut, ia menggenggam jemariku dan mengecupnya.

"Aku merindukan jari ini." Ucapnya, masih terus mengecup setiap inci lenganku. Terasa geli namun entah lah-- aku menyukainya. Ini terasa menyenangkan bagiku.

Jimin mulai mengecup pundakku, tanganya yang berisi dan imut memegang sisi lenganku dan membiarkannya mengecup pundakku yang terbalut kemeja piyama. "Aku merindukan pundak ini." Terlahan ia membuka kancing bajuku, sebetulnya aku agak terkejut melihatnya membuka tanpa izin, ini memang bukan pertama kalinya ia melakukan halseperti ini, namum biasanya ia sangat berhati-hati dan menanyakan apapun kepadamu terlebih dahulu.

Pundakku yang lebih mubgil darinya terekspos, ia dapat melihatnya leluasa namun pakaianku masih mengantung di tubuhku. Ia mulai mengecup pundaku lagi dan kali ini ia mencium daerah 'colar bone' dan leherku. Sial, ia mengetahui titik lemahku, aku tidak dapat berkutip jika ia sudah mengecup daerah-daerah ini.

"Aku merindukan lehermu, aku juga merindukan ini." Ia mengelus bibir bawahku dengan ibu jarinya, memandangi wajahku dengan lembut dan tersenyum manis-- dan sexy.

Ia mengecup bibirku, lembut dan sangat lembut, bibirnya yang tebal terasa amat sangat memabukan, hanya dengan sekali kecupan. Namun Jimin tidak membiarkan kami berhenti di situ saja, ia mulai menciumku lebih dari ini, ia menggigit bibir bawahku-- bermaksud untuk memintanya terbuka, aku mengikuti apa yang ia minta dan aku dapat merasakan sesuatu bermain di dalam sana, lidah kamu saling menjamah dan saliva kami bertukar, terasa amat sangat menggelikan, namun sekali lagi, aku menyukai apa yang ia lakukan padaku.

Aku memeluk lehernya, ia merubah posisi menjadi menindih tubuhku dengan pelan. Ia masih sama, berat. Namun aku tidak peduli dengan hal itu dan terus menciumnya. Ciuman kami semakin mendalam dan semakin lama tubuhku semakin panas. Jimin beberapa kali menyibak rambutku yang menghalangi wajahku. Beberapa kali pula aku tak kuasa menahan desahan atas lumatan-lumatan yang ia berikan. Bibirnya benar-benar menjadi candu bagiku.

"Aku merindukanmu jimin..." ucapku di sela-sela ciuman kami. Aku mulai merasa kehabisan nafas, begitupun dengan jimin yang menyadari jika aku sudah tidak kuat untuk menahan nafas. Dengan terlahan ia melepas tuatan bibir kami dan saling memandangi wajah satu sama lain, jimin tersenyum manis dan terkikih, wajahnya memeras. Ia nampak sangat imut.

"Aku merindukan saat saat seperti ini, dimana aku dapat melihat wajahmu dari sini." Jimin membelai kepalaku dan turun menuju pipiku, kali ini aku yang menggenggam lengannya yang halus dan empuk untuk ukuran seorang pria.

"___." Ia memanggil namaku sembari memandangi wajahku. Aku dapat melihat matanya seakan menginginkan sesuatu yang lebih dari sekedan ciuman.

"Iya, jimin?" Jawabku tanpa melepas pandangan dari bola matanya yang tertutup kelopak matanya yang kecil.

"Aku merindukan melakukannya denganmu." Jimin menciumku lagi, kali ini tidak diawali dengan kelembutan, melainkan langsung menciumku dalam sementara tangan kirinya menahan tubuhnya yang menindihku tepat di samping kepalaku dan tangan kanannya masuk ke dalam piyamaku, menjamahi perutku dengan mengeluskan terlahan.

"J-jimin...." ucapnya di sambungkan dengan desahan, aku semakin mempererat pelukan di leher dan memperdalam ciumannya. Jemari jimin semakin lama semakin naik dan ia sudah hampir mengenai kepemilikanku, dadaku, yang sebetulnya sudah terlihat dari balik piyama yang sudah tidak menutuli bagian pundakku.

Ia baru saja hendak membelainya pelan selagi ciuman kami terasa sangat membara---

KRUYUUUKKK

"___."

"Maaf. Aku lapar."

"Bodoh, kenapa tidak bilang." Jimin mejitak pelan kepalaku sementara yang aku hanya bisa lakukan adalah tertawa malu. Untung saja kekasihku ini sangat perhatian padaku.

Ia bangkit dari tubuhku dan beranjak juga dari kasur. Merapikan pakaiannya dan memberikan tangannya untuk membantuku bangun. aku menggenggamnya dan-- woops! Jimin dengan sigap langsung menarikku ke dalam pelukannya dan menggendongku bak seorang putri raja.

"Y-ya! Turunkan aku, bodoh!" Dengan refleks aku memeluk pundaknya, aku tudak mau terjatuh konyol karena ini.

"Bagaimana aku membiarkanmu berjalan sendiri dengan perut keroncongan, ____ bodoh." Ia membalas dengan tawa renyah.

Kami berjalan menuju dapur di apartmentku dan memasak sarapan pagi bersama. Diikuti dengan canda tawa, aku merasa sangat bahagia hari ini. Kami bisa makan bersama lagi setelah sekian lama.

Ngomong-ngomong, apakah kita akan melanjutkan yang tadi? Tidak tahu!.

=the end=
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.