Notes

notebook
kalender akademik
totebag
pembatas buku tiket
lanyard
kaos
kontes poto di photobooth

follow and rt memenangkan merchandise
follow like and tag 5 friend
selebrities selfie with friends who watch our movie
vine twitter
ig
facebook

promosi
pemutaran di lh
photobooth
kontes poto and give away
penjualan barang


FILM INDIE BERDURASI 15 MENIT HANYA TENTANG IKAN?!
50 MERCHANDISE GRATIS UNTUK PENONTON!
SEORANG MAHASISWI UMN DIJADIKAN PEMBANTU OLEH IBU KANDUNGNYA?!
Sebuah kabar kurang menyenangkan datang dari film pendek indie autobiografi mahasiswi Universitas Multimedia Nusantara. Film pendek yang berjudul “Kelesah” ini menceritakan kehidupan yang di alami oleh salah satu mahasiwi UMN yang bernama Hastari. Berita ini menjadi viral sejak trailer film ini beredar. banyak yang beranggapan bahwa film ini mengenai seorang ibu kandung yang tega memperkerjakan anaknya sendiri seperti pembantu.
Seperti yang disampaikan Eirene Hasian, Kamis (12/1/17), melalui sebuah wawancara sederhana mengenai filmnya, ia menanggapi berita yang beredar itu tidaklah benar. Film yang berjudul “Kelesah” ini memang benar adanya adaptasi yang dilakukan oleh sang sutradara dari autobiografi salah satu krunya. Namun pesan yang ingin diutarakan sang sutradara adalah blablabla. Ia juga mengatakan bahwa plot yang ada dalam trailer yang beredar itu sebagai strategi marketing untuk menarik perhatian agar banyak orang yang menonton film mereka. Dengan kata lain plot yang beredar pada trailer hanyalah plot twist dan bukan rangkaian plot yang sebenarnya.
Dalam film yang berjudul “Kelesah” ini mempunyai dua tokoh yang bernama Dinda (19) dan XXXX (XX). Secara garis besar film ini menceritakan tentang hubungan antara Mama dan Anaknya yang diangkat dari kisah nyata. Bermula dari sang Mama yang harus banyak istirahat dan melakukan check up rutin setelah divonis kanker rahim stadium 3A. Kondisi tersebut tidak memungkinkan sang Mama untuk melakukan pekerjaannya. Sejak saat itu Dinda harus menggantikan Mamanya untuk melakukan pekerjaan yang biasa dilakukan sang Mama.
Eirene sangat yakin bahwa filmnya yang bergenre drama keluarga ini akan diterima di masyarakat. Menurutnya permasalahan yang ada pada film ini sangat relate pada kondisi remaja dan orang tua di masa sekarang ini. Remaja yang masih dalam masa pertumbuhan akan banyak menemukan teman yang berbeda-beda. Mereka akan lebih banyak meluangkan waktu bersama teman-temannya untuk besenang-senang di luar rumah. Pola pikir mereka yang masih mudah berubah-ubah membuat remaja di masa ini memiliki ego yang tinggi. Mereka akan berusaha mendapatkan apa yang mereka mau saat itu juga. Melalui pengetahuan itulah Eirene membuat film ini dengan menampilkan kebimbangan seorang remaja untuk mencapai keinginan dalam suatu kondisi yang tidak diinginkan. Dengan didukung oleh semua krunya, Eirene berhasil membuat sebuah karya yang mengandung sebuah permasalahan umum remaja dan orang tuanya dengan kondisi yang berbeda. Ia ingin menunjukan bagaimana seorang remaja dapat struggle dari egonya dan bertumbuh dewasa atau lebih mementingkan egonya dan meninggalkan orang yang menyayanginya.
Film yang berdurasi 15 menit ini akan ditayangkan secara perdana pada tanggal 17 Januari 2017 pukul 15:00 WIB di Lecture Hall Universitas Multimedia.