Notes

Kasus : Lukisan
Terkutuk Kategori : Sains

Aku datang ke sebuah pameran seni untuk melihat lukisan-lukisan milik teman baikku yg dipajang disana. Aku bukan pecinta seni. Aku sengaja datang kesini untuk mengenang teman baikku itu. Setelah kepergiannya beberapa tahun lalu karya-karyanya melegenda. Banyak kolektor berebut untuk membeli lukisan miliknya. Andai ia masih hidup pasti ia menjadi pelukis terkenal.

Salah satu lukisan yg mengundang untuk dilihat adalah lukisan yg menggambarkan keindahan pemandangan di dalam goa yg berhias batu zamrut dengan warna dominan hijau, sungguh pemandangan yg indah. Tertempel tulisan "Do Not Touch" di bawah lukisan. Aku yakin, temanku tidak keberatan jika aku menyentuh lukisan miliknya sekaligus untuk melampiasan rasa rinduku padanya. Aku pun akhirnya menyentuh lukisan itu. Setelah puas mengagumi lukisan dan melepas rindu, aku pun hendak pulang. Namun tiba-tiba adik temanku datang.

"Bagaimana menurutmu lukisan itu?"

"Indah sekali lukisan goa itu. Aku sangat menyukai warna hijau. Melihatnya seolah ia membuat lukisan khusus itu untukku."

"Lukisan ini dulu ia buat dengan cat Emerald Green yg sangat langka dan sekarang cat itu sudah tidak dibuat lagi" katanya dengan senyum getir.

"Tidak heran banyak sekali yg mau membeli lukisan itu."

"Sayang lukisan yg satu ini tidak dijual, meskipun banyak sekali yg mengaguminya."

"Memangnya kenapa?"

"Entahlah, lukisan itu katanya mengandung kutukan." Jawabnya sambil menggangkat bahu.

"Kolektor yg menyimpannya selalu berakhir dengan kematian tragis. Lukisan itu akhirnya selalu dikambalikan lagi."

"Hah, kok bisa?" Aku langsung merinding mendengarnya.

"Aku juga tidak mengerti mengapa bisa begitu." Ucapnya sedih. "Apa kakak ku juga meninggal karena kutukan dari lukisan yg dibuatnya sendiri?"

"Mana mungkin? Kau tau, ia orang yg sangat baik. Tidak mungkin ia memasukan kutukan kedalam lukisan itu. Kematian para kolektor itu hanya kebetulan saja."

"Ya, mungkin saja. Sebaiknya kau juga jangan lama-lama memandangnya. Aku takut kau akan terkena kutukan itu juga."