Notes

Pernah merasakan akhir minggu paling tenang seumur hidupmu? Aku sedang merasakannya sekarang. Melihat pemandangan dari luar jendela sambil bergelung di atas kasur yang empuk. Aku menghela nafas panjang. Ah, indahnya hidup. Tidak ada deadline untuk membuat lagu debut atau soundtrack membuat akhir pekanku terasa damai. Aku hampir kembali tertidur ketika debaman keras tiba-tiba terdengar. Aku melihat ke arah pintu, itu kakakku ternyata.

Aku mengangkat alisku, heran. "Sangat menganggur~ ada apa?" tanyaku seantusias mungkin padahal nada bicaraku terdengar malas.

"Aku bukan mirip pengangguran tapi memang pengangguran. Jangan meledekku begitu nun!" omelku saat mendengar komentar dari kakakku.

""Ish, jangan bilang kau tidak tahu. Dasar kudet," ledekku saat melihat ekspresi tidak tahu menahu dari Sora, kakakku. "Aku diblacklist dari industri hiburan." lanjutku.

Aku menatap malas ke arah kakakku, sedikit tersinggung dengan tuduhan yang diarahkannya. "Aku ini penulis lagu jenius, untuk apa memplagiat?"

Aku menghembuskan nafas panjang lalu mencari posisi duduk yang nyaman. "Aku menolak membuat lagu debut untuk trainee yang kalau menyanyi, suaranya mirip orang tercekik. Sayangnya, dia salah satu putri dari JKS Company! Aish, perusahaan besar itu selalu mengerikan." ujarku bercerita dengan nada berapi-api.

Sambil bersenandung aku memasuki apartemen kami dengan membawa plastik berisi sandwich. Dahiku mengernyit saat aroma ranmyeon melintas indra penciumanku. "Nun, bukankah tadi kau tidak mau masak. Jadi menyuruhku membeli sandwich?" tanyaku sambil menghampiri kakakku.

Aku menautkan alis melihat kelakuan kakakku ini. Tak lama kemudian, kutempelkan punggung tanganku ke keningnya. "Apa efek menjadi penulis webtoon membuatmu berhalusinasi?" tanyaku cemas.

Bukan menjawab, kakakku langsung menyambar sandwich yang kubeli sambil tersenyum-senyum. Pasti tadi terjadi sesuatu, pikirku segera berjalan ke arah balkon untuk memeriksa. Di kanan dan kiri, tidak ada sesuatu atau seseorang pun di sana. Aneh.