Notes

Jawaban Pschology Test
by : @aelabigail - D-30109 - Aksel

1. OCD adalah kelainan psikologis yang menyebabkan seseorang memiliki pikiran obsesif dan perilaku yang bersifat kompulsif. Obsesif adalah pikiran dan ketakutan yang tidak masuk akal, sedangkan kompulsif adalah dampak perilaku repetitif setelah mengalami pemikiran obsesif.
2. - Obsesi : adalah pikiran penderita yang dikuasai oleh kecemasan. contoh : gelisah.
- Kecemasan : sesuatu yang membuat penderita menjadi ter-obsesi. contoh : gelisah meninggalkan rumah.
- Kompulsif : Perilaku yang akan membuat penderita merasa lega sementara. contoh : mengecek apakah
pintu rumah sudah dikunci atau belum.
- Kelegaan sementara : moment dimana penderita merasas bahwa semuanya baik2 saja. contoh : setelah
mengecek pintu rumah yang ternyata sudah terkunci, penderita berjalan pergi karna sudah lega, namun
akan balik lagi karna sifatnya hanya sementara.
3. - Terapi perilaku kognitif (CBT). Terapi ini dapat membantu penderita untuk mengurangi kecemasan
dengan mengubah cara pikir dan perilaku penderita.
- Penggunaan obat-obatan untuk mengendalikan gejala yang penderita alami.
- Jika tidak ditangani, perasaan tertekan dapat bertambah parah dan membuat penderita makin sulit
untuk menghadapi OCD sehingga mengalami depresi.
4. BPD adalah sebuah kondisi yang muncul akibat terganggunya kesehatan mental seseorang.
5. Penyebab : Penyebab pasti BPD belum dapat diketahui dengan jelas. Diperkirakan riwayat pelecehan atau
penyiksaan yang dialami semasa kecil memiliki keterkaitan dengan terjadinya BPD.
Gejala : - Merasa takut diabaikan sehingga membuat penderitanya menghindari perpisahan, kritik, atau
penolakan.
- Mengalami perubahan suasana hati yang berlangsung hingga berhari-hari.
- Merasakan kekosongan secara psikologis yang berlangsung terus-menerus.
6. - Dialectical behavior therapy (DBT).
- Schema-focused therapy.
- Mentalization-based therapy (MBT).
7. Fobia sosial : Fokus pada hal yang Anda inginkan. Jika selama ini Anda terlalu berfokus pada kekhawatiran dan ketakutan saat bersosialisasi, maka pikirkanlah hal yang sebenarnya Anda inginkan, apa yang akan Anda rasakan jika Anda bisa bergaul secara wajar dan disukai banyak orang? Apa yang akan Anda rasakan jika keramaian tidak lagi membuat Anda mengalami kecemasan? Gantilah fokus Anda pada hal yang lebih memberdayakan.
Fobia Spesifik : Terapi perilaku kognitif. Pengobatan fobia spesifik menggunakan terapi perilaku kognitif, tertentu, baik desensitisasi atau paparan, di mana pasien secara bertahap dipaparkan pada benda atau situasi yang membuat mereka takut sampai ketakutannya mulai memudar.
8. Pengamat fobia menggunakan bahasa logika sementara seorang pengidap fobia biasanya menggunakan bahasa rasa.
9. hal tersebut berpotensi menyebabkan terjadinya fiksasi.
10. Takut mencelakai orang lain. menurut saya, ini disebabkan karna sang penderita terlalu sering mendapat kekerasan dari pihak yang tiddak bertanggung jawab.