Notes

'Possession vs Mental Illnes'

Beberapa orang di diagnosa bahwa mereka terkena mental illness, padahal nyatanya mereka terkena possession.
Atau sebaliknya, orang tersebut di diagnosa terkena possession tetapi ternyata mereka mengalami mental illness. Banyak yang beranggapan bahwa orang yang mengalami mental illness adalah mereka yang terkena possession.
Padahal pernyataan itu salah.
Kita meyakini bahwa kebanyakan yang mengalami possession karena adanya keterlibatan entitas asing.
Beberapa possession akan menimbulkan paranoid dan halusinasi.
Possession yang lainnya dapat menimbulkan kemalasan yang luar biasa, menjadi pemarah, atau bahkan ketidakmampuan untuk memahami hal-hal tertentu.
Lalu jika seperti itu apa yang membedakan possession dengan mental illness?
Tanda paling jelas dari possession adalah reaksi terhadap doa atau benda-benda suci. Seseorang yang mengalami possession akan sangat marah/ketakutan jika disekitarnya terdapat benda suci.
Sedangkan mental illness tidak. Jika seseorang tidak bereaksi terhadap salib, patung Buddha, atau simbol Hindu, bukan berarti mereka tidak terkena possession. Karena bisa jadi sebagian besar benda-benda tersebut tidak diberkati terlebih dahulu.
Atau tidak membawa energi suci yang seharusnya. Lalu tidak setiap benda dapat berfungsi sebagai alat deteksi untuk possession, bahkan jika benda tersebut tampaknya berkaitan dengan latar belakang agama.
Seseorang yang mengalami possession secara alami akan bereaksi terhadap segala jenis bentuk spiritual.
Dan mereka tidak akan mempercayai orang yang memiliki energi suci. Beberapa orang mengabaikan bahwa mereka mengali possession, karena entitas asing tersebut datang dalam banyak cara yang berbeda. Pada akhirnya, hanya seorang eksorsis yang bisa membedakan antara possession dan mental illness.

Q&A
1. Sei, ada cara mendeteksi orang ini kerasukan atau gangguan mental yang instan tidak sei?
Menurut saya dengan mendekatkan benda-benda suci kepada korban pun bisa dikatakan instan. Jika bereaksi berlebihan berarti dia kerasukan.

2. Sensei, kira-kira mungkin tidak seseorang yang mengalami mental illness juga memiliki rasa takut terhadap benda-benda suci? Kalau mungkin, lalu bagaimana membedakannya dengan yang mengalami possession?
Sepertinya tidak mungkin, karena bagi orang yang tidak kerasukan benda suci tidak akan menakutkan.
Jika pun mungkin, cara terakhir untuk membedakannya dengan bertanya langsung ke eksorsis yang sudah sangat berpengalaman.