Notes

Nama : Yui Aurelio Sangster
Jurusan : AU
Asrama : Slytherin
VC : 412

**

1. Auto de Fe adalah upacara atau ritual yang diselenggarakan oleh masyarakat di Spanyol dalam menghukum para penyihir. Hukuman yang dijatuhkan (paling ekstrem) adalah membakar si penyihir hidup-hidup.
Upacara ini dilakukan pada hari Minggu dan sebelum memulainya, penyihir akan memakai sebuah pakaian yang sudah ditentukan. Saat si penyihir masuk, akan dilakukan Misa dan setelah Misa berakhir, penyihir akan diletakkan pada sebuah tiang setinggi 13 kaki. Di sini, seorang pendeta akan berbicara pada mereka (untuk terakhir kalinya). Jika si penyihir tidak mengaku, wajahnya akan dibakar bersama dengan tiang dan tubuhnya, tetapi jika ia mengaku, topi sanbenito-nya mereka akan diputar dan ia akan dicekik sebelum akhirnya membakarnya. Hal ini agar mereka tidak merasakan apa-apa ketika dibakar nantinya.

2.
> a. Statuta pertama yang terbit tahun 1542. Statuta ini menyatakan bahwa sihir merupakan kejahatan.

> b. Statuta kedua yang terbit tahun 1563. Statuta ini berisi tentang penetapan hukuman akibat melukai orang atau merusak properti dengan sihir. Jika pertama kali melakukan pelanggaran, penyihir tersebut akan dipenjara selama setahun, kemudian harus melakukan pillory yang dilakukan sebanyak 4 kali di depan publik. Namun, jika telah dua kali melanggar, orang tersebut dihukum mati.

> c. Statuta ketiga terbit pada tahun 1604 dan memiliki jarak 62 tahun dari penerbitan statuta pertama. Statuta ketiga menyatakan bahwa jenazah orang-orang yang telah meninggal tidak boleh diambil dari kuburannya atau digunakan dalam ilmu sihir. Statuta ketiga juga mengganti hukuman bagi setiap pelanggaran yang dilakukan.
Sebelumnya, jika melakukan sekali pelanggaran, hukumannya adalah penjara. Setelahnya, sekali pelanggaran sama dengan hukuman mati. Hukumannya ada hukuman gantung.
Selain itu, keinginan untuk melakukan kejahatan dianggap sama dengan benar-benar melakukan kejahatan, dan karena itu dihukum sesuai dengan hukuman jika melakukan kejahatan, yaitu hukuman mati.

3. Penyihir dihukum mati dengan berbagai cara yang bervariasi antara lain, dibakar hidup-hidup dan hukuman gantung.

4. Mencoba beradaptasi dengan masyarakat sekitar juga mempelajari hal-hal yang berguna untuk memenuhi kebutuhan hidup (yang biasanya dapat dilakukan dengan sihir).

5. Sejauh ini materi kelas sudah sangat menarik dan jujur saja, saya masih belum menemukan kekurangannya.

-Y.A.S-