Notes

PANTUN

Pantun adalah bentuk puisi lama yg terdiri dari 4 larik, berima silang (a-b-a-b), irama yg indah, dan memiliki makna yg penting. Pantun merupakan puisi lama melayu Indonesia yg berasal dari bahasa jawa kuno yaitu "tuntun", yg berarti mengatur/menyusun. Namun pada awalnya, pantun merupakan karya sastra Indonesia lama dgn pengungkapan secara lisan (pantun disebarkan melalui mulut ke mulut (mouth to mouth) bukan melalui tulisan/tertulis). Dengan semakin cepatnya perkembangan jaman, pantun telah diungkapkan secara tertulis.

Macam-macam pantun:
1. Siklus kehidupan (usia)
・pantun anak2 : memiliki kaitan dgn kanak2 yg menggambarkan makna sukacita maupun duka cita.
・pantun orang muda yaitu mengenai kehidupan masa muda yg berisi/bermakna perkenalan, hub. Asmara dan rumah tangga, perasaan (kasih sayang, iba, iri, dll) dan nasib.
・pantun org tua : mengenai org tua, ada budaya, agama, nasihat, dll.

2. Berdasarkan isinya.
・pantun jenaka : berisi hal2 lucu dan menarik.
・pantun nasihat : berisi nasihat dgn tujuan mendidik, memberikan nasihat moral, budi pekerti, dll.
・pantun teka-teki : berisi teka-teki dan pendengar/pembaca diberi kesempatan utk menjawab teka-teki tersebut.
・pantun kiasan : berisi kiasan biasa untuk menyampaikan suatu hal secara tersirat.

PUISI

Dalam pembuatan sebuah puisi agar hasilnya menjadi bagus dan indah, ada beberapa hal yg harus diperhatikan, salah satunya adalah struktur puisi. Apa saja struktur puisi? Check this out.

Struktur Puisi
・menekankan diksi (pilihan kata yg tepat dan selaras (dlm penggunaannya) untuk mengungkapkan) dan dan ritme(adalah perulangan bunyi-bunyian menurut pola tertentu dalam sebuah lagu), sehingga membentuk suatu nilai estetika.
・tidak terlalu terikat (Tidak terikat maksudnya tidak terlalu terpaku pada aturan yg berlaku, bentuknya lbh bebas. Baik dlm segi jmlh baris, suku kata maupun irama).
・berisi imajinasi/pengindraan dan penuh dgn gaya bahasa (Saat kita membuat puisi, kita dituntut untuk bisa berimajinasi dan berekspresi melalui sebuah tulisan. Imajinasi bisa dilakukan dgn panca indra kita. Penglihatan, penciuman, pendengaran, pengecapan, dan peraba. Tentu semua itu didukung oleh gaya bahasa yg akan kita pakai. Gaya bahasa disini bukan bahasa alay atau irit typing yg biasa digunakan oleh kaum muda jaman sekarang)

Majas
pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu berupa kiasan/perumpamaan.