Notes

Pagi itu, handphonenya terus berdering kala ia masih terlelap dalam tidur. Merasa terganggu, tangan kanannya meraih handphonenya dan memutuskan sambungan Chargenya. Di gesernya layar ke arah kanan untuk mengangkatnya.

Gadis itu mengangkat telfon yang masih dalam keadaan setengah tidak sadar. Hingga, kini matanya perlahan terbuka dengan lebar kala mendengar pernyataan dari seseorang di balik telfon.

Di tinggalkannya handphone miliknya itu tergeletak di tempat tidur. Ia segera pergi ke kamar mandi untuk bersiap-siap.

-------

Berdandan? Gadis itu tidak bisa melakukannya. Ya, mungkin hanya dipoles sedikit bedak serta lipstick yang tipis.

Hari ini adalah hari di mana sebuah agency merencanakan sebuah kencan buta. Ya, buta.

Ia sungguh tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Terlebih, ia selama ini memang belum pernah berkencan dengan siapapun.

Tangannya meraih tasnya dan dengan stelan musim dingin, ia melangkahkan kakinya menuju tempat yang sudah direncanakan. Sebuah Taman bermain anak-anak.

Entah mengapa settingnya ditempat seperti itu.

Setiba sampai di sana, letaknya memang tidak begitu jauh dengan dormnya

Ia melihat seseorang yang sudah di cirikan, nampaknya orang itu?

Gadis itu mulai memberanikan diri menghampiri sosok pria yang tengah duduk diantara anak-anak kecil yang sedang bermain.

"H-halo?" ucapnya pada pria itu. Ya, pria itu menoleh. Dan tersenyum. Refleks gadis itu pun ikut tersenyum.

"Yoojung?" tanyanya.

"Ya. . ." jawabnya agak canggung.

"Duduklah." pria itu yang sedari tadi duduk pun mempersilahkan dirinya duduk. Gadis itu duduk dengan posisi agak berjauhan.

"Apa sudah lama?" tanya gadis itu memberanikan diri. Terlihat tangannya masih memegang tasnya erat.

"Aku baru saja sampai, ya kurasa." pria itu kembali tersenyum.

"Apa kita mau duduk sejauh ini? Apa aku menakutkan?" tanya pria itu sambil sedikit tertawa, pandangan pria itu terus terarah pada gadis yang ada disampingnya. Hingga posisi duduk mereka kini seolah tanpa jarak.

"Aku hanya sedikit gugup." jawab gadis itu mencoba membuat dirinya terlihat lebih santai.

"Ya, aku tahu. Bukankah sangat terlihat jelas?" lagi-lagi pria itu memandang gadis di sebelahnya, bukankah ini terlihat lebih dekat?

"Kenapa kau memilih tempat ini?" tanya Yoojung mulai mengalihkan topik pembicaraan. Terlihat posisi pria itu sudah jauh lebih normal.

"Karna aku menyukai anak-anak. Sangat senang melihat mereka bermain dan tertawa bersama."

"Ya, mereka sangat menggemaskan. Apalagi jika sedang menangis, rasanya aku ingin menghibur mereka dan membawa mereka untuk membelikan Ice Cream." ucap gadis itu tanpa sadar kala melihat anak-anak yang sedang bermain.

Pria itu kembali menatapnya, gadis itu yang mulai tersadar memandang pria itu. Mereka saling memandang satu sama lain.

Ya, kesan pertama yang Bagus. Menyukai suatu hal yang sama.