Notes

Kala itu, Yoojung yang sedang dilanda kecemburuan, pergi menemui kekasihnya. Ya, baru saja dua hari kemarin kekasihnya itu berjumpa dengan dua orang gadis yang berbeda. Bahkan, hari ini pula Yoojung mengabaikan semua pesan dari kekasihnya itu.

Sampai di sebuah Taman, tempat di mana kekasihnya itu mengungkapkan perasaan.

"차기야! Kenapa kau tidak membalas semua pesanku?" pria itu mencubit pipi Yoojung sekilas dan memeluk gadis yang lebih pendek darinya itu singkat.

Yoojung masih menatap pria itu tajam, tidak berkata sepatahpun.

"Ada apa hm? Kau tahu, aku sangat merindukanmu dan kau tidak menyapaku sama sekali? 아이구." kekasihnya nampak kesal, namun pria itu begitu tahu Yoojung seperti apa. Pria itu tidak bisa berpikir apa yang menjadi kesalahannya.

"Kemana saja dua hari kemarin, huh? Aku menunggumu seharian saat kau mengajakku pergi untuk makan siang. Dan aku melihatmu bertemu dengan gadis yang berbeda dua hari ini." Yoojung masih menatap pria itu lekat-lekat. Ya, walaupun sedang marah, Yoojung memang tidak bisa mengabaikannya. Sungguh.

"Aaaa~ kau cemburu? Kau juga bisa cemburu!? Selama ini kau sangat dingin. Bahkan seolah tidak menyukaiku." pria itu mengacak rambut Yoojung gemas.

"Sudah satu tahun dan kau bilang aku tidak menyukaimu? Ku giling kau sekarang juga." Yoojung meracau sambil menginjak kaki pria itu.

"야! Sakit. Oke.. Oke.. Mereka hanyalah partnerku. Kau tahu aku ini seorang Fotografer. Dan mereka modelku. Tidak lebih," pria itu tersenyum meyakinkan.

"Apa aku harus percaya?" Yoojung masih menaruh curiga pada kekasihnya itu.

"Giling aku sekarang juga jika kau tidak percaya." Pria itu terkekeh, mungkin jika Yoojung marah, wajahnya terlihat lucu.

"Sudahlah, aku tahu kau lapar sehingga emosimu tidak stabil. Aku traktir Takoyaki, ok?" tangan kiri pria itu merangkul Yoojung dan dibawanya menuju Restoran Jepang favoritnya.

Ya, Kekasinya dan Takoyaki. Ia memang tidak bisa menolaknya.

"