Notes

HOSHI
H-7106S1


1. ANGLO-SAXON FUTHORC/FUTHARK

Rune Anglo-saxon biasa digunakan di daerah Britania Raya. Alfabet rune ini pada awalnya dikenal sebagai futhorc atau ditulis fuþorc, diambil dari pelafalannya dalam bahasa Inggris Anglo-Saxon Futhorc.

Di Skandinavia Futhorc dibaca Futhark sedangkan di Britania Raya dibaca Futhork, hal ini terjadi karena adanya perbedaan elafalan huruf A. Di Skandinavia huruf A pelafalannya mendakiti huruf O karena dibunyikan lewat hidung.

Futhorc merupakan perkembangan dari 24 abjad Elder Futhark. Rune futhorc diduga pertama kali digunakan pada jaman Frisia sebelum pemukiman Anglo-Saxon di Britania.

2. Elder Futhark atau Old Germanic Rune

merupakan versi tertua dari alfabet rune. Termasuk ke dalam rumpun bahasa Proto-Germanic, Proto-Norse, Gothic, serta Alamannic, futhark ini diturunkan dari alfabet Italia lama, serta digunakan oleh bangsa-bangsa Germanic pada abad ke-2 hingga ke-8 sebagai ukiran pada artifak dan batu rune.

Selama beberapa abad, Elder Futhark merupakan abjad rune yang paling umum digunakan di Eropa Utara, meski lama-kelamaan, terutama di Skandinavia, abjad rune yang satu ini mengalami perubahan menjadi Younger Futhark yang jumlah simbolnya lebih sedikit, sementara bangsa Anglo-Saxon dan Frisian mengembangkannya menjadi Anglo-Saxon Futhorc. Sejak itu, pengetahuan tentang bagaimana membaca suatu teks dengan alfabet Elder Futhark dan segala sesuatu yang berhubungan dengan rune tersebut mulai terlupakan.

Kata ‘Futhark’ sendiri berasal dari inisial-inisial nama enam huruf/simbol pertama abjad rune ini. Elder Futhark, seperti yang telah kita ketahui, memiliki dua puluh empat simbol. Simbol-simbol itu kemudian terbagi menjadi tiga grup berisi delapan simbol rune yang disebut Aett (Aettir dalam bentuk jamak), yang akan dijelaskan di bawah.