Notes

1. Marine Corps Martial Arts Program (MCMAP)
Sistem tempur jarak dekat Marine Corps Martial Arts Program diciptakan oleh para pasukan marinir Amerika Serikat sejak tahun 2001 lalu. Mengadaptasi dari berbagai jenis ilmu bela diri, MCMAP dikenal memiliki teknik membunuh lawan dengan sangat agresif. Keahlian merebut senjata, memukul rahang, mematahkan leher, bayonet dan penggunaan senjata api sekaligus akan diajarkan dalam seni bela diri ini. Hanya ada 2 pilihan dari petarung MCMAP ketika berhadapan dengan musuhnya, yaitu membunuh atau dibunuh. Digunakan dikeadaan terdesak saja.

2. Lerdrit
Bela diri yang berasal dari thailand. Selama ini seni bela diri yang paling terkenal dari Thailand adalah Muay Thai, ternyata ada satu lagi seni bela diri tradisional yang tak kalah mengerikannya dari Muay Thai yaitu Lerdrit. Seni bela diri ini sebenarnya tidak berbeda jauh dengan Muay Thai. Yang membedakan dan yang membuat seni bela diri ini termasuk ke dalam bela diri mematikan adalah tujuannya yaitu untuk mematikan lawan. Dan rata-rata praktisi yang mempelajari ilmu bela diri ini bukanlah khalayak umum tapi para pengawal kerajaan Thailand.

3. Tarung Derajat
Berawal dari pengalaman pahit seringnya bertarung di jalanan, Seni bela diri asli Indonesia ini diciptakan oleh Achmad Dradjat. Teknik khas yang diajarkan dalam Tarung Derajat adalah agresivitas dalam serangan pukul serta tendangan terhadap lawan. Namun jurus bantingan, kuncian mematikan juga disertakan dalam teknik bela diri ini. Sejak didirikan pada 18 Juli tahun 1972, Tarung Derajat kini sudah resmi diakui sebagai olahraga bela diri nasional dan masuk dalam keanggotaan KONI. Tarung Derajat juga dijadikan ilmu bela diri andalan para prajurit TNI AD serta Brimob POLRI.

4. Kapu Ku’ialua
Seni bela diri kuno kepulauan Hawaii yg msh dipertahankan sampai kini. Teknik bela diri yang diajarkan dalam Kapu Ku’ialua bertujuan untuk membuat lawan sekarat seperti merusak sendi, membanting tubuh, melumpuhkan pusat peredaran darah serta meremukkan tulang. Tak hanya menggunakan tangan kosong saja, dalam Kapu Ku’ialua para petarungnya diperbolehkan untuk memakai berbagai macam senjata perang. Dan untuk mempelajari ilmu bela diri mematikan ini tidak sembarang orang. Hanya para bangsawan, anggota kerajaan serta pengawal saja yang diperbolehkan dan bukan masyarakat umum.