Notes

@chxutzu_ M-30398 Draconta Room

RANGKUMAN HISTORY OF VAMPIRE
(17/01/2017)
by : @Ms_Schoenberg

"Historical Vampires"

Pertama, ada kakek moyang vampir, Vlad III the Impaler (Nov 1431-Dec 1476). Vlad the Impaler merupakan Pangeran Wallachia, yang dipenjarakan pada usia sebelas sebagai sandera untuk membuktikan kesetiaan ayahnya kepada Sultan Ottoman. Di sinilah cikal bakal munculnya kebencian Vlad III untuk Turki, yang akhirnya berujung pada aksi pembantaian gila olehnya.

Setelah kembali memegang tahta, ia mulai memberlakukan metodologi yang keras untuk memulihkan keadaan pasca perang. Vlad mulai melancarkan aksi dendamnya pada orang-orang yang sudah membunuh ayah dan saudaranya, maupun orang Turki yang berada di sana saat itu. Ia juga melancarkan perang suci di bawah komando Paus Pius III melawan kekaisaran Ottoman.

Vlad III dulu pernah berkata : "Aku telah membunuh laki-laki dan perempuan, tua dan muda, 23.884 orang Turki dan Belgia, tanpa menghitung siapa yang dibakar hidup-hidup dalam rumah atau yang siapa yang kepalanya dipenggal oleh tentara kami." Menurut penelitian Vlad diperkirakan sudah membunuh 40,000-100,000 orang di tangannya sebelum ia meninggal pada 1476.

Kedua, Countess Elizabeth Bathory de Ecsed (Aug 1560-Aug 1614) . Sering dianggap sebagai salah satu pembunuh berantai wanita paling produktif dalam sejarah, Elizabeth telah memperoleh gelarnya sebagai vampir berdasarkan fakta bahwa ia selalu mandi dan berendam menggunakan darah perawan untuk menjadi lebih awet muda. Karena kelakuannya itu, Elizabeth mendapat julukan sebagai "The Blood Countess" dan " Bloody Lady of Cachtice."

Hal ini dimulai saat Countess terbiasa hidup sendiri karena suaminya pergi untuk berperang. Dan sejak saat itu ia mulai meneror wanita-wanita perawan di sekelilingnya dengan janji akan memberikan mereka pekerjaan dan memberikan pelajaran tentang etiket seorang bangsawan.

Setelah ditangkap, Elizabeth diketahui sudah membunuh sekitar 650 wanita. Awalnya Countess akan dihukum mati namun ia berhasil lolos dari hukuman itu karena nama besar keluarganya. Ia pun ditempatkan dibawah rumah tahanan, dan meninggal 4 tahun kemudian.

Ketiga, ada Arnold Paole (d. 1726) dan Peter Plogojowitz (d. 1725). Sebenarnya Arnold dan Peter ini memiliki cerita yang sama persis bahkan hampir identik. Arnold adalah seorang penjahat Serbia, yang diduga membunuh 16 orang postmortem di desanya di Meduegna. Sedangkan Peter adalah seorang petani Serbia yang saat malam mengintai sekitar sembilan orang korban di desanya di Kisilova.

Banyaknya kematian yang mendadak dan misterius di desa masing-masing, menyebabkan penduduk desa di dua tempat tersebut berasumsi tentang adanya vampire yang memangsa sesama penduduk desa mereka. Untuk menutupi jejak, Arnold dan Peter mengaku bahwa sebelumnya mereka telah diserang oleh vampir. Warga desa yang merasa resah akan hal tersebut, berusaha untuk menyelidiki tentang keberadaan vampire yang memakan banyak korban di desa mereka dengan cara menggali kuburan korban-korban yang tewas akibat serangan vampire.

Setelah dilakukan penyelidikan, DNA korban yang tewas akibat serangan vampire tersebut cocok dengan DNA darah yang masih tertempel di badan Arnold maupun Peter. Karena kasus ini Arnold dan Peter dihakimi secara massal di desa mereka masing-masing.

Kelima, ada Grigori Rasputin (1869-1916). Rasputin adalah seorang penasehat terpercaya dari keluarga Romanov. Dia bisa berada di posisi ini karena kemampuannya yang secara ajaib mampu menyembuhkan penyakit hemofilia dari Tsarevitch Alexei. Rasputin dalah seorang fanatik agama yang juga gila minum, suka berhubungan seksual dan mudah menerima suap.

Rasputin diduga sebagai vampire karena kemampuannya untuk dapat lolos dari kematian. Dulunya Rasputin menjadi target pemerintahan karena pengaruh berbahayanya dengan Alexandra. Rasputin diundang utk makan malam dengan para pejabat pemerintahan, termasuk putri Irena. Namun pada kenyataannya, makan malam tsb merupakan uasaha utk membunuh Rasputin yg dipimpin oleh Pangeran Felix Yusopov.

Makan malam yang disajikan untuk Rasputin sengaja diberi racun sianida . Namun semua orang terkejut saat melihat Rasputin tidak terpengaruh sedikitpun dengan racun tersebut. Akhirnya Yusopov memutuskan untuk menembak Rasputin dari belakang. Setelah berpikir bahwa pekerjaannya sudah selesai, Yusopov dan pejabat lainnya meninggalkan rumah untuk mencari hiburan.

Saat keluar rumah, Yusopov baru menyadari bahwa jaketnya tertinggal dan harus kembali ke dalam rumah. Saat ia kembali masuk ke dalam rumah, ia dikejutkan dengan Rasputin yang masih berdiri dan mendekati Yusopov lalu berusaha mencekiknya. Namun aksi Rasputin digagalkan saat semua pejabat kembali masuk ke dalam rumah dan mendapati Rasputin sedang mencekik sang pangeran.

Tanpa pikir panjang para konspirator tersebut menembaki Rasputin hingga benar-benar tewas dan menggulung mayat Rasputin di dalam karpet lalu membuangnya ke sungai Neva. 19 hari stelah kejadian itu, mayat Rasputin pun ditemukan.