Notes

TFG ( 18-11-2016)

(Inanimate to Inanimate , Animate to Inanimate)

Transfigurasi di bagi dalam beberapa kelas, yaitu:
> Transfigurasi dasar
> Tingkat lanjut
> Tingkat tinggi.

Pada tahap 'Dasar', penyihir muda seperti kita masih pengenalan, perubahan dari benda mati ke benda mati lainnya.

Tingkat lanjut , disini kita belajar menghilangkan sebagian material objek. Fokus pikiran dan konsentrasi yang kuat sangat penting dalam hal ini. Jika konsentrasi buyar maka transfigurasi objek itu akan gagal. Bisa hanya menghilang setengah bagian atau bahkan seperseratus bagian dari benda.

Menurut kalian makanan bisa digandakan? Bisa tetapi tidak bisa diciptakan dengan udara kosong

Tingkat tinggi, mentransformasikan objek manusia atau menghilangkannya. Dalam melakukannya diperlukan kehati-hatian dan keahlian, Jika salah kemungkinan besar objek tidak bisa kembali seperti semula. Hanya penyihir sangat ahli yang bisa melakukan dengan sempurna.

Inanimate to inanimate adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan praktek tentang transfigurasi paling sederhana dalam subjek ini pemantra mengubah objek nya dari benda nati ke benda mati lainnya, seperti korek api menjadi jarum , garpu menjadi pena atau benda tak bernyawa ke benda tak bernyawa.

Contonnya Scribblifors , Incarcifors , Diminuendo.

Semakin dekat dan berat ukuran 1 benda dengan benda yang ingin di transfigurasikan maka tingkat keberhasilan semakin besar.

Scribblifors adalah mantra untuk mengubah objek menjadi pena

> Pelafalan : SKRIB-luh-forz
> Warna : ungu

Incarcifors adalah mantra mengubag bentuk suatu benda yang bisa digunakan untuk menangkap / memenjarakan lawan.

> Pelafalan : in-KAR-si-forz

Diminuendo adalah mantra ini mengubah target menjadi menciut atau mengecil seperti boneka.

> Warna : Putih

Animate to Inanimate adalah Transfigurasi objek bernyawa menjadi obkek tak bernyawa.

Praktek transfigurasi yang menerapkan perubahan bentuk satu mahluk bernyawa biasa nya Hewan, ya. Jangan teman sendiri. Masa teman ngerubah teman.

Dirubah menjadi mahluk tak bernyawa atau benda mati.

Contoh: tikus menjadi cangkir, kelinci menjadi sandal atau kura-kura menjadi teko.

Praktek transfigurasi ini agak sulit , sebab mengubah benda-benda bernyawa atau mahluk hidup memiliki resiko.

Walaupun angka kematian hewan-hewan atau objek tersebut relative kecil namun bukan tidak berarti ketika kembali kebentuk semula.

Misalnya, tikus/burung hantu berhenti bercicit atau berkoak dikarenakan ada nya beberapa saraf yg hilang/gagal bertanfomasi kembali, sehingga di butuhkan guru / pembimbing dalam mencoba praktek.

Kesulitan lain adalah objek bernyawa bisa merasa, bergerak dan tentu saja memiliki nyawa.

Hal terpenting susunan tubuh mahluk bernyawa berbeda dengan benda mati, sehingga tanpa konsentrasi dan perhitungan tepat, sulit mendapatkan hasil transfigurasi yang optimal.

Contoh mantra adalah Vera Verto. Dengan pelafalan, vair-uh VAIR-toh. Cara kerjanya ketukan wand tiga kali ke benda lalu ucapkan mantra.