NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

Episode 4

* Scene 1, Son Jinhee, Han Yumi, & Goo Sanghyuk

[Son Jinhee]
Pesannya kepada Seojung yang berisi foto Han Yumi sudah terkirim, tapi Seojung sama sekali tak membacanya. Jinhee tertawa. Ia mengejek Yumi karena ternyata Seojung tidak peduli pada Yumi. Yumi bukan siapa-siapa untuk Seojung.
Jinhee, dan ketiga orang lainnya akhirnya pergi dari sana. Sejujurnya Jinhee kecewa Seojung tidak datang sebab tujuan sebenarnya dia ikut-ikutan membully Han Yumi karena dia ingin melihat bagaimana reaksi Seojung ketika Jinhee menyakiti sesuatu yang Seojung sayangi. Yah, mungkin Yumi bukan sesuatu yang disayangi Seojung.

[Han Yumi] Yumi benar-benar tidak bisa membela dirinya. Ia terlalu shock. Tubuhnya terasa sangat lemah. Bibirnya pun tak mampu mengucapkan walau sepelan apapun sebuah kata tolong. Ia marah pada dirinya sendiri. Ia marah pula pada Seojung yang saat ini benar-benar ia harapkan datang menolongnya. Jadi, apakah selama ini Seojung tak menganggapnya apa-apa? Mungkin Seojung hanya kasihan pada dirinya yang tampak menyedihkan tanpa teman, lalu Seojung pura-pura ingin berteman. Dan mungkin, Seojung sama munafiknya dengan Jinhee.

[Goo Sanghyuk] Sanghyuk belum pulang walau latihan yang ia dan Yumi lakukan sudah usai. Ah, tunggu, tapi apa sebenarnya itu bisa disebut latihan?
Ketika akhirnya Sanghyuk memutuskan pulang, ia berpapasan dengan tiga trainee perempuan (tidak ada Jinhee) yang tertawa senang dan dengan senyum mengembang. Ia awalnya tak mau memperdulikan mereka, tapi ketika mendengar nama Han Yumi disebut, Sanghyuk pun segera mencari dimana Yumi. Ia saat itu belum tahu jelas apa yang terjadi, tapi ia merasa sangat khawatir.
Akhirnya Sanghyuk menemukan Yumi di toilet.
Walaupun Yumi menyuruhnya pergi, Sanghyuk tidak peduli dengan perintahnya. Ia berjalan mendekat, merendahkan badan sehingga sama dengan posisi Yumi. Dan tanpa berkata apapun, memeluknya. Tidak peduli dengan aroma tubuh Yumi yang bau oleh air kotor yang disiram kepadanya, juga dengan telur dan tepung yang lengket.

* Scene 2, Park Seojung & Son Jinhee

[Keesokan harinya]

[Park Seojung] Seojung segera menemui Yumi. Ia bertanya apa Yumi baik-baik saja. Seojung sangat menyesal karna terlambat mengecek ponselnya. Tapi Yumi hanya memasang ekspresi datar saat bertemu Seojung. Ia menatap sekilas, lalu berjalan pergi meninggalkan Seojung.
Seojung langsung mengutuk dirinya. Ia baru sadar kalau pertanyaan yang diajukannya tadi memang benar-benar bodoh. Seojung merasa sangat menyesal. Tapi mungkin ia harus membiarkan Yumi sendiri dulu. Seojung kemudian membuka ponselnya dan kembali melihat foto Yumi yang dikirim Jinhee tadi malam. Sekali lagi, ia merasa sangat menyesal karna tak bisa membantu Yumi.
Seojung lalu pergi ke toilet yang ia yakini adalah tempat Yumi dibully semalam.

[Son Jinhee] Jinhee keluar dari salah satu bilik toilet dan menemukan Seojung di depannya. Jinhee menunjukkan sengirannya.
"Park Seojung, kenapa tidak datang kemarin malam? Sayang sekali, padahal aku menunggu dan ingin melihatmu marah."

[Park Seojung]
"Kau gila, Son Jinhee. Memangnya apa salah Yumi padamu?" Seojung menatap tajam Jinhee.
Jinhee tidak menjawab dan hanya tersenyum. Selama beberapa menit mereka diisi keheningan.
Lalu Seojung melanjutkan, "Aku kasian padamu. Kau tersesat. Yang kau punya saat ini bukanlah impian. Impian tidak membuat orang melakukan hal buruk. Tapi kau, karena sangat ingin bersinar jadi menghancurkan orang lain.
Kau sangat menyedihkan. Karena itu aku menemanimu. Jangan pikir kalau aku tak tahu bagaimana kau sebenarnya. Aku tahu dan membiarkanmu sebab aku kasihan."

[Son Jinhee] Mendengar itu, senyum Jinhee memudar. Ia segera melangkah mendekati Seojung dan mendorong bahunya.
"Jangan memprovokasiku, sampah. Kau tidak tahu apa-apa."
[Plot audisi Serin sebelumnya tentang scene ini bisa diedit dan dimasukkan ke dalam plot bagian ini]

[Park Seojung] Jinhee terus mendorong Seojung sampai punggung Seojung tertumbuk dinding. Akhirnya, Seojung menahan tangan Jinhee.
"Dengar, Jinhee. Mulai sekarang aku tak akan mengasihanimu lagi. Ketika kau kesakitan, aku akan ada di seberang sana dan tertawa."

* Scene 3, Seo Haejoon & Kim Jinwoo

[Survival Show seminggu kemudian]

[Seo Haejoon] Haejoon dan grupnya termasuk Jinwoo melakukan perform (tapi tidak usah buat plot performnya). Haejoon menjadi bintangnya pada malam itu. Ia mendapatkan respon yang baik dari para juri (yang salah satunya Presdir sendiri). Baru kali ini Haejoon merasa lega. Selama ini ia merasa ragu akan apa yang ia lakukan. Saat latihan, rasanya seperti berperang melawan diri sendiri. Namun mendengar satu kata pujian, itu membuat Haejoon yakin kalau inilah yang ingin ia lakukan.

[Kim Jinwoo] Jinwoo merangkul Haejoon ketika para juri memuji tanda ia turut senang dan bangga. Ia tampak sangat akrab dengan Haejoon. Namun, kita tahu, itu hanya pencitraan saja di depan kamera. Di dalam hati, Jinwoo sangat tidak senang akan keberhasilan Haejoon. Karena artinya, ia kini mulai dikalahkan oleh Haejoon.

* Scene 4, Son Jinhee

Jinhee dan grupnya sedang duduk di ruang tunggu untuk menunggu giliran mereka tampil. Tiba-tiba, seorang staff memanggil Jinhee untuk berbicara empat mata. Jinhee tidak berpikiran buruk sama sekali.
Namun ternyata, bagai disambar petir, sang staff memberi tahu kalau Jinhee tidak diperbolehkan tampil malam ini oleh Presdir langsung. Grup Jinhee akan tetap tampil, tapi Jinhee tidak. Jinhee bertanya apa alasannya. Dengan wajah yang iba melihat Jinhee, staff menyuruh Jinhee segera memisahkan diri dri grupnya, pergi ke toilet dan semacamnya dimana Jinhee bisa sendirian, kemudian melihat berita yang dua jam lalu dirilis oleh Dispatch.

Jinhee melaksanakan perintah itu. Ia pergi ke toilet dan masuk ke dalam salah satu biliknya. Ia mengecek berita apa yang dirilis Dispatch.

Ternyata, Dispatch merilis pernyataan bahwa seorang member boygrup rookie kedapatan berciuman dengan trainee dari company yang sama, yakni Son Jinhee sendiri. Dispatch mengatakan pasangan ini mungkin telah berkencan selama seminggu. Berita tersebut langsung menarik atensi netizen, mereka mulai berspekulasi siapakah member boygrup itu, dan semua yakin bahwa ia adalah Kim Jinwoo. Netizen berkomentar pedas pasalnya grup rookie tersebut masih berumur sangat muda, begitu pula Kim Jinwoo yang sebagai visual dan maknae, netizen menyangkan hal itu.
Jinhee pun tak luput dari caci maki. Ia dikatakab sebagai gadis murahan yang hanya ingin popularitas. Banyak lagi komentar pedas lain yang ditujukan pada dirinya, membuat Jinhee menangis sendirian karna merasakan sakit yang dalam di hatinya.

* Scene 5, Park Seojung & Seo Haejoon

[Park Seojung] Seojung baru mengetahui berita tentang Jinhee dan Jinwoo setelah dirinya dan grupnya selesai tampil, dan ia telah kembali duduk di ruang tunggu. Ia sangat terkejut, dan di dalam hatinya, ia benar-benar merasa sedih dan ingin menghibur Jinhee. Tapi ia tahu, Jinhee tak akan mau bertemu dengannya. Seojung pun seminggu yang lalu berkata pada Jinhee bahwa ia tak akan pernah mengasihani Jinhee lagi, yang diam-diam perkataan itu ingin ditariknya.

[Seo Haejoon] Haejoon yang melihat Seojung duduk sendirian dengan tampang bingung langsung menghampirinya, ia menempelkan sekaleng minuman ke pipi Seojung.
"Bisa tidak wajahmu dikondisikan?" Candanya.

[Park Seojung] Seojung sedikit terkejut dengan kedatangan Haejoon. Alih-alih menerima kaleng minuman yang disodorkan Haejoon, Seojung langsung berkata dengan panik, "Haejoon oppa, apa yang akan terjadi pada Kim Jinwoo dan Son Jinhee? Apa presdir benar-benar marah besar?"

[Seo Haejoon] Haejoon menggaruk tengkuknya karna canggung. Ia sesungguhnya tak mau membahas masalah ini saat ini. Sudah lama tidak bersua dengan gadis bermarga Park ini, seharusnya mereka membahas hal-hal menyenangkan, bukan?

"Ah, kau sudah dengar beritanya? Entahlah, aku tidak tahu apa yang akan terjadi. Kenapa kau khawatir? Bukankah tempo hari Jinhee menamparmu, dan sekarang kalian sudah tak berteman lagi?"

Seojung terlihat kebingungan dengan pertanyaan yang diajukan Haejoon. Sebelum Seojung membuka mulutnya untuk menyangkal, Haejoon berkata, "Kau benar-benar gadis yang baik. Bagaimana pun juga, kau dan Jinhee pernah seperti kaleng ini dan penutupnya. Ah, analogi yang buruk.
Jinhee sedang jatuh, dia butuh seseorang untuk di sampingnya. Kau bisa jadi orang itu, Park Seojung." Nasehat Haejoon.
Dan sesungguhnya, Haejoon juga ingin melakukan apa yang dinasehatinya pada Seojung itu kepada Kim Jinwoo.

* Scene 6, Kim Jinwoo solo plot

[Keesokan harinya]

Jinwoo terpaksa mengambil hiatus dari kegiatan grup. Ia tak ikut lagi dalam masa promosi saat ini serta tidak akan diikutsertakan pada comeback selaniutnya. Ia juga diberhentikan sebagai mentor dari survival show.

Jinwoo kebingungan dan frustasi. Ia pergi dari dorm dan menginap di hotel sendirian. Ia tak mau menerima telefon dari manager, rekan segrupnya, ibunya, dan dari siapa pun.
Jinwoo malah selalu berusaha menghubungi Jinhee tapi Jinhee memutuskan telefon darinya. Jinwoo tak kehabisan akal, ia mencoba menelfon dari telepon hotel, bahkan dari telepon di jalan. Ia harus tahu bagaimana keadaan Jinhee.

* Scene 7, Son Jinhee & Park Seojung

[Dorm]

[Son Jinhee] Siapa trainee yang berciuman dengan Kim Jinwoo telah diketahui identitasnya yang membuat Jinhee merasa sangat frustasi dan depresi oleh komentar-komentar jahat yang diterimanya.

Jinhee kemudian takut dengan seluruh usahanya selama ini akan sia-sia. Hero Entertainment mungkin tak akan menawarkan perpanjangan kontrak training kepadanya. Jinhee akhirnya tidak akan bisa mewujudkan mimpinya. Yang membuat dirinya sangat marah adalah karna tadinya ia sudah selangkah untuk bersinar, namun justru saat itu pula lampu meredup dan mimpinya semakin pergi jauh.

[Park Seojung] Seojung melakukan apa yang disarankan Haejoon. Seojung pergi ke kamar Jinhee. Yang membukakan adalah teman sekamarnya, Soeul [Penulis script numpang eksis sedikit boleh, dong]. Soeul mengatakan kalau Jinhee sedang di kamar mandi dan kalau mau, Seojung boleh menunggu. Seojung setuju.
"Jinhee tidak makan dan tidak berbicara sama sekali padaku dan teman sekamar yang lain. Kami pun tak bisa melakukan apa-apa untuk menghibur Jinhee karna kami tidak terlalu dekat dengannya. Semua orang tahu kalau kau dan Jinhee bersahabat walaupun belakangan ini kalian terlihat seperti bermusuhan, tapi aku senang mengetahui kalau kau masih peduli padanya."
Seojung hanya membalas dengan senyuman.

Tak kunjung keluar, Soeul dan Seojung pun mengetuk pintu kamar mandi. Tidak ada jawaban, dan ketika mereka tahu kalau gagang pintu tidak terkunci, mereka pun melangkah masuk. Jinhee duduk menyandar di dinding dengan tatapan kosong dan darah yang terus mengalir dari pergelangan tangan. Panik, Soeul ingin segera menghubungi ambulans tapi Seojung langsung berteriak marah dan melarang hal itu. Kalau Agensi, dan juga semua orang mengetahui hal ini, Jinhee akan semakin mendapat banyak masalah.
Maka Seojung meminta Soeul untuk menelfon taksi saja. Seojung sendiri yang akan membawa Jinhee ke rumah sakit.

Setelah beberapa jam di rumah sakit, syukurlah dokter mengatakan kalau Jinhee baik-baik saja. Jinhee bisa langsung pulang.

Jinhee hanya terdiam menunduk dengan muka pucat di atas tempat tidurnya. Seojung menghampiri.

"Kenapa kau melakukan itu?! Kau benar-benar ingin mati karna masalah ini?! Aku tahu, rasanya berat. Tapi aku sudah memutuskan, aku akan ada disini disampingmu. Jadi mari kita hadapi bersama, Son Jinhee!" Katanya sambil menangis. Jinhee pun tanpa sadar juga mengeluarkan air matanya.

* Scene 8, Han Yumi & Goo Sanghyuk

[Goo Sanghyuk] Yumi mengajak Sanghyuk untuk makan es krim bersama. Yumi terlihat sangat senang, ia tersenyum dan tertawa. Padahal, seharusnya ia sedih karena langsung tereliminasi pada episode pertama survival show, sementara Seojung juga Haejoon bisa terus ke babak berikutnya.

"Apa kau sekarang jadi gila karna saking frustasinya?"

[Han Yumi] Yumi menceritakan kalau memang itu yang dia inginkan. Dia merasa tidak pantas berada di acara itu. Dan setelah kejadian pembullyan itu, mereka memang sudah kelewatan, tapi Yumi merasa hal itu memang diperlukan. Yumi menyadari bahwa ia terlalu dimanja disini, yang akhirnya memunculkan rasa dendam di hati para trainee yang lain.
Ia sudah bicara pada ayahnya. Yumi akan memulai semua dari awal, karna itu ia akan keluar dari Hero Entertainment, dan mencoba mengikuti audisi di agensi lain. Orang-orang berfikir Yumi melarikan diri, mungkin memang benar. Tapi biarkan saja. Yumi tak perduli.

[Goo Sanghyuk] Sanghyuk tersenyum, menghembuskan nafas lega. Ia mendukung keputusan Yumi.

"Kalau begitu, ini seperti acara perpisahan, kan? Kurasa kita tak akan bertemu lagi setelah ini karna kita tak lagi berada di atap yang sama."

Memang benar. Tugasnya sebagai 'Malaikat Pelindung' berarti sudah selesai, kan? Baiklah, sekarang waktunya pergi.

* Scene 9, Park Seojung

Selesai dengan Son Jinhee, Seojung masih punya hutang permintaan maaf pada Han Yumi. Tapi Yumi tak bisa ditemui dimana pun. Seolah-olah ditelan bumi. Hingga akhirnya tiba hari dimana episode kedua dari survival show berlangsung.

Setengah jam sebelum perfomance grupnya, Ayah Seojung menelfon, mengabari kalau Ibunya sedang sakit. Bukan sakit yang parah, jadi tidak perlu terlalu khawatir. Seojung berbicara sebentar dengan Ibunya.

Setelah telfon ditutup, Seojung tetap merasa tidak tenang walau Ayahnya dan Ibunya menyuruh untuk tak terlalu dipikirkan.

Hati Seojung berkata ia harus segera pulang ke rumah, berada di samping Ibu dan merawatnya. Ibu selalu ada untuknya, tapi kenapa ia tidak ada ketika Ibunya sedang membutuhkannya?

Tapi tentulah tidak akan mudah untuk pulang ke rumah. Apalagi sebentar lagi ia tampil. Ia tak boleh mengorbankan teman-temannya.

Akhirnya Seojung tetap tampil walau hatinya terasa sakit.

* Scene 10, Seo Haejoon

[Keesokan harinya]

Haejoon dipanggil Presdir ke ruangannya.

"Kau sedang berada di puncaknya saat ini, Seo Haejoon."

Haejoon tidak yakin harus merespon bagaimana. Apakah itu murni pujian? Atau mungkin, ada sesuatu yang tersembunyi di belakangnya?

Presdir menawarkan dua pilihan. Pertama, jika seandainya Seojoon bersedia mundur dari survival show, Seojoon akan segera didebutkan dengan menjadi member tambahan di Break. Dengan popularitas Seojoon saat ini, diharapkan dapat menyelamatkan Break.
Kedua, jika Seojoon menolak pilihan pertama dan tetap ingin berpartisipasi dalam survival show, Presdir tidak menjamin Seojoon akan bertahan sampai babak akhir. Seojoon akhirnya mungkin tak akan mendapat apa-apa.

Jadi, yang mana yang sebaiknya Seojoon pilih?

     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.