Notes

[ Recording studio,
AO Building : 11.15 KST ]
CIDER - H8ZEL
Rap x Vocal
Lyric: http://notes.io/tgUX
https://soundcloud.com/
user-622063647/heevalrapvoc
_____
Hari ini mungkin menjadi salah
satu hari bersejarah bagi Viona.
Pasalnya, untuk pertama kalinya ia
merekam sebuah lagu dengan
suaranya sendiri! Bukan
sembarang lagu. Cider milik Hazel
menjadi pilihannya untuk evaluasi
solo kali ini. Selain menyukai beat yang lirik Cider begitu menyentuhnya. Menceritakan seseorang yang tak peduli dengan omongan orang, . Yah, seperti Viona.

Tak ingin terlambat,
Viona telah bersiap 30 menit dari
waktu perjanjian. Mengenakan atasan shirt merah bertuliskan angka dengan celana hotpants ditambah aksen rambut model bun-hair, ia ingin
mengesankan bahwa rapper tak
harus selalu mengenakan sesuatu
yang hitam dari atas hingga ke
bawah. Santai saja.

Hingga akhirnya ia telah sampai di
depan studio rekaman. Detak
jantungnya berdebar lebih cepat
dari biasanya. Tegang? Tidak.
Gadis itu tak dapat
menyembunyikan rasa senangnya.
Satu kali menghembuskan nafas
panjang seraya mengatur jalannya
detak jantung, ia lalu memutar
kenop pintu berbahan kayu itu
dengan sangat hati-hati.
"Annyeong... haseyo~" Kepalanya
menyembul ke dalam, memastikan
tak ada aktivitas yang di dalam
yang terganggu oleh suaranya. Lirih
memberi salam, ia membungkuk
sopan ke beberapa orang staff
yang terlihat sudah lebih dahulu
berkumpul.
"Halo, Vio. Apa kabar?" Sapa
seorang staff yang dikenalnya sebagai produser Kim, juga menangani proses rekaman Cider milik H8ZEL. Lelaki paruh baya itu duduk di sebuah kursi dengan
roda di bawahnya. Perhatian Vio
tertuju pada lembaran kertas yang
menumpuk di atas meja. Apa itu
lirik pesanannya?

Seolah mengerti dengan gerik
netra Vio yang tak biasa, lelaki itu
kemudian mengambil satu lembar
kertas pada bagian atas. "Lagunya
sudah saya aransemen ulang. Tapi
saya belum pernah melihatmu
melakukan rapp." Tatapannya
menyiratkan rasa tak percaya
seraya menyerahkan lembaran
kertas itu ke arah sang gadis,
Viona. Menyusul kemudian suara
decitan kursi yang dikarenakan
sang staff menyandarkan
punggungnya di bantalan kursi.

"Kalau bagus, bisa langsung saya
berikan pada Kang Seokwon.
Berani tidak?" Tawarnya lebih
seperti sebuah tantangan untuk
Vio sebelum gadis itu sempat menjawab
pertanyaannya di awal.
Yang ditanya pun mengangguk mantap, " I don't have a chance to show my
rapp skill. So maybe this is the
right time. Let's do it!"

Langkahnya pasti sambil
memainkan rambutnya yang diikat
ekor kuda, Mulai memasuki ruang
rekaman kedap suara, Viona
lantas memasang headset pada
kedua telinganya.