Notes

Duduk di cafe sembari menyesap cappucino dan memperhatikan orang berlalu lalang merupakan aktifitas yang aku idam-idamkan ketika jenuh dengan pekerjaan 'ganda'ku.
Sayangnya, untuk kesekian kalinya, aku tidak bisa bersantai saat seorang pemuda menghampiriku dan memberi kabar buruk.

"Shinju terluka. Kami sudah berhasil melacaknya posisinya."

Buru-buru aku bangkit dan mengikuti pemuda bernama Hoon itu. Aku menyusuri jalanan Seoul, sesekali melihat ke arah gedung-gedung pencakar langit. "Posisi dimana?" tuntutku

Hoon menjawab cepat-cepat, "Di gudang, sekitar tujuh ratus meter dari gedung enam puluh tiga."

Aku melirik Hoon yang menampilkan ekspresi datar, berbanding terbalik dengan nada ucapannya yang luar biasa cemas.

"Dasar merepotkan. Untung misinya berhasil," gumamku pelan. Namun, tampaknya Hoon mendengar ucapanku sehingga ia menunduk takut. Dari gerak-geriknya, ia takut aku menghukum 'adik' kesayangannya, karena Shinju nyaris gagal membunuh salah satu pejabat korup yang menjadi target misi pertamanya.

Tanpa sadar, seseorang menabrakku hingga kertas-kertas yang dibawanya berhamburan.

...

Tak merasa kasian, aku berlalu begitu saja mengikuti Hoon yang kuperintahkan berjalan mendahuluiku