Notes

Sapporo City :

schwxrseroze > Alex Hirano > 18 Agustus 1991 > Chanyeol (1992), GDragon (1988), Jonghyun CNBlue (1990) > Entertainer (Pianis), Doctor > Ramah, ceria, mudah berteman, suka bercanda, santai, easygoing, teguh pada pendiriannya, tidak mudah percaya pada hal - hal yang tidak logis, loyal

Lahir dari seorang ibu yang bekerja sebagai wanita penghibur jelas bukan sebuah keuntungan bagi siapa saja, begitupun Alex. Ia di lahirkan dalam dunia yang keras dan lingkungan yang kejam. Kesehariannya tidak pernah jauh dari siksaan dan cacian mucikari sang ibu.

Setelah sang ibu wafat akibat overdosis obat, ia melarikan diri ke sebuah taman, dan jatuh pingsan, berharap dapat menyusul ibunya ke alam lain untuk membebaskan dirinya dari penderitaan ini.

Tapi beberapa hari kemudian ia sadarkan diri di sebuah rumah sakit, dan mendapati seorang wanita yang cantik di sisinya. "Mulai hari ini kamu adalah seorang Hirano, jangan lupakan itu" ujar sang wanita asing sambil tersenyum.

Merasa tidak percaya pada wanita asing itu, ia enggan sekali untuk mengikutinya pulang dan tinggal bersama. Baru setelah mendengar cerita wanita itu, ia merasa iba sekaligus tidak enak, sehingga memutuskan untuk tinggal bersama dan bersedia menjadi anak angkatnya, dan mulai memakai nama Hirano.

Diketahuinya kalau wanita itu sebelumnya sudah mempunyai suami dan seorang anak laki - laki, tapi keduanya tewas beberapa minggu lalu saat sedang pergi memancing di sebuah wilayah. Kebetulan pada malam Alex tidak sadarkan diri wanita yang bernama Mariko ini menolongnya, dan Alex dengan mendiang anaknya memiliki wajah yang sama menurut Mariko sehingga ia di adopsi.

Tumbuh besar dalam keluarga yang baru jelas menjadi sesuatu yang baik untuk Alex, karena ia bisa mendapatkan berbagai hal yang belum pernah di dapat sebelumnya, seperti harta melimpah, pendidikan, dan sebagainya. Untuk menolong kehidupan banyak orang Alex sendiri mengenyam pendidikan di bidang musik yang di akuinya bisa menolong kehidupan banyak orang dengan melodi dan juga kedokteran.

Namun kehidupan ini sepertinya tidak begtitu cocok untuk Alex, masih ada sifat kasar dalam dirinya yang rasanya sulit di hilangkan, Mariko lagi - lagi membantunya dengan mengajarkan meluapkan emosi tersebut dengan cara yang halus, melalui BDSM.

Hampir satu kali dalam satu minggu ia melakukan hubungan intim dengan Mariko, tentunya karena Mariko merasa mempunyai kebutuhan yang harus di penuhi dan Alex harus mempelajari bagaimana caranya meluapkan emosi dalam hal yang positif.

Menjelang keberangkatannya ke Sapporo untuk mencoba mencari pengalaman hidup yang baru, Mariko memberikan semangat untuk menjalani kehidupannya di Sapporo dan agar tidak melupakan Mariko sama sekali.