Notes

- ＨＯＧＷＡＲＴＳ

Hari itu Delilah sedang membaca buku-buku tentang penyihir. Hal itu sering ia lakukan karena penasaran dengan dunia sihir (Ia tinggal di lingkungan muggle dan ayah ibunya jarang mempraktikan sihir di rumahnya. Kau bahkan tidak akan percaya ia penyihir).

Ketika surat dari Hogwarts datang, Delilah terkejut dan senang.

Senang karena ia akan mendapat pelajaran tentang sihir, sekaligus cemas karena ia harus berinteraksi dengan orang lain. Ia takut orang lain akan berbuat jahat padanya.

Singkat cerita, ia sedang mencari … kosong di kereta yang menuju ke Hogwarts.

Setelah menemukan satu, Delilah pun duduk di sana. Merasa sedikit lega karena tidak ada seorang pun di dalamnya. Namun, beberapa saat kemudian, ada seorang lelaki yang membuka pintu …

Gadis itu tentu saja terkejut. Ia menatap lelaki itu dalam diam. Keheningan dipecahkan oleh sang adam yang berkata, "Aku biasanya duduk di sini."

Tak lama berpikir, Delilah langsung bertanya, "Sendirian?"

Kalau laki-laki itu membawa temannya―atau lebih parah kelompok―Delilah akan pindah saat itu juga.

Untung saja tidak.

Lama waktu berjalan diiringi dengan kesunyian dan kecanggungan. Keduanya tidak bicara banyak, hanya basa-basi dan semuanya itu dilakukan oleh Delilah pertama kali.

Ya… meskipun begitu, ia tetap harus punya teman kan?

Lama kelamaan di Hogwarts, Delilah mulai mengalami perubahan dalam sikapnya. Awalnya yang pendiam dan sangat tertutup, kini mulai membuka diri.

Ia menjadi seseorang yang dapat diandalkan. Walaupun terkadang, ia memilih siapa yang akan ia bantu.

Kalau orang itu menyebalkan, ia harus berpikir dua kali untuk membantunya. Apalagi tipe orang yang tidak mau bekerja keras dan hanya mengandalkan dirinya. Pergi saja jauh-jauh.

Bicara mengenai lelaki di awal tahunnya, saat tingkat 3 ia bertemu lagi dengannya. Mereka mulai kenal satu sama lain dengan baik. Namanya Brian. Dia satu tahun lebih tua darinya dan berasal dari asrama Gryffindor.

Mereka semakin dekat dan sering menghabiskan waktu bersama. Lama kelamaan, Delilah merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya.

Ia senang berada di dekat Brian dan ingin bertemu setiap saat. Tetapi, setelah ia menyadari rasa itu, ia menjadi takut. Rasa cemburu saat Brian bersama gadis lain tambah membuatnya takut. Takut dikhianati seperti yang ayahnya lakukan.

Delilah pun menjauh secara halus. Tentu saja hal itu disadari oleh Brian.

Sampai suatu saat mereka berkelahi dan Delilah melakukan sesuatu yang salah. Keduanya menjauh seperti orang yang tidak pernah kenal satu sama lain, meskipun hal itu membuat mereka patah hati.

Sebelum hari-harinya di Hogwarts berakhir, Delilah mengambil kesempatan itu untuk memperbaiki dirinya dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.