Notes

CASE CLASS - M010536

TUGAS: KASUS TAK TERPECAHKAN DAN ANALISANYA

Kasus Pemerkosaan Sum Kuning (1970)

Peristiwa nahas ini terjadi saat Sum Kuning atau Sumarijem yang baru berusia 18 tahun tengah menanti bus di pinggir jalan. Tiba-tiba ia diseret oleh sekelompok pria dan dibius. Selanjutnya ia dibawa ke sebuah rumah di Klaten dan diperkosa secara bergilir hingga tak sadarkan diri.
Saat melapor pada polisi, bukannya dibantu Sum malah ditangkap atas tuduhan membuat laporan palsu. Ia mendapat masalah besar karena kasus ini melibatkan anak-anak pejabat sebagai tersangka. Bahkan Jendral Pur Hoegeng yang merupakan mantan Kapolri yang berusaha mengungkap kasus ini malah dipensiunkan. Banyak orang menduga pensiunnya Hoegeng adalah agar kaus ini segera ditutup. Hingga saat ini, kasus ini tidak pernah terungkap kebenarannya.

ANALISIS KASUS

Kasus ini sampai sekarang belum terpecahkan, bahkan setelah hampir 50 tahun berlalu pelaku sebenarnya dari pemerkosaan Sum Kuning masih belum terungkap. Dari sumber-sumber lain diketahui bahwa pihak kepolisian terkesan menutupi dan lambat dalam menyelesaikan kasus ini, diperkirakan karena nama-nama yang diberikan oleh Sum Kuning saat itu adalah nama anak-anak pejabat negara. Hingga awalnya, seorang tukang bakso bernama Trimo dipaksa untuk mengaku sebagai pelaku pemerkosaan, namun ia menolak mentah-mentah. Jendral Pur Hoegeng bahkan menyebutkan bahwa kasus ini telah menyeret 10 anak pejabat dimana salah seorangnya adalah anak pahlawan revolusi. Di persidangan, Sum dan Trimo dipaksa mengaku telah berhubungan badan namun setelahnya terungkap bahwa mereka berdua dipaksa membuat pengakuan palsu hingga disiksa saat diperiksa oleh polisi. Sum Kuning si gadis malang, saat memberikan laporan malah menjadi bahan tertawaan dan dianggap memberikan laporan palsu, bahkan diminta untuk membuka baju nya untuk mencari gambar kapak dan clurit (lambang PKI) karena disangka seorang Gerwani. Hingga pada akhirnya polisi menghadirkan sepuluh tersangka yang merupakan anak orang-orang biasa, dan bukannya anak-anak pejabat. Sepuluh pemuda tersebut menolak mentah-mentah tuduhan kepada mereka. Hingga saat ini kasus tersebut masih simpang siur karena tidak memiliki penyelesaian yang jelas.

Mengapa kasus ini tidak terselesaikan?

Terlihat dari sumber-sumber yang ikut memberitakan hal ini bahwa pihak berwajib dalam hal ini kepolisian terkesan lambat dan malah seperti menutupi kebenarannya. Mulai dari tuduhan pembuatan laporan palsu kepada Sum Kuning hingga penghadiran tersangka-tersangka yang akhirnya membantah keras telah melakukan perkosaan. Jika kita melihat keadaan pada masa itu, dimana pemerintah sibuk memberantas PKI, teror dan ketidakpercayaan dimana-mana, orang-orang yang menentang pemerintah hilang secara misterius, dapat dimengerti pada akhirnya kasus ini hanya dianggap suatu keterangan palsu. Seharusnya saat itu pihak berwajib sudah memastikan keadaan Sum Kuning dan mencari bukti-bukti bahwa ia mengalami perkosaan tersebut, akan tetapi dugaan saya adalah karena kekuasaa pejabat dan orang penting di masa itu sangat besar, sehingga back-up mereka pun sangat besar termasuk untuk anak-anak mereka. Dari sini kita hanya dapat menduga-duga, apakah memang para pejabat dan orang penting itu telah menunjukkan kekuasaan mereka dengan mencegah kebenaran kasus ini terungkap, atau memang polisi saat itu tidak peduli dan sibuk dengan urusan lain sehingga tidak punya waktu untuk menyelesaikan kasus ini.