Notes

Banyak laporan tentang penjualan narkoba yang marah terjadi belakangan ini, dan disini berdirilah seorang wanita berparas cantik yang berpakaian tidak mencolok menutupi identitas nya sebagai drug dealer di sebuah cafe.

Ia, Nakamura mizumi akan bertemu dengan pelanggan setia nya di kafe langganannya. kenapa mizumi memilih untuk bertemu di cafe ? kenapa tidak di club saja ?.

Kadang, hanya mengandalkan club akan memperkecil koneksi mu terhadap dunia luar yang akan memperdikit pelanggan dan tidak ada kamera pengintai yang biasa disebut dengan cctv, pengunjung cafe pun juga tidak peduli, kecuali sang pemilik cafe.

Sebagai proteksi diri dan jaga-jaga mizumi mengantongi sebuah pistol di kantong bagian dalam jacket hitam yang ia pakai dan sebuah pisau lipat yang ia selipkan di balik rok mini nya tersebut jika tiba-tiba polisi atau agent mengejarnya.

Mizumi mengambil topi hitamnya untuk menutupi wajahnya, dia melangkahkan kedua tungkai nya memasuki cafe tersebut dengan gerakan santai agar tidak ada yang mencurigai pergerakan nya.

Hari ini ia membawa tiga botol obat-obatan terlarang, dua plastik bubuk, dan lima suntikan di dalam koper kecil nya agar tidak terlalu mencolok dan menarik perhatian orang sekitar.

Obsidian cokelatnya mengobservasi keberadaan cafe dan mencari tempat kosong, saat dapat ia langsung sedikit menghempaskan tubuhnya disana.

Tak lama kemudian seorang laki-laki dengan anak buahnya dan ditemani oleh wanita jalang yang menempel setiap saat di tubuh lelaki tadi. Ia berjalan menghampiri mizumi.

"Selamat malam tuan" ujar mizumi dengan senyuman manis menggodanya.

Mizumi dan pelanggannya berjabat tangan dan saling sapa yang langsung di balas dengan tatapan mengerikan oleh wanita jalan tersebut yang langsung dibalas oleh mizumi dengan muka sinisnya.

Lalu kembali tersenyum kepada pelanggannya, ia membawa koper tersebut ke hadapan lelaki itu.

"Semua ada disini, silahkan di ambil. 13000¥ untuk mu".

Walau ia masih muda, mizumi sudah handal tentang 'negosiasi'.

"Buka Lah." Ucap mizumi kepada lelaki di depannya sambil merebahkan punggungnya.

Dengan sangat hati-hati agar tidak ada yang melihat lelaki itu membuka sedikit dan mendapati pesanannya yang tentu harganya sangat mahal.

Lelaki tua itu menganggukkan kepalanya yang membuat mizumi tersenyum puas. kemudian anak buah lelaki tua itu membawa koper berisi obat-obat-obatan yang berdosis tinggi tadi dan mizumi mendapatkan uang nya.