Notes

The Children Who Went Up in Smoke

Di malam natal tahun 1945, rumah keluarga Sodder mengalami kebakaran. Empat dari sembilan anak yang berada di dalam kamar bisa kabur ke luar rumah bersama orang tua mereka, namun lima anak terjebak di dalam dan diduga meninggal terbakar.

Keesokan harinya, tak ditemukan tulang atau bekas adanya manusia terbakar di dalam puing rumah keluarga Sodder. Telah dilakukan berbagai investigasi dan dugaan sementara mereka diculik atau dibunuh ketika telah keluar rumah pada saat kebakaran terjadi. Tuan dan nyonya Sodder pun sampai memasang poster untuk menemukan kelima anak mereka dengan imbalan sejumlah uang.
——————————————————

Hasil analisis:
- Sepertinya kasus ini tak terpecahkan karena sampai sekarang Anak dari keluarga Sodder ini tak menunjukan batang hidungnya, dalam keadaan hidup ataupun mati.

Tentunya apabila mereka mati di rumah itu, ada dna-dna berupa darah/rambut/mungkin kulit dari tubuh mereka yang tertinggal di kawasan rumah yang terbakar itu. Namun tak ada tanda-tanda yang menunjukan hal itu. Membuat kesulitan pihak yang menangani kasus ini. Belum lagi teknologi tahun itu tak secanggih jaman sekarang.

Lalu, apabila mereka hidup, tentunya mereka akan kembali dan mencari kemana orang tua mereka mengungsi sementara dan tinggal bersama orang tuanya lagi. Kecuali mereka yang membakar rumah itu, dan melakukan tindakan kriminal dirumahnya sendiri. Mereka pasti melarikan diri. Namun kenyataannya, tak ada yang tahu dan melihat anak Sodder ini hidup.

Kalau mereka dibunuh tentunya, tak akan ada saksi, karena kasus ini terjadi di malam natal yang biasanya di manfaatkan semua keluarga berkumpul dalam dinginnya salju bersama kerabat di dalam rumah masing-masing. Dan pembunuhnya pasti dengan pintar memanfaatkan momen kebakaran itu untuk membunuh dan menyembunyikan mayat dari anak-anak Sodder ini tanpa jejak sama sekali.