NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

1.
Siang itu, terik. Siapapun pasti merasa butuh sebotol air dingin untuk melepas dahaganya. Tapi sayang, hal itu tidak bisa dilakukan untuk saat ini mengingat ini tengah memasuki bulan Ramadhan. Natusha contohnya, memilih untuk mendatangi sebuah toko serba ada K-Mart, untuk sekadar mendinginkan tubuhnya di bawah AC.

Bukan hanya sekadar menumpang sih, ia memang memiliki beberapa kebutuhan bulanan yang harus dibeli mengingat persediaannya mulai habis.

Keranjang yang dibawanya sudah mulai terisi dengan kebutuhan yang ia butuhkan. Sebut saja beberapa peralatan mandi dan makanan instant untuk keadaan darurat.

"Heung, panasnya." Gerutu Natusha, entah untuk keberapa kalinya hari ini. Tangan sang dara sibuk mengipas-ngipasi wajahnya sendiri meski terpaan AC K-Mart itu bisa dibilang sudah sangat cukup. Meletakkan keranjang belanjaannya, Natusha berjingkat sedikit untuk meraih pembersih lantai pada rak paling tinggi.

Jangan salahkan ia kalau ia terlahir 'kurang tinggi' sehingga ia perlu mati-matian mengambil sesuatu di tempat yang tinggi.

"Ah, dap- kyaa!!"

Dan tentu saja Natusha harus membuat keributan dengan ikut menjatuhkan beberapa barang di rak yang sama. Untunglah tidak ada yang tumpah sehingga Natusha tidak perlu membayar ekstra.

"Astaga, tidak bisakah aku lebih sial lagi?"

2.
Natusha dapat mendengar suara bel yang berbunyi tak kala seorang pembeli memasuki K-Mart. Tapi ia tidak mau ambil pusing soal siapapun yang berada di sana. Toh tidak ada hubungannya dengan Natusha, kan?

Di tengah gerutuannya akan nasib malang yang menimpa sang dara hari itu, seorang pemuda asing tiba-tiba saja datang dan membantu Natusha tanpa sepatah katapun.

"Eh?" Gumamnya tanpa sadar.

Pemuda yang tengah membantu dirinya itu tampak seperti seorang pemuda kantoran. Pria kantoran lebih tepatnya. Dengan setelah jas dan sebuah dasi yang bertengger manis dikerahnya. Siapa dia?

"Um, tuan," Natusha memutuskan untuk kembali membuka mulutnya sambil menatapi pemuda itu, menghentikan kegiatan beres-beresnya sejenak.

"Saya tidak tahu siapa anda tapi anda tidak harus repot-repot membantu saya.. Saya bisa membereskan ini sendiri, kok." Tambahnya membuat pernyataan.

Bukannya tidak mau menerima bantuan, pasalnya yang di hadapan Natusha saat ini adalah orang asing. Ia belajar dari orang tuanya bahwa ia tidak boleh merepotkan orang lain jika ia masih bisa mengerjakannya sendiri.

3.
Natusha pun hanya menganggukkan kepalanya kecil ketika pemuda di hadapannya itu berkeras untuk membantunya. Yah, mungkin efek bulan Ramadhan? Atau pemuda ini benar-benar baik? Semoga pilihan kedua yang benar.

Sang gadis Saheera itupun memberikan beberapa barang yang sebelumnya di dalam dekapannya kepada pemuda itu. Tak kala sang pemuda menata barang-barang tersebut, Natusha lekat mengamatinya. Jika diingat-ingat akhir-akhir ini ia merasa diikuti oleh beberapa pria berjas kantor rapi tanpa mengetahui alasannya. Apa pemuda ini salah satunya? Um, tapi rasanya mustahil juga. Tapi walaupun begitu, tetap ada kemungkinan.

"Anu, tuan. Apa kita pernah bertemu sebelum?" Tanya Natusha dengan sedikit ragu ketika pemuda itu sudah selesai mengembalikan barang-barang yang jatuh tadi ke tempatnya semula.

4.
Natusha tampak mengedipkan matanya beberapa kali melihat Arion, begitulah pemuda itu memperkenalkan dirinya, mengulurkan tangannya untuk mengajak berkenalan. Tidak mau berprasangka buruk lebih jauh, Natusha menyambut tangan tersebut dengan senyuman di wajahnya.

"Natusha. Senang berkenalan dengan anda, tuan Arion. Juga terima kasih banyak karena telah repot-repot membantu saya." Ujar sang gadis, menjabat tangan Arion sebelum melepaskannya.

"Um.."

Kemudian awkward. Natusha bukanlah tipe yang bisa membuka sebuah percakapan, bahkan ia bisa dibilang sebagai convo killer. Batinnya dilema antara mengambil keranjangnya dan segera membayar belanjaannya, atau mengobrol dengan pemuda baik hati yang tengah membantunya.

Reflek, Natusha mulai menggigiti kuku jari tangannya dengan pandangan ke arah keranjang belanjaannya di lantai.

5.

Wow. Natusha harus mengacungkan jempolnya pada pemuda di depannya. Apa ia punya semacam kemampuan telepati? Karena ia bisa tahu bahwa Natusha sedang dalam keadaan dilema.

"Ah iya, saya sedang berpuasa." Jawab Natusha cepat atas pertanyaan Arion, tidak menyimpan perasaan curiga sedikitpun.

"Natusha saja, tapi orang-orang terdekat biasa memanggil Ucha-"

'Ucha.'

Ucapannya terpotong ketika sebuah suara yang akrab memanggil nama kecilnya itu terputar di kepala. Natusha menggigit bibirnya. Apa-apaan ini? Kenapa suara pemuda itu yang terdengar?

Natusha sedikit menggelengkan kepalanya, berusaha tidak terlihat linglung di hadapan Arion.

6.
"Boleh saya panggil Ucha?"

Snap. Kata-kata tersebut sukses membuat Natusha kembali ke tanah. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali sebelum menatap sang pemuda berjas.

"A-ah iya boleh," ujarnya kemudian. Natusha tidak tahu apa yang membuatnya membolehkan Arion memanggilnya dengan nama kecil sang gadis. Tapi tak apa lah, toh pemuda ini telah membantunya.

Mendengar ucapan Arion soal mentraktir untuk ucapan terima kasih, Natusha agaknya meringis dalam hati. Uangnya pas-pasan sekali. Tapi orang tuanya mengajarkan untuk selalu tahu berbalas budi pada seseorang. Jadi anggukan adalah jawaban Natusha atas ajakan sang pemuda.

"Boleh saja, 100% Chocolate ya? Kalau begitu saya permisi untuk membayar belanjaan saya lebih dahulu." Natusha menunjuk pada keranjang belanjaannya yang masih berada di lantai dekat kakinya.

7.
"Ah, baiklah. Saya akan segera menyusul." Ujar Natusha ketika Arion memutuskan untuk menunggunya di samping kasir. Dan ketika pemuda itu sudah berjalan menjauh darinya, Natusha lekas berjongkok di depan keranjang belanjaannya.

"Um.." Sang gadis Saheera bergumam ragu. Pasalnya ia harus mengurangi beberapa kebutuhannya agar uang yang dibawanya cukup untuk mentraktir Arion di 100% Chocolate nanti.

Dengan meringis, Natusha mengambil beberapa bungkus snacknya dan mengembalikan mereka pada rak-rak semula. Setelahnya, ia bergegas ke kasir untuk membayar belanjaannya yang tersisa beberapa bungkus mi instan dan kebutuhan mendesak yang harus ada di tempat tinggalnya.

Transaksi berjalan cukup cepat, sang kasir menyebutkan nominal yang harus dibayarkan oleh Natusha yang berharap-harap cemas pada kondisi kantongnya. Untunglah seluruh kebutuhannya tidak berharga terlalu mahal, jadi ia masih memiliki sisa untuk mentraktir sang pemuda yang masih setia menunggunya di samping kasir.

"Sudah! Maaf membuat anda menunggu."

8.
"Ah, saya naik kendaraan umum." Jawab Natusha dengan jujur. Memang biasanya gadis berdarah Indonesia itu lebih memilih berjalan kaki kemana pun ia suka. Hanya saja letak K-Mart yang sedikit jauh dari tempat tinggalnya membuat Natusha menggunakan bus kota untuk sampai ke sini.

Dan kalau mendengar perkataan Arion barusan, tentulah hal tersebut bukan sesuatu yang mengherankan. Seorang pemuda bersetelan rapi tentu membawa mobil (yang Natusha bisa jamin) mewah. Tapi hanya satu yang masih tak masuk akan untuk Natusha.

Mengapa Arion terasa begitu janggal? Seperti ada yang aneh tapi Natusha tidak bisa menjelaskan bagian mananya. Lalu beberapa kali sang dara sempat melihat pemuda tersebut seperti menilai dirinya dari ujung kaki ke ujung kepala.

9.
Menganggukkan kepalanya, Natusha kemudian mengekori Arion keluar dari K-Mart menuju parkiran mobil yang tampak sepi. Berekspektasi melihat mobil mewah, sebuah mobil antiklah yang ditemui sang gadis.

Terkejut? Sebenarnya tidak juga. Mobil antik tentu memiliki nominal yang hampir setara dengan mobil-mobil super mewah keluaran terbaru. Arion pasti kaya.

Dan ketika sang pemuda membukakan pintu untuknya, Natusha berdiri kikuk sebelum membungkuk kecil dan memasuki mobil tersebut.

"O-oh iya tidak apa.. Maaf saya sudah merepotkan anda." Ujar Natusha sungkan pada Arion yang baru saja masuk ke belakang kemudi.

Karena jarak yang cukup dekat, tidak butuh waktu lama untuk mereka tiba di 100% Chocolate.

Ramai, begitu pikir sang gadis Saheera. Tampaknya Arion pun berpikir seperti itu tak kala mereka berdua melangkahkan kaki keluar dari mobil sang pemuda.

Ketika muda-mudi itu memasuki toko, riuh redam terdengar dari berbagai sudut toko, membuktikan bahwa toko memang sedang dipadati oleh pengunjung.

"Ah, itu. Di sana ada bangku kosong." Tunjuk Natusha ke arah bangku di tengah ruangan yang belum di tempati.
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.