Notes

Author POV Author POV
Ef begitu mencintai President moroi sekaligus sahabatnya itu,keenan namanya. Dia terlihat begitu manis untuk ukuran seorang laki laki. Tubuhnya lebih pendek dari ef dan juga mungil.
Ef mencintai sahabatnya itu sudah dari sejak lama. Ia mulai menyadari perasaannya itu saat ia sadar setiap kali mereka bersama,jantung ef seakan berdetak lebih cepat dari biasanya Tapi ia belum juga berani menyatakan perasaannya pada si pemuda mungil itu hingga kini. Ia merasa malu dan takut akan ditolak nantinya.Ef termasuk sosok pemuda yang sangat tertutup,cuek dan jutek berbanding terbalik dengan sosok keenan yang annoying,cerewet dan bawel. Tapi itulah yang membuat ef menyukai keenan sampai sekarang. Dan walau Mereka memiliki kepribadian yang jauh berbeda tapi mereka bisa melengkapi satu sama lain.
Setiap hari ef harus menahan kecemburuannya kalau Keenan dekat dekat dengan teman laki lakinya. Rasanya ia ingin menariknya menjauh dan mengatakan pada semuanya bahwa Keenan adalah miliknya,hanya miliknya. Tapi apa daya, dia hanya seorang sahabat Keenan tidak lebih.
***
Di suatu pagi hari yang cerah tampak ef berjalan santai keluar dari roomnya menuju vladimir florist. Sesaimpainya ia disana,ia disambut oleh salah satu staff florist.
"Selamat pagi. Ada yang bisa saya bantu?" tanya staff itu
"aku ingin memesan satu tangkai mawar merah dengan notes" jawab ef.
"Baik. Tunggu sebentar ya" ucap staff itu pergi meninggalkan ef untuk mengambil sebuah kertas notes.
"Tulis disini apa yang ingin anda disampaikan ya tuan" ucap staff itu lalu pergi meninggalkan ef lagi untuk mengambil pesanan ef. Sementara ef menulis notes yang akan diberikan untuk keenan,ya ef akan menyatakan perasaannya hari ini,ia sudah tidak bisa menahan perasaannya lagi.
"Apa yang harus aku tulis ya?" gumamnya bingung.
"Ah ya! Aku pakai sandi saja" seru ef lalu menuliskan beberapa sandi. Ya ef memang sangat menyukai sandi. Baginya sandi itu menyenangkan.
"Semoga si keenan itu bisa memecahkan sandi ini" harap ef. Lalu beberapa menit kemudian,sang staff kembali dengan setangkai mawar merah. "Ini tuan pesanan anda..." ucap staff itu sambil menyodorkan setangkai mawar merah.
"Maaf,apa bisa kau saja yang mengirimkannya?"
"Ah anda ingin memakai jasa antar kami?" ef menganggukkan kepalanya.
"Baiklah...kami akan segera mengantarnya tapi kami harus mengantar ini ke siapa?"
"Keenan,president moroi"
***
Keenan POV
Beberapa hari yang lalu,aku mendapatkan setangkai bunga mawar merah dari seseorang beserta notes bertuliskan :
'23-1245-14-14-124-156'
"235-145-12-1-135-135-156-125-23-1245-14?"
-cannot see;braille

Dan

3(3i+u)<2(4i+3u)
9i+3u<8i<6u-3u
I<3u

Jujur aku sangat buruk kalau berhubungan dengan kode kodean begini. Ah apa yang harus aku lakukan?
Ahya! Aku minta tolong saja pada ef kkk~ pasti dia ingin membantuku,dia kan pintar kalau kode kodean begini.

Author POV
Keenan segera keluar dari roomnya lalu berjalan mencari sosok sahabatnya itu.
***
Sudah 15 menit ia mencari sahabatnya itu tapi tidak ia temukan juga. akhirnya ia memutuskan untuk pergi menuju taman belakang sva,ia berharap ada ef disana. Sesaimpainya ia disana,ia menemukan ef sedang tidur lelap di salah satu kursi taman dengan posisi duduk. Ia bernafas lega karena akhirnya berhasil menemukan sahabatnya itu. Segera keenan menghampirinya,bukannya membangunkan sahabatnya itu ia malah menjahili ef yang tertidur. Ia mencolek colek pipi kanan ef berkali kali sambil terkekeh pelan.
"Keenan,berhenti melakukannya" ujar ef tiba tiba.
"Kkk~ maafkan aku" ucap keenan tersenyum tak berdosa lalu duduk di sebelah ef.
"Ada apa eoh?" tanya ef membuka matanya.
"Aku ingin kau membantuku memecahkan sebuah sandi" jawab keenan sambil mengeluarkan sebuah kertas notes dari kantungnya
Ef POV
Apa apaan ini? Aku yang menulis notes itu dan aku juga yang harus memecahkannya? Oh lord...
Belum sempat notes itu keenan tunjukkan padaku isinya,aku mencoba untuk pergi dari taman ini
"Aku sibuk. Kau cari tahu saja sendiri"
"Hey ayolah bantu aku eoh? Kau kan pintar kode. Aku akan meneraktirmu di kantin" aku tatap wajahnya yang sekarang sedang memelas padaku.
"Kau sangat ingin tahu apa isinya?" keenan menganggukkan kepalanya imut. Astaga kenapa wajahnya sangat imut sekali...aku tidak kuat
Lalu keenan menarikku untuk kembali duduk di sampingnya.
Author POV
"Isinya 'I need you so can i call you mine?'" jawab ef datar.
"Wah bagaimana bisa kau tahu isinya? Padahal kau belum melihatnya" ujar keenan takjub
"Tentu saja aku tahu isinya karena aku yang menulisnya" seketika waktu seakan berhenti untuk keenan. Ia salah dengar kan tadi?
"K-kau yang menulisnya? Jadi ja-jadi kau.....Hahah jangan bercanda ef" ucap keenan tertawa hambar.
"Buat apa aku bercanda eoh?" tanya ef menatap keenan dengan tatapan tajam. Sementara keenan menundukkan kepalanya.
"Kita adalah sahabat ef--
"Lalu kenapa? Apa salah jika kita mencintai sahabat kita sendiri?" ef memegang kedua pundak keenan lalu membalikkan tubuh ramping itu untuk menghadapnya.
"Keenan,aku mencintaimu sangat. Apa kau mau jadi pacarku?" Keenan terdiam membisu. Ia masih ragu dengan perasaannya. Perlu ia akui,setiap ia berada di dekat ef jantungnya berdebar sangat kencang namun ia sudah menganggap ef sebagai saudaranya sendiri.
Keenan menggangguk pelan lalu menatap mata ef yang kini juga menatapnya. Ef tersenyum lebar lalu memeluk keenan erat.
"Terima kasih sudah menerimaku. Aku janji tidak akan menyakitimu. I love you keenan"
"I love you too ef"
"Mulai sekarang,aku bisa mencium bibirmu sepuasku haaha" seketika pipi keenan bersemu merah. Ia melepaskan pelukan mereka lalu menjitak ef
"Dasar mesum!" seru keenan kesal sambil mempoutkan bibirnya.
END~