Notes

◾ Nama karakter : Molly Cannavale Abigail

◾ Nama face claim : Park Selin aka Jelly Bomb

◾ Dob : Seoul, August 1st 2000

◾ Physical traits : Seorang gadis dengan tinggi badan 165cm dan berat badan 45kg. Ia mempunyai ciri khas wajah yang manis dan terkadang terlihat liar dengan sorot mata coklat kehitaman yang tajam seperti mata kucing. Terlihat cute jika sedang tersenyum. Mempunyai rambut panjang coklat-kehitaman bergelombang yang sangat kontras dengan kulit putih pucatnya.

Personality : Sosok gadis yang sangat ceria, ramah dan mudah bergaul pada siapa saja. Tetapi sejak ibu dan saudari nya meninggal, ia menjadi pribadi yang introvert, rapuh dan sensitif. Rupanya tragedi tersebut mengambil sedikit banyak sifat Molly terhadap lingkungan sekitar terutama pada teman-teman nya. Minder dan mudah canggung adalah salah satu sifat yang akan ia perlihatkan kepada orang yang baru dikenalnya. Banyak orang mengsalah artikan kedua sifat nya tersebut sebagai seorang yang sombong dan angkuh. Tetapi jika kau sudah mengenalnya lebih jauh, ia adalah seseorang yang tidak jaim, banyak bicara & menyenangkan. Sifat lain yang akan ia tunjukan kepada orang yang dianggap nya nyaman adalah childish, usil dan manja. Dampak negatif akibat peristiwa dimasa lalu juga membuatnya menjadi gadis yang cengeng, terutama jika ia merasa kesal atau marah pada suatu hal. Salah satu sisi Molly yang lain adalah ia pribadi yang sangat jujur terkesan frontal, sarcasm & rant jika ia merasa tidak nyaman akan sesuatu. Karena ia hanya ditemani oleh ayahnya dalam jangka waktu yang cukup lama, membuat sisi liar dalam dirinya tumbuh; yaitu diam-diam mulai menyukai seorang pria dewasa seperti ayahnya. This is called ddlg syndrome yang membuatnya menjadi gadis pervert yang tidak berani ia tunjukkan pada siapapun. Ia akan menjadi gugup dan pemalu jika ia menemui seorang pria sexy yang lebih tua dari dirinya.

Background story :
Molly Cannavale Abigail atau yang sering dipanggil Molly, terlahir sebagai anak bungsu di tengah-tengah keluarga yang berkecukupan lebih. Gadis yang lahir di Seoul, 1 Agustus tepat 16 tahun yang lalu ini mempunyai seorang ayah yang berasal dari German dan Ibu yang yang berasal dari Korea Selatan. Dimana ayahnya adalah seorang duta negara German untuk Korea Selatan. Ia juga mempunyai seorang saudari yang sangat disayanginya karena ia selalu menemani Molly kemanapun ia pergi. Sejak kecil ia adalah seorang gadis yang lugu dan ceria. Ayah, Ibu dan saudarinya selalu memberikan kasih sayang yang cukup kepadanya.

Tetapi 10 tahun yang lalu, tepatnya saat Molly menginjak usia 6 tahun, sebuah tragedi kecelakaan menimpa keluarga Abigail yang menyebabkan ibu dan saudari Molly meninggal dunia. Ia dan ayahnya sangat terpukul atas kejadian tersebut.

Sejak saat itu kepribadian Molly kecil mulai berubah. Molly menjadi pribadi yang tertutup dan pemurung. Keceriaan yang dulu selalu ada di hidup nya telah hilang bagai diterpa angin yang kencang. Senyum lebar yang biasanya nampak diwajah manis nya kini berubah menjadi air muka yang dingin dengan sorot mata yang selalu menampakkan kesedihan. Bahkan ia selalu mendapat mimpi buruk yang selalu berulang di setiap malam nya. Beruntunglah ia tidak sendirian; ia masih mempunyai ayah yang selalu memeluk dan menghiburnya disaat ia terpuruk. Walau ia tahu, ayahnya juga mempunyai luka yang sangat dalam karena ditinggal istri yang sangat dicintainya. Tapi apa yang bisa ia lakukan? Ia hanya seorang bocah ingusan saat itu.

Seiring berjalan nya waktu, Molly mulai bisa menerima keadaan. Tetapi kenangan buruk dimasa kecil tidak benar-benar hilang di ingatan nya. Ia rasa 2 tahun adalah waktu yang cukup untuknya dan ayahnya menjalani masa-masa sulit. Ia dan ayahnya berusaha untuk tidak terlalu larut dalam kesedihan. Lagipula, ia tidak benar-benar sendirian. Masih ada sosok pria yang selalu menyempatkan diri di tengah-tengah kesibukan nya untuk sekedar memberikan perhatian dan kasih sayang untuknya. Perlahan-lahan, sifat nya yang dulu kembali seperti semula. Tapi hanya ia tunjukkan kepada ayah tersayang nya. Hanya ayahnya lah yang mengerti dirinya. This is where her love to older man grows.

Hingga suatu saat ayahnya mendaftarkan Molly ke salah satu Sekolah Internasional di Gwangju. Beliau berpikir bahwa Seoul telah memberi kenangan buruk di ingatan anaknya. Molly menerima keputusan ayahnya. Ya meskipun ia pasti akan sangat merindukan pria itu karena mereka akan tinggal berjauhan. Ayahnya di Seoul dan ia di Gwangju. Ayahnya berjanji akan selalu mengunjunginya jika ia mempunyai waktu luang. Pun beliau berharap, semoga setelah kepindahan Molly di Gwangju bisa membantu Molly untuk mengembalikan sifat Molly sepenuhnya. Karena ia sangat merindukan putri kecilnya yang ceria; yang selalu menunjukkan senyum manis nya kepada semua orang.

Alasan bergabung :
# IC talk : "Aku ingin menghapus kenangan buruk. Dan... untuk memperbaiki sifatku di masa lalu?"
# OOC : Karena saya belum pernah masuk agency au with school concept dan saya memilih GIHS sebagai ca au school concept pertama saya.