Notes

Martinus Yoga Pamungkas, remaja kelahiran Dumai 21 november 1996 kini tengah menjalani pendidikan di program studi Arsitektur Universitas Katolik Soegijapranata. Remaja yang lebih akrab disapa Yoga ini melewati masa kecilnya di sebuah desa bernama Simpang Benar provinsi Riau. Semenjak duduk di taman kanak-kanak Yoga sudah harus berpisah dengan orang tua dan hidup dengan eyangnya di kota Dumai untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Yoga tumbuh sebagai anak yang mandiri dan ceria. Yoga menghabiskan masa TK,SD, dan SMP di kota Dumai. Ketika memasuki jenjang pendidikan SMA, Yoga akhirnya memberanikan diri untuk keluar dari Sumatra ke pulau jawa, lebih tepatnya ke kota Batu ,Malang. Yoga akhirnya menjalani hidup di kota Batu yang identik dengan kota Wisata dan Budaya. Semenjak Bersekolah di batu, tumbuhlah rasa cinta terhadap Indonesia karena banyaknya kebudayaan yang ia lihat di sana. Rasa cinta dan bangga terhadap Indonesia memberi semangat kepadanya untuk mengenal nusantara lebih jauh lagi. Hingga akhirnya semangat dan kerja keras mengabulkan cita-citanya untuk mengenal nusantara. Tepatnya bulan Mei tahun 2016 ia pergi ke Suroba,Wamena untuk mengenal dan mempelajari budaya yang ada di Suroba, yaitu kebudayaan Suku Dani, Papua. ia menjalani kehidupan dan berdinamika selama sebulan di Suroba. Dari kehidupan selama di suroba, ia mendapatkan banyak pelajaran dan pengalaman. Ia tidak ingin menyimpan semua pengalaman dan ilmunya untuk dirinya sendiri. Baginya mengenalkan Indonesia adalah hal yang sangat menyenangkan dan membanggakan. Perlahan tapi pasti ia ingin mengajak kita untuk mulai mencintai undonesia. Mencintai Indonesia dari hal-hal kecil dan sederhana.