Notes

Hai, Ahjumma kulit gelap kesayanganku.

Gimana hari ini? Kesel nggak tuh brondongnya lupa sama hari ini?

Tenang. Ahjumma nggak perlu khawatir. Brondong Ahjumma yang satu ini nggak lupa, kok. Aku sengaja pura-pura lupa buat kasih Ahjumma sedikit kejutan. Ehe.

First of all, aku mau ngucapin terima kasih buat kamu yang 10 bulan lalu udah mau nerima aku—lagi. Flashback sedikit nih, ya. Sebenernya, aku udah lama mau ngajak kamu balikan. Tapi jujur, aku takut. Aku takut kamu masih marah sama aku, apalagi sampai benci aku. Makanya, aku tahan. Terus, sampai Benam suka sama kamu, aku cuma bisa nahan cemburu, sih. Dan akhirnya, aku punya keberanian buat nyatain perasaanku lagi—berkat bantuan temen kamu juga, sih. Aku bersyukur banget, kamu masih mau kasih kesempatan kedua buat aku yang dulu udah sia-siain kamu. Terima kasih banyak.

Dari awal, aku udah punya tekad nggak bakal ngulangin kesalahan yang sama. Aku cuma mau ngabisin lebih banyak waktu sama kamu. Tapi, ada banyak kendala. Mulai dari aku yang kadang sibuk sampai aku yang udah nggak bisa ngikutin dinamika di RP Idol. Jujur aja, aku sempet beberapa kali kepikiran mau putusin kamu. Bukan, bukan karena aku bosen sama kamu. Tapi karena aku takut nggak bikin kamu bahagia. Terus, aku inget kalau aku nggak mau kehilangan kamu kedua kalinya cuma karena pemikiran bodoh begitu. Jadi, setiap kali kepikiran buat putus, aku selalu inget itu.

Selama 10 bulan ini, aku tahu, aku belum bisa jadi pasangan yang baik buat kamu. Mungkin, aku juga sering nyakitin kamu tanpa sadar karena sikapku. Tapi sumpah, aku nggak ngelakuin itu dengan sengaja. Aku sayang kamu—banget. Kalau kamu sedih dan ngerasa perlu ngelampiasin itu semua, kamu boleh pukul aku—sepuas kamu. Aku rela.

Selama 10 bulan ini, aku ngerasa beruntung banget karena aku punya kamu di sampingku. Kamu itu lucu dan ngegemesin dengan cara kamu sendiri, walaupun kamu selalu bilang kalau kamu ini nggak cute sama sekali. Wkwk. Kamu juga tetep bisa dewasa. Intinya, kamu bisa menempatkan diri dan aku suka itu.

Buat ke depannya, aku nggak bisa janji apa-apa. Aku nggak mau berkesan kasih harapan palsu ke kamu. Aku cuma bisa bilang, kalau aku sayang kamu, aku cinta kamu, dan aku nggak akan nyerah sama hubungan kita hanya karena alasan bosen, atau apapun itu. Aku bakalan berusaha berjuang sama kamu buat hubungan kita. Kamu mau kan berjuang sama aku bareng-bareng?

Ahjumma, maaf ya, kalau aku suka alay, nggak kayak seme lain yang cool. Aku juga sering ngeselin wkwk. Tapi ya, aku bisa begitu karena itu kamu. Karena aku sama kamu. Kalau sama orang lain, aku mungkin justru bakal jaim. Makanya, Ahjumma harus bangga. /ga

Aduh, aku nggak tau mau nulis apa lagi nih, Ahjumma. Maaf kalau nggak romantis. Aku nggak pandai berkata-kata. /ya

Intinya, aku sayang Ahjumma. Aku cinta Ahjumma. Dulu, sekarang, dan—semoga—sampai kapanpun. Aku harap, Ahjumma juga begitu.

Ah ya, selamat 10 bulanan, Ahjumma!

— Brondong Manismu