Notes

Pekerjaan rumah sering dipandang sebagai sibuk bekerja. Banyak pekerjaan rumah yang sia-sia dan tidak menghasilkan nilai akademik. Memang, bagaimanapun, berakibat pada hilangnya waktu untuk keluarga dan sering menyebabkan stres tambahan di rumah.

Ketika siswa pulang dan mendapat PR dapatkah Anda yakin siapa yang mengerjakannya? Orang tua, saudara, atau teman-temannya ? atau hanya menyalin pr temannya. banyaknya siswa yang senang menyalin pr temannya, itu membuat manfaat sesungguhnya dari pr sia-sia lalu untuk apalagi pr diberikan?

PR hanya menguntungkan siswa yang memiliki kemampuan akademik tertinggi sehingga banyak siswa tidak mengerjakan pekerjaan rumah karena merasa tidak mampuh dan lebih baik menyalin milik temannya karena beberapa guru lebih menghargai nilai daripada usaha dan kejujuran.

Beberapa studi menemukan adanya sikap negatif dari siswa yang mendapatkan lebih banyak pekerjaan rumah. Ada efek negatif , termasuk frustrasi seorang anak terhadap pekerjaan dan kelelahan

Beberapa guru menggunakan PR sebagai hukuman. Menggunakan PR sebagai hukuman dapat menghancurkan seluruh tujuan dari pemberian PR dan mengurangi pentingnya pendidikan.

Bila anak memiliki pekerjaan rumah, mereka kurang memiliki waktu bermain , sedikit waktu untuk berolahraga.
Apakah PR bisa membantu siswa?
Setiap sekolah memilki karakteristik yang berbeda satu sama lain. Apa yang baik untuk guru di suatu sekolah tidak selalu baik untuk sekolah yang lain. Minat siswa, keberhasilan PR atau pekerjaan rumah sebagian besar didasarkan pada kurikulum, intensitas, relevansi, dan volume pekerjaan.
Meskipun PR menjadi topik yang sangat kontroversial, Guru harus menentukan apa yang terbaik bagi mereka, dan tidak ada studi yang benar-benar dapat melakukan itu untuk mereka.

banyak siswa yang merasa tertekan karena pekerjaan rumah karena mau tidak mau mereka harus mendapat nilai yang bagus. Hal inilah yang mengakibatkan sikap negatif seperti: mencontek, mencuri buku teman, memaksa teman untuk memberikan jawaban pr / membuat pr mereka. Hal-hal yang sering dianggap kecil inilah yang akan menjadi bibit2 koruptor dan kriminalias lainnya. Dan tentu kita tidak menginginkan hal tersebut. berdasarkan hal tersebut ada baiknya tugas diselesaikan di sklh, lebih menekankan nilai sikap/moral dibanding nilai akademik. Dengan demikian diharapkan moral penerus bangsa dapat memiliki sikap yang terpuji karena ilmu dapat dicari tetapi sikap/moral harus ditanamkan sejak dini