NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

Episode 1. Neighbor

“IM HAYEON!!!” panggilan itu membuat gadis bertubuh kecil yang sedang membersihkan peralatan make up nya langsung menoleh terkejut. Saat melihat siapa yang memanggilnya, Hayeon langsung membulatkan matanya dan menghampiri orang tersebut.
“Ne....ne pidinim?” tanyanya takut-takut.
“BUKANKAH SUDAH KU BILANG UNTUK DATANG KE RUANG RIAS LEE JOON HAH!” bentak Kim Pidinim. Hayeon langsung mendongak. “Tapi....tadi manager nya bilang dia sudah ada....”
“KAU TAU BERAPA LAMA ACARA TERTUNDA HANYA KARENA LEE JOON BELUM DIRIAS??” bentaknya lagi
“Chaeseunghamnida pidinim” hayeon langsung meminta maaf sambil menundukkan badannya.

Sudah berapa kali hayeon terkena masalah karena artis satu itu. Hayeon akhirnya pergi ke ruang ganti lee joon sambil memberikan lirikan kesal ke arah artis yang akan mengisi wawancara di acara talkshow yang akan dimulai kurang lebih setengah jam lagi. Hayeon merias wajah lee joon dengan cepat tanpa menggubris apapun perkataan yang dikeluarkan oleh artis yang sedang di riasnya itu.

Setelah selesai merias Lee Joon, Hayeon langsung membereskan peralatan riasnya. Seharusnya ia bisa pulang lebih cepat kalau saja Lee Joon tidak membuat masalah dengannya tadi. Ia berjalan keluar dari gedung stasiun tv ternama di Seoul lalu menunggu bus terakhir datang dan membawanya pulang ke apartemennya. Sungguh ia sudah sangat lelah sekarang. Kurang lebih 15 menit, bus yang ditunggunya datang. Ia langsung menaiki bus itu dan duduk di bangku paling belakang. Ia membuka ponselnya dan membuka aplikasi WattPad untuk membaca lanjutan novel online yang sempat tertunda semalam karena suara berisik petugas pindahan yang sedang memindahkan barang ke apartemen disebelahnya. Ia tidak pernah tau kalau ternyata apartemen disebelahnya itu kosong dan baru akan di tempati oleh seseorang mulai hari ini. Namun Hayeon tidak sempat memberikan salam perkenalan karena ia terlambat bangun dan harus buru-buru ke stasiun tv tempatnya bekerja. Ia sempat penasaran siapa yang tinggal di sebelahnya.

Bus itupun berhenti di halte dekat apartemennya. Kini ia hanya perlu berjalan melewati gang kecil yang menembus ke seberang apartemennya. Hayeon mempererat jaketnya merasakan dingin nya angin musim dingin yang mulai berhembus. Hayeon sedikit mewaspadakan mata nya saat memasuki gang kecil itu karena keadaan gang itu yang remang-remang. “Aishh, mereka haris memperbaiki penerangan disini” gumamnya pelan sambil terus melangkahkan kakinya. Tiba-tiba....

Buk!! “Awww” Hayeon terjatuh karena teraandung sesuatu. “eishh...” ia baru saja mau mengumpat namun mengurungkan niatnya saat melihat benda-atau lebih tepatnya orang- yang menyandungnya tadi. Hayeon langsung membulatkan matanya saat melihat sesosok tubuh yang terkapar di jalan gang kecil itu. Tubuh itu berlumuran darah. Dengan gemetar, hayeon mendekati tubuh itu lalu menjulurkan tangannya untuk memeriksa nadi dari tubuh itu.
Tiba-tiba tangan Ha jin langsung ditarik oleh lelaki itu yang otomatis membuat Ha jin menyerit terkejut. “KYAAAA!!” Hap! Lelaki itu langsung membungkam mulut Ha jin dan mencoba untuk mendudukkan dirinya.
“uhukk….. hahh…. Sebaiknya kau diam kalau tak ingin terbunuh” itulah kata pertama yang keluar dari mulut lelaki itu. nya Hayeon hanya bisa gemetar ketakutan mendengar ancaman dari lelaki yang tadi disangkanya sudah mati. Tak berapa lama terdengar suara-suara sekelompok orang yang kelihatanya sedang mencari sesuatu. Langsung saja lelaki itu menarik Hayeon untuk bersembunyi dibelakang kotak sampah yang ada didalam gang itu dengan masih menutup mulut Hayeon.

Setelah merasa sekelompok orang tadi pergi, laki-laki itu langsung melepaskan Hayeon. Gadis itu akhirnya bisa bernapas lega. Saat ia melihat laki-laki itu beranjak pergi, hayeon langsung memanggilnya “cheo...cheogiyo...” Laki-laki itu hanya menoleh sebentar lalu pergi meninggalkan Hayeon sendirian di dalam gang itu. Hayeon perlahan berdiri dan akhirnya menyadari kalau ternyata kaki nya gemetar dari tadi.

Sesampainya di apartemen, Hayeon sempat melihat lampu apartemen disebelahnya menyala yang artinya sang pemilik sedang berada didalam rumah. Hayeon berjalan ke depan pintu apartemen disebelahnya berniat ingin menyapa namun ia baru sadar saat melihat darah yang ada diseluruh bajunya karena ‘disekap’ oleh laki-laki yang ditemuinya tadi. Gadis itu mengurungkan niatnya lalu kembali ke apartemennya. “Mungkin besok aku akan menyapanya” ia bergumam dengan dirinya sendiri. Hayeon langsung membersihkan dirinya dan mencoba merilekskan badannya.

Sudah 15 menit Hayeon berbaring, namun mata nya belum juga tertutup. Ia memikirkan laki-laki yang ditemui nya di dalam gang itu. Apakah dia sudah membersihkan lukanya? Dimana dia sekarang? Pikiran pikiran itu sedari tadi mengganggunya. Akhirnya ia bangun dan menyeduh macha tea untuk lebih menenangkan pikirannya. Hayeon berjalan kebalkonnya dan menatap kelangit malam.
“Haaaaaaah” ia menghembuskan napasnya dengan kasar. “Kenapa tidak hujan hm?” entah ia bertanya kepada siapa. Malam ini cukup terang dengan taburan bintang yang terlihat lumayan bersinar.
“Berisik!” tiba-tiba Hayeon mendengar seseorang berseru. Hayeon langsung mencari sumber suara yang ternyata berasal dari apartemen disebelahnya. “Kau..?” hayeon berseru saat mengenali orang yang sedang berdiri di balkon sebelah balkonnya. Saat ia melihat luka-luka yang masih belum di bersihkan, hayeon langsung mendekat ke laki-laki itu. “Ya, neo gwenchana?” tanya nya sedikit khawatir.
“Siapa kau?” laki-laki itu malah bertanya. Namun saat laki-laki itu melihat wajah Hayeon, matanya langsung membulat yang artinya ia mengenali siapa gadis yang sedang berdiri di seberangnya ini. “Sedang apa kau disini?? Kau mengikutiku?” tebak laki-laki itu.

Hayeon memutar bola matanya. “Untuk apa aku mengikutimu. Aku tinggal disini!” ia menegaskan. “Yang ingin aku tanya, sedang apa kau disini? Luka-luka itu.... Apa kau tidak apa-apa?” tanya nya lagi.

“Bukan urusanmu!” jawab laki-laki itu ketus lalu masuk kedalam apartemennya.

“Cih” Hayeon hanya mencibir melihat sikap ketus laki-laki itu. Ia akhirnya kembali masuk kedalam apartemennya dan kembali mencoba tidur.
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.