Notes

Sohee melihat keatas, langit senja tidak seindah biasanya karena sedang mendung. Perlahan ia mempercepat langkahnya menuju halte bus sebelum hujan turun karena ia tidak membawa payung. Tetesan air hujan mulai turun, ia berlari menuju halte bus tersebut sebelum hujannya deras.

Bajunya sedikit basah, ia mengecek barang-barang didalam tasnya. Hanya rambut dan bajunya yang sedikit basah. Sohee menarik napasnya dalam, sial sekali dirinya hari ini. Tadi pagi Sohee diberikan sanksi karena telat dan membuatnya pulang lebih telat dari biasanya, lalu sekarang ia malah terjebak disini karena hujan.

Ia mengulurkan tangannya kearah air yang meluncur dari kanopi halte, pikirannya kembali pada beberapa tahun silam. Ternyata memang benar kata orang, gerimis itu mengingatkan mereka pada kenangan yang lalu.

Kepalanya tertoleh kesamping dan melihat seorang pria berlari kearah halte dengan rambut dan pakaian yang basah, 'Deja vu'.
Sohee terpaku, ia tidak bergerak, sama sekali tidak bergerak. Posisi yang sama, waktu yang sama, suasana yang sama, dan ... orang yang sama. Perutnya terasa geli, sesuatu yang sama sekali tidak pernah ia rasakan sejak bertahun lalu.

Sohee tidak bergeming sama sekali, posisi tubuh, tangan dan kepalanya masih sama seperti semula. Pria itu menoleh dan menatap Sohee bingung, sedangkan Sohee masih tetap mematung. Pria itu tertawa kecil lalu menghadap kedepan melihat jalanan yang dibasahi hujan.

Pria itu memberi respon yang sama seperti beberapa tahun lalu, hanya tertawa melihat Sohee yang terpaku. Tidak ada sapaan, dan tidak ada balasan. Telapak tangannya yang terulur mengepal, rasanya tidak berubah sama sekali. Cinta pertamanya masih sama seperti dulu, dan masih tidak mengenalnya.