Notes

You and Your Sparkling Eyes

 

Author : Spica Alexa B.

 

Cast :

-              Mei Qi (WJSN)

-              Kwon Soonyoung/Hoshi (Seventeen)

 

Support Cast: find by your self-

 

Genre : Relation-ship//romance, school-life, little bit comedy.

 

Rating : T

 

Length : Oneshot [1200+W]

 

Warning : typo(s), OOC.

 

Siders = . . . terimakasih udah mau baca ff abal saya tapi alangkah baiknya kalian tinggalkan jejak 8-)

 

Ok, happy reading..

 

------ You and Your Sparkling Eyes ------

 

 

"Hari ini ada ujian musik, kan? Aku belum latihan nih, Mei Qi," keluh gadis berambut pendek dengan mata biru, karena ia memakai lensa kontak. Gadis manis itu mengeluh ke sesosok yeoja cantik, yang dipanggil Mei Qi, yang berjalan disisi kanannya.

 

"Aku juga belum, Luda," sahut gadis cantik berkacamata itu menjawab keluhan gadis manis yang dipanggil Luda itu.

 

Karena terlalu asik mengobrol dan bercanda ria di koridorsekolah mereka di lantai dua, Mei Qi tidak sengaja menginjak air yang tergenangdi permukaan tangga. Mungkin baru di bersihkan oleh petugas kebersihan sekolah,namun airnya tidak di-lap dengan bersih. Alhasil, Mei Qi tergelincir.

 

"AHH!!" pekik Mei Qi.

 

"Mei Qi? Mei Qi!!" teriak Luda dengan kaget.

 

Sementara itu, di lantai satu, sekelompok anak laki-laki sedang berjalan santai mengarah kearah tangga. Mereka tertawa-tawa. Mereka tidak tahu kalau ada sesosok yeoja yang terbang dari lantai dua karena tergelincir air bersih-bersih petugas kebersihan. Duh, memalukan sekali.

 

"Kyaaa!"

 

Teriakan Mei Qi menyadarkan kelompok namja yang terdiri dari empat orang namja yang lumayan ternama di sekolah mereka. Salah satu anggota kelompok itu yang sadar akan 'gadis terbang' itu adalah Kwon Soonyoung, namja sipit berambut putih.

 

"Eh?!" kejut Soonyoung.

 

GUBRAK!

 

"Duh, sakit.. " rintih Soonyoung yang ditimpa Mei Qi karena insiden 'gadis terbang' itu.

 

"Maafkan aku! Kau nggak apa-apa?!" pekik Mei Qi yang berteriak-teriak meminta maaf.

 

"Ah, iya. Aku tidak apa-apa," sahut Soonyoung.

 

"Mei Qi! Kau baik-baik saja?!" terdengar teriakan suara Luda bersamaan dengan langkah kaki yang tergesa-gesa.

 

"Wuaaahhhh! Wǒ zhēn bèn (Aku sangat bodoh)! Aku betul-betul minta maaf!" Pekik Mei Qi lagi dengan gugup dan wajah yang memerah. Lalu berlari meninggalkan kerumunan pria tampan itu dengan terburu-buru. Ia tidak tahu kalau kacamatanya menjadi korban atas kecerobohannya.

 

"Mianhae (Maaf)!" ujar Luda yang baru datang di tempat kejadian. Gadis itu membungkuk dengan sopan sebelum mengikuti Mei Qi meninggalkan kelompok namja itu.

 

"Nǐ hái hǎo ma (Apa kamu baik-baik saja), Hosh?" tanya namja tinggi yang bernama Junhui sambil menyodorkan tangannya sebagai bantuan untuk Soonyoung berdiri.

 

"Bikin kaget saja ya," timpal namja yang paling muda diantara mereka, Lee Chan.

 

"Tapi gadis tadi manis banget, ya?! Dia murid pindahan dari China itu bukan sih?" ujar Minghao, lelaki asli China yang sama seperti Junhui.

 

“Kayaknya iya, Minghao. Kelas berapa ya dia?" sahut Junhui.

 

Sedangkan Soonyoung yang menjadi 'korban' hanya melihat kearah kedua yeoja itu dengan pandangan yang sulit dijelaskan.

 

------

 

1 jam kemudian

 

 

"Duh, gara-gara ga ada kacamata, aku jadi ga bisa belajar," runtuk Mei Qi. Ia sedang mencari-cari kacamata miliknya yang jatuh tadi. Ia hanya berjalan berputar-putar mencari aset berharga miliknya.

 

"Kayaknya tadi jatuhnya disini.. Duh, dimana ya," gumam Mei Qi bingung.

 

"Duìbùqǐ (Maaf), kau mencari ini? " suara berat seorang namja membuat Mei Qi terkesiap. Soonyoung memakai bahasa China setelah mengetahui Mei Qi adalah murid pindahan dari China. Tidak sia-sia ia belajar bahasa sulit itu dengan Junhui dan Minghao. Namja itu menunjukkan barang yang sedari tadi dicarinya, yaitu kacamata  miliknya.

 

"Wah! Iya benar! Xièxiè (Terima kasih)!" seru Mei Qiriang. Riang, sebelum ia menyadari ada yang salah dengan kacamatanya.

 

"Eh.." benar kan. Ia mendesah kecewa melihat kacamatanya tidak berbentuk lagi.

 

"Kalau begini, aku nggak bisa belajar seharian.." runtuk Mei Qi sendu.

 

Soonyoung yang mengerti kerisauan Mei Qi menarik tangan gadis itu dengan tiba-tiba. Dengan senyum manis yang merekah di bibirnya, tentu saja. Ia semakin terlihat tampan kalau seperti itu.

 

"Ya sudah. Kita pergi belanja dulu, yuk!" ajak Soonyoung dengan menarik tangan Mei Qi dengan lembut.

 

"Eh?!"

 

------

 

"Kau beli lensa kontak saja! Nggak apa-apa, aku punya uang kok!" ujar Soonyoung memecah keheningan saat mereka dalam perjalanan ke optik.

 

"Eh, tapi.." ucap Mei Qi gugup.

 

"Tidak ada penolakan, Xiǎojiě (Nona)!" tegas Soonyoung.

 

"Ngomong-ngomong, aku kaget banget waktu kamu jatuh menimpaku. Kukira ada bidadari yang turun dari khayangan! Hehehe," lanjutSoonyoung mencairkan suasana dengan tawa polosnya.

 

"Ah! Kau yang kutubruk tadi ya?! Zhēn de duìbùqǐ (Maaf banget)!" sadar Mei Qi.

 

"Kau nggak sadar aku orangnya?"

 

"Maaf.. Aku nggak bisa lihat kalau nggak pakai kacamata.." lirih Mei Qi. Tak lama, terdengar suara tawa dari namja yang berjalan di sampingnya.

 

"Méi wèntí (Tak masalah). Ya sudah, aku Kwon Soonyoung, kelas 2. Salam kenal."

 

"Aku... Mei Qi, kelas 1. Salam kenal, Gēgē (Kakak)!"

 

“Meski wajahnya tak terlihat jelas, kayaknya dia sangat baik dan ramah”, batin Mei Qi.

 

------

 

"Aku tunggu di Game Centre ini, ya."

 

“Xièxiè, Kwon Gēgē."

 

"Panggil aja Soonyoung. Panggil gēgē  saja juga boleh. "

 

“Aku ingin cepat lihat wajahnya,” batin Mei Qi, lagi.

 

------ SKIP Mei Qi buy a softlens ------

 

"Wuahhh ! Kelihatan jelas!" gumam Mei Qi kagum. Dengan segera ia melangkah ke arah Game Centre yang tadi dimaksud Soonyoung.

 

"Ah!" desahnya semangat setelah melihat seorang namja melintas di hadapannya dengan posisi membelakangi Mei Qi. Ia memakai seragam sekolah, sama seperti Soonyoung. Mei Qi yang tidak mengetahui wajah Soonyoung dengan jelas langsung berlari kecil ke arah pria itu.

 

"Maaf lama menunggu, Soonyoung!" ujarnya riang sambil menepuk pundak 'Soonyoung'. 

 

"Hah? Soonyoung?" ucap namja itu bingung setelahmembalik badannya kearah Mei Qi.

 

"Ah, maaf. Aku salah orang," kata Mei Qi gugup.

 

"Wah, manis juga nih," goda namja berambut coklat yang dari tadi berdiri di samping 'Soonyoung'.

 

"Sedang apa, kok bolos? Kami juga bolos nih, "timpal si Soonyoung, menggoda Mei Qi juga.

 

"Ugh, gimana nih," desis Mei Qi pelan.

 

Kedua orang itu mulai berjalan mendekati Mei Qi yang ketakutan. "Yuk kita main sama-sama, cantik."

 

"AH!! SOONYOUNG!!!" teriak Mei Qi sekeras mungkin.

 

Tiba-tiba ada tangan yang menyeret kedua namja mesum itu menjauh dari Mei Qi.

 

"Maaf, dia pacarku." geram Soonyoung dingin.

 

"Apa? Ayo pergi!" kedua namja pervert itupun pergi meninggalkan Mei Qi dan Soonyoung berdua.

 

"Maaf, Mei Qi-ah. Kau nggak apa-apa-"

 

"Xièxiè, Soonyoung gē.. " sela Mei Qi dengan menggenggam tangan Soonyoung yang menggantung bebas.

 

"Aku takut. Hiks-," lanjut Mei Qi dengan air mata berlinang membasahi kedua pipinya.

 

Dengan sekejap, Soonyoung menarik Mei Qi untuk mendekat kearahnya. Ia mengangkat dagu Mei Qi dengan tangan kanannya, tangan kirinya merangkul pundak Mei Qi. Ia mengecup bibir Mei Qi dengan perlahan dan sekejap. Mei Qi yang terkejut hanya membulatkan kedua matanya dan menatap Soonyoung dengan kaget.

 

"Maaf. Kau begitu manis.."

 

Mei Qi yang semakin kaget hanya menatap Soonyoung dengan wajah memerah. Ia terdiam setelah dicium Soonyoung, kakak kelasnya di sekolah yang terkenal.

 

"Urutannya bukan begini! Ah, aku payah!" gerutu Soonyoung tiba-tiba kepada dirinya sendiri. Wajahnya juga bersemu merah sekarang.

 

"Urutan?" tanya Mei Qi polos.

 

Soonyoung yang malu-malu menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal.

 

"Aku suka padamu."

 

- FIN -