NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

Senin, 26 November 2016

Sebentar lagi musim dingin! Hari ini tanggal 26 November, tanggal dimana sebelum berakhir nya musim gugur yang dilukiskan oleh para remaja beserta kekasihnya mecari kebutuhan musim dingin nanti. Namun, salah seorang laki-laki dengan kulit seputih susu sedang murung menatap keluar jendela yang berembun akibat cuaca dingin.

Entah apa yang ia pikirkan saat ini. Hingga seorang pria yang berselisih beberapa tahun dengan nya datang menghampiri.

“Dongwoo-ah? Kenapa?” Tanya nya.

“Jinn hyung. Aku tak apa” Jawabnya pada hyungnya, Jinn.

“Kau tidak apa-apa Dongwoo. Aku lihat akhir-akhir ini kau selalu murung seperti ada masalah, kau bisa bercerita dengan ku. Kau tahu? Aku akan selalu siap mendengar cerita mu.” Katanya.

“Hngg..” Jawab Dongwoo ragu.

“Kalau kau tak ingin cerita tak apa, aku tak memaksa.” Balas Jinn.

Dongwoo menghela nafas panjang dan menatap hyung nya itu.
“Begini, kau kenal Eunjae kan hyung?” Tanyanya.

“Tentu, dia kekasih mu kan? Ada apa dengannya?” Tanya Jinn penasaran.

“Dia sering menghindari ku, hyung. Setiap aku menelepon dia tak menjawab, aku sudah mengirim nya sma, kakaotalk, dan line tapi tak dibalas. Beberapa hari ini ia juga tidak masuk sekolah. Kira-kira kenapa dia menghindari ku ya hyung? Aku tidak pernah menyakiti nya.. Apa dia sudah tidak mencintaiku?” Renung Dongwoo, sesekali ia menatap langit yang agak cerah menyinari kota Seoul. Dan sesaat kemudian air matanya mengalir. Bagaimana tidak? Perempuan yang ia cintai menghilang dan tidak memberikan kabar dengan tiba-tiba.

“Mungkin, dia butuh waktu menyendiri dulu, Dongwoo-ah. Kau sebagai kekasihnya harus mengerti keadaan dia. Tunggu beberapa hari, ia akan menghampiri mu dan menceritakan semuanya. Kau tak perlu khawatir. Sekarang kau harus bersabar.” Saran Jinn yang diangguki pelan oleh Dongwoo.

“Tapi, bagaimana jika kenyataan nya tidak seperti itu hyung? Percuma saja aku menunggu nya” Tanyanya sedikit tidak puas dengan saran Jinn.

“Percaya dengan ku, dia tak mungkin menyakiti laki-laki yang ia cintai. Eunjae, ia pasti mencintaimu. Jangan khawatir.” Ucap Jinn dan membuat suasana menjadi hening.

Tak ingin membuat susana menjadi canggung, Jinn pun mengambil gitar dan bernyanyi.
“Ijen geude ga anirago haedo
Animyeon nal kamahge ijosseodo
Neon danji naege jinan saramirado
Tonight is just one night
Neoreul ilgi jeon cheoreom

Neol dashi gago shipeun ne maumeun
Wae geuroge miryoen suroun geonji
Niga eobnun nal injeong halsuga eobnun
Tonight is just one night
Neoreul ilhi jeon cheoreom

Hanbeonman ne mameul durojwo
Every day every night I am missing you
Nae gyeote eobseodo ijen bolsu eobseodo
Eonjena ne mamen tokatheun neo ingeol

Neol dashi gago shipeun ne maumeun
Wae geuroge miryoen suroun geonji mmh
Niga eobnun nal injeong halsuga eobnun Ooh
Tonight is just one night
Neoreul ilhi jeon cheoreom

Hanbeonman ne mameul durojwo
Every day every night I am missing you oh yeah
Nae gyeote eobseodo ijen bolsu eobseodo
Eonjena ne mamen tokatheun neo ingeol

Neol gidae hajanja dashi naege eondago
Eonjena ne mamun ni ane gadhin geol
Oh yeah yeah yeah oooh”
.
.
Besoknya, Dongwoo berniat menemui SunHi, sahabat Eunjae. Ia ingin bertanya mengenai Eunjae, dan ia bertemu dengan nya di lapangan basket sekolah.

"SunHi!" Teriak Dongwoo yang membuat perempuan itu menoleh ke arahnya.

"Dongwoo-ah, ada apa?" Tanya SunHi tersenyum sambil menghampiri Dongwoo.

AkAku mau menanyakan sesuatu, Eunjae ada dimana? Kenapa dia jarang bersama mu? Aku jug tak melihatnya seminggu ini." Tanya Dongwoo to the point yang membuat gadis itu tersentak kaget.

"Kau mencari Eunjae? Akhir-akhir ini dia memang jarang masuk. Karena.. Ya ada suatu hal yang membuatnya tak masuk" Jawab SunHi seadanya.

"Sesuatu? Apa itu?" Tanya Dongwoo masih tak mengerti.

"Maaf Dongwoo, aku tidak bisa memberi tahu mu. Aku sudah berjanji dengan Eunjae kalau aku tak akan memberitahu ke siapapun termasuk dirimu. Sekali lagi maaf, aku tidak ingin ingkar janji. Aku masuk ke kelas dulu. Permisi" Jawab SunHi terburu-buru berlari menuju kelas.

'Ada apa dengan Eunjae? Mengapa dia diam saja kalau ada masalah?' Batin Dongwoo kemudian memasuki kelas karena bel berbunyi.

Pulang sekolah, Dongwoo bertekad untuk mengunjungi rumah Eunjae untuk mencari tahu keadaan kekasihnya sekarang. Sebelumnya ia memeinta izin pada hyung nya.

"Ah baiklah, aku juga pergi keluar sebentar. Kunci rumah aku titip ke paman Kim, dan soal makan siang aku sudah siapkan di meja makan." Pesan Jinn dari seberang telepon.

"Baiklah hyung.." Balas Dongwoo dan menutup sambungan telepon lalu ia pun pergi menuju rumah Eunjae.

Sesampainya disana, ia mencoba memencet bel rumah Eujae namun tak ada yang menjawab. Ia terus memencet bel hingga malam tiba. Tapi nihil, tak ada yang menjawab. Sepertinya rumah kekasihnya itu kosong, pupus sudah harapan nya untuk bertemu Eunjae.

Ia pun pulang dengan harapan kosong. Ia tak habis pikir mengapa ia sama sekali tak tahu tentang kekasihnya sendiri. Ia benar-benar merasa tak berguna sekarang.

"Dongwoo-ah! Kau sudah bertemu Eunjae?" Tanya Jinn saat adiknya lewat di ruang keluarga dan kemudian ia mengernyit bingung melihat tingkah adiknya yang cuek seperti tak mendengar pertanyaannya.

'Apa dia belum bertemu Eunjae?' Batin Jinn.

Dengan segera ia mengambil ponselnya dan menelepon SunHi, sahabat Eunjae sekaligus kekasihnya. Akhirnya ia mengetahui alasan mengapa Eunjae menjauhi Dongwoo. Ia juga berjanji pada kekasihnya agar tak memberi tahu adiknya.

Beberapa hari berlalu, Jinn benar-benar tak tega merahasiakan ini semua dari Dongwoo. Kondisi adiknya sekarang benar-benar drop. Hingga pada suatu saat..

"Jinn oppa, sebaiknya kamu dan Dongwoo sekarang ke Seoul International Hospital. Ini menyangkut dengan Eunjae, tolong oppa cepatlah kesini hiks" Pinta SunHi sambil menangis dari telepon.

"Oke, aku akan kesana. Kau tenanglah" Sahut Jinn, dengan segera ia mengganti pakaian dan masuk ke kamar Dongwoo.

"Ada apa hyung?" Tanya Dongwoo dengan wajah yang pucat.

"Ini tentang Eunjae, cepat ganti baju aku tunggu diluar." Kata Jinn.

"Eunjae? Eunjae kenapa?!" Tanya Dongwoo setengah berteriak.

"Aku tak bisa menjelaskan sekarang, cepat ganti baju mu!" Balas Jinn terburu-buru.

"Baiklah hyung" Jawab Dongwoo spontan.

Setelah mengganti baju, ia langsung keluar kamar dan pergi menggunakan mobil yang dikemudikan oleh kakaknya. Sakit yang sedang ia alami seketika menghilang, dipikirannya hanya ada 1 yaitu Eunjae.

"Kenapa kerumah sakit hyung?" Heran Dongwoo melihat kakanya memarkirkan mobilnya di rumah sakit.

"Sudahlah, ayo ikut aku" Jinn menarik pergelangan tangan adiknya dan membawanya masuk kedalam salah satu ruangan di rumah sakit itu.

Jinn mendapati SunHi menangis di depan kamar pasien, dengan segera mereka menghampiri gadis itu.

"SunHi, ada apa denga Eunjae?" Jinn membibing kekasihnya luluh dalam pelukannya.

"Eunjae, dia kritis. Penyakitnya semakin parah" Isaknya

"Tenang saja, Eunjae pasti baik-baik saja" Ucap JInn menenangkan.

"SunHi, yang di dalam kamar itu... Eunjae?" Tanya Dongwoo tak percaya yang diangguki oleh SunHi.

"Dia sakit apa? Kenapa kau tidak memberitahu ku? Kenapa? Aku juga berhak tahu tentang kekasihku sendiri!" Teriak Dongwoo emosi.

Jinn yang melihat adiknya emosi, langsung menenangkan nya.

"Dia sakit apa?" Tanya Dongwoo setelah emosinya reda sambil duduk disebelah SunHI yang diikuti oleh kakaknya.

"Gagal ginjal. Kata dokter, dia tak bisa bertahan lama karena dia sudah lama menderita penyakit itu dan tidak diobati sama sekali" Ucap SunHi pelan.

"Gagal ginjal? Tidak pernah diobati? Oh Tuhan.." Dongwoo menutup wajahnya. Ia benar-benar frustasi sekarang.

"Ya. Eunjae tak ingin kau tahu soal penyakitnya. Ia tak mau kau memikirkannya. Ia juga tak mau kau sedih kalau seandainya dia pergi meninggalkan mu" Ucap SunHi dengan suara meninggi.

"Padahal aku ingin sekali memberitahu mu tapi dia melarang, dia tak mau" Lanjutnya sambil terisak.

Dongwoo hanya bisa tediam mendengar cerita sahabat kekasihnya itu. Kemudian air matanya kembali mengalir, ia tak menyangka kalau Eunjae, gadis yang selalu terlihat ceria dan kuat dimatanya ternyata memiliki penyakit yang sudah tidak bisa disembuhkan lagi. Ia tak bisa membayangkan hidupnya tanpa Eunjae seandainya gadis itu meninggalkannya.

'Tuhan, kumohon biarkan Eunjae tetap hidup. Berikan dia keajaiban kali ini. Aku sungguh mencintainya, aku masih ingin bersamanya. Kumohon, kali ini saja..'

Dokter yang memeriksa kekasihnya pun keluar dengan wajah yang tak bisa diartikan.

"Bagaimana keadaan Eunjae dok?" Dongwoo menghampiri dokter itu.

"Maaf, tapi sepertinya teman kalian sudah lelah berjuang" Jawab sang Dokter sambil membenahi kacamatanya.

"Maksud anda.. Sahabat saya sudah tiada?" Tanya SunHi tak percaya.

Dokter itu hanya mengangguk dan pergi meninggalkan mereka yang menatap tak percaya.

Dongwoo yang tidak menerima kenyataan pun langsung berlari menuju ruangan Eunjae dan memeluk tubuh Eunjae yang sudah ditutup kain.

"Eunjae! Tolong jangan tinggalkan aku. Aku menyayangimu, aku mencintaimu. Kenapa kau pergi meninggalkanku? Apa kau lupa dengan janji kita untuk bersama seumur hidup." Ujar Dongwoo menatap wajah pucat kekasihnya yang sudah tak benyawa.

"Dongwoo-ah, relakan dia pergi. Tuhan ingin Eunjae tidak merasa kesakitan lagi dengan mengajaknya pergi ke surga" Kata Suho bijak. Sebenarnya dia juga sedih karena Eunjae sudah ia anggap sebagai adik sendiri.

"Tapi kalau dia memberi tahu ku, aku pasti sudah siap kehilangan dia. Tapi kenapa dia sama sekali tidak memberitahu ku? Aku.." Tangis Dongwoo.

"Dongwoo, aku juga sedih kehilangan Eunjae, sahabat sejak kecil ku. Tapi setidaknya ikhlaskan dia. Lepaskan dia dengan senyumanmu. Bukankah dia menyukai senyummu?" Tambah SunHi.

"Kenapa kau tidak menceritakan ini SunHi?" Kata Dongwoo sambil memaksakan senyum untuk Eunjae meskipun sangat sulit.

"Sudahlah, ikhlaskan dia. Kalau kau tersenyum, Eunjae juga ikut tersenyum disana kan?" Ucap Jinn mengusap pungggung Dongwoo memberi semangat.

"Iya hyung. Aku akan berusaha ikhlas dan aku akan tersenyum untuk kekasih terncintaku" Balasnya sembari mecium kening Eunjae untuk terakhir kalinya.
.
.
1 Desember 2016

Hari ini adalah hari Eunjae dimakamkan, dan Dongwoo terlihat lebih tegar dari kemarin. Setelah semuanya selesai, ia tak langsung pulang. Ia ingin melihat makam kekasihnya itu.

"Dongwwo-ah, aku dan SunHI pulang ya" Pamit Jinn yang diangguki oleh adiknya.

Setelah Jinn dan SunHi pergi, Dongwoo mencoba mengingat kenangan manis dirinya dengan Eunjae, meminum milk tea bersama, bersepeda bersama, naik perahu mengililingi danau, dan masih banyak kenangan manis yang tak bisa diungkapkan.

Tak lama, salju mulai turun dengan perlahan. Dongwoo menatap lalu menangis. Pertahannya runtuh sudah, ia kembali menangis. Dulu mereka sering menghabiskan waktu bersama diawal musim dingin.

"Eunjae, terima kasih sudah mengajarkan ku arti cinta sejati, terima kasih sudah memberi banyak kenagan indah untuk ku. Aku harap, kamu tidak melupakan semua kenangan yang pernah kita lakukan dulu. Aku disini mencoba kuat, mencoba ikhlas menerima semua ini. Aku tak akan melupakan mu. Kita akan bertemu lagi suatu saat nanti. Aku akan sering berkunjung kesini. Aku mencintai mu." Ucap Dongwoo kemudian meninggalkan makam kekasihnya.

Malamnya, Dongwoo membaca selembar surat yang diberikan SunHi pada saat pemakaman. Baru satu kaliamat ia baca, air mata kembali tercipta dan mengalir di pipinya yang semakin tirus.

-FLASHBACK-
30 Desember 2016

"Dongwoo-ah, apa kabar? Kuharap kau baik-baik saja karena pasti ketika kau membaca ini, pasti aku sudah tak ada disamping mu lagi.

Maaf, selama ini aku tak jujur denganmu. Aku ingin memberitahumu, tapi aku takut kau akan menjauh. Aku benar-benar minta maaf karena aku menjahuimu. Aku tak bisa melihatmu khawatir dengan keadaan ku yang makin buruk.

Sekarang, aku sudah tenang disini. Aku senang karena disini aku tidak merasa kesakitan lagi. Aku tahu, kau pasti sedih aku lebih bahagia disini daripada hidup bersamamu. Percayalah, aku ingin sekali hidup bersama mu, salahkan penyakit ini sampai ia harus memisahkan kita berdua. Aku mencintaimu, sampai selamanya aku akan mencintaimu.

Jangan menangis, aku yakin kau pasti membaca ini. Senyumlah, tunjukkan pada semua orang bahwa senyuman seorang Song Dongwoo pernah membuat hari-hari Park Eunjae berwarna.

Terima kasih sudah menjadi pengisi hatiku selama 5 tahun ini. Terima kasih sudah menjadi cinta pertama dan terakhirku. Terima kasih sudah memberiku banyak kenangan indah yang tak akan pernah aku lupakan. Terima kasih atas cintamu yang membuatku merasa dicintai setelah orang tua ku tiada. Terima kasih untuk senyuman manis yang selalu kau berikan ketika aku bersama mu. Aku akan merindukanmu disini. I Love You, from 5 years ago. now, and forever.

Your Love,

Park Eunjae." Eunjae melihat keseliling kamar rumah sakit yang sedang ia tempati dan mendapati SunHI yang sedang duduk manis di kursi pengunjung pasien sambil membaca novelnya.

"SunHi" Ucap Eunjae pelan sambil memegang perut sebelah kanannya yang semakin sakit.

"Ada apa?" Gadis berkacama itu meletakkan novelnya dan menghampiri sahabat masa kecilnya itu.

"Tolong beri Dongwoo ini dan ARKHHHHH" Eunjae menyerahkan surat itu dan tiba-tiba menjerit kesakitan.

"Eunjae?!" Ucap SunHi panik, dengan segera ia berlari keluar kamar rawat mencari dokter jaga.

"Tolong tunggu disini" Ujar dokter itu ketika sampai didepan kamar rawat Eunjae.

SunHi langsung terduduk menangis didepan kamar rawat sahabatnya itu dan kemuadian ia menelpon kekasihnya itu.

Sedangkan itu...

'Mungkin ini saatnya aku meninggalkan kalian semua' batin Eunjae lalu menutup matanya perlahan.
-FLASHBACK END-

Setelah membaca surat itu, Dongwoo memejam kan matanya dan bernyanyi kecil.

"Gieogi meomuldagan geu jarie
Son kkeute namainneun ongiedo
Niga itda itda
Neoui hyanggi neoui eolgul

Jebal nal bwa nal bwabwa nal bwabwa
Na ireoke neol neukkyeo neol neukkyeo neol neukkyeo
Aesseo jabeun maltu aesseo jabeun miso
Aesseo jabeun neonde

Uri hamkke itdeon geu gonggane
Naega neol darmagadeon geu sungane
Bissogeul geunyang georeodo neomu johatdeon
Niga eopda niga eopda
Eotteoke na honjaseo neol jiugo sara

Hamkke georeogadeon geu sigane
Geureoke mandeureogadeon
Chueokkkajido miryeonkkajido
Meomun jarie nan seo itda neomu geuriwo

Nal bwabwa nal bwabwa nal bwabwa
Na ajikdo neol neukkyeo neol neukkyeo neol neukkyeo
Gyeou darmeun maltu gyeou darmeun miso
Gyeou darmeun neonde

Uri hamkke itdeon geu gonggane
Naega neol darmagadeon geu sungane
Bissogeul geunyang georeodo neomu johatdeon
Niga eopda niga eopda
Eotteoke na honjaseo neol jiugo sara
Neomu geuriwo

Gyeou heorakdoen neoui ireum jiul su eobseo
Neomani bureun naui ireumi yeogi jamjago isseo

Uri hamkke itdeon geu gonggane

Hamkke georeosseoya hal sigane

Na honja butjapgo isseo
Uri miraedo naui baraemdo meomchun jarie
Na seoitgo neoman eopda" Dongwoo membuka mata nya dan tersenyum miris.

"Aku benar-benar menyayangi mu Eunjae" Gumamnya sambil memandang salju yang turun menyelimuti kota Seoul.

>THE END<
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.