Notes

Sosok rembulan kini telah berganti menjadi sang bintang tata surya yang elok. Sinarnya menembus pintu kaca yang menjadi pintu masuk utama gedung SJH Entertainment, membangunkan salah seorang gadis yang tengah tertidur di lantai. Cahaya matahari menusuk matanya, seakan memaksanya untuk membuka mata. Kelopak mata itu tergerak beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya serta membuat pandangan matanya menjadi jelas.

Youngmi—nama gadis itu—beberapa kali ia menguap, membuat kelopak matanya memberikan tekanan pada otot-otot mata yang membuat kelenjar air matanya memproduksi air mata. Ia melakukan peregangan singkat untuk melemaskan otot-otot tubuhnya yang mengalami kekakuan, sebelum akhirnya ia benar-benar tersadar dari kantuknya dan merasa sedikit segar karena olahraga singkatnya.

Netranya dengan cepat menangkap suasana ruangan yang penuh sesak. Pada setiap sudut ruangan, tampak dipenuhi oleh trainee baru dari salah satu agensi entertainment Korea Selatan itu. Sejak kedatangan para trainee saat malam hari, mereka dipersilahkan untuk duduk di lobby. Salah seorang trainee yang telah hadir sebelumnya mengatakan pembagian kamar akan berlangsung pada pagi harinya.

Berbagai kegiatan dilakukan oleh para trainee untuk membunuh kebosanan pun beragam. Entah memainkan ponsel, bercengkrama satu dengan yang lain, ataupun masih tertidur dengan nyenyaknya.

Youngmi hanya terdiam menyaksikan pemandangan yang terpampang di depannya. Merasa bosan, ia merogoh ranselnya dan mencari ponsel. Berniat untuk menonton kembali video-video dance yang telah ia unduh sebelumnya. Namun layar ponsel terlihat gelap, menandakan tidak adanya baterai. Kesal, ia mencari stop kontak untuk mengisi baterai ponselnya.

Netranya meneliti setiap sisi ruangan dan mendapati sebuah stop kontak pada salah satu lorong dalam gedung yang sama sekali belum 'dijajah' oleh trainee lainnya. Dengan cepat, ia mengangkut barang-barangnya dan berlari menuju stop kontak tersebut. Youngmi mengisi baterai ponselnya.

Bosan menunggu ponsel terisi, Youngmi kembali merogoh tas ranselnya, mencari sesuatu yang menarik.

Pilihannya jatuh pada salah satu buku matematika yang ia bawa. Masih banyak yang belum selesai ia kerjakan. Bagi Youngmi, video-video dance dan buku matematika adalah hiburan.

Gadis bersurai gelap tersebut mengeluarkan buku matematika serta alat tulisnya. Kepalanya tertunduk, pandangan sang dara terfokus pada buku dihadapannya. Kini ia tenggelam dalam konsentrasinya mengerjakan soal-soal yang ada. Limit, diferensial, hingga integral, semua ia kerjakan dengan mudah. Mengerjakan soal matematika adalah dianggap sebagai sebuah permainan oleh gadis bermarga Jeon ini.

"Ya! Are you hear me?" Teriakan seorang gadis serta sebuah tepukan pada pundak Youngmi membuyarkan konsentrasinya. Manik kembarnya dialihkan pada sumber suara. Tampak seorang gadis dengan surai coklat terang menatapnya dengan tatapan kesal.

"Berbicara denganku?"