Notes

Nama : Scarlet Madeline Cho
DoB : 10th July 1996
PoB : Vancouver-Canada
Nationality : Korean-American

Namanya Scarlet Madeline Cho. Nama gadis itu berarti sebuah api merah yang menyala. Berbanding terbalik dengan namanya Scarlet sewaktu kecil gadis itu justru tumbuh menjadi seorang gadis cengeng yang sangat sensitive. Tumbuh tanpa kasih sayang seorang ibu membuat Scarlet menjadi seorang gadis dengan penuh dendam.

“Scarlet stop crying you little idiot… Go away to your mommy!”
“Ups.. I forgot you have no mommy right? Such a lame girl”

Tinggal dan lahir di Vancouver yang mayoritas adalah masyarakat ‘Amerika’ membuat Scarlet selalu merasa terpojok. Kulit putih mata yang bulat dan wajah yang masih memiliki percampuran antara orang Amerika-Korea tetap saja membuat Scarlet terbully. Semenjak menginjak bangku Sekolah Menengah Atas Scarlet tak pernah mau bersekolah di sekolah umum lagi. Gadis mungil itu memilih untuk bersekolah home schooling walaupun keinginannya selalu ditentang keras oleh sang ayah. Kejadian-kejadian dimana ia selalu terbully dengan status ‘orang asian’ dan anak ‘tanpa ibu’ membuat gadis itu mendapat sedikit trauma untuk berdekatan dengan orang lain.

Ayah Scarlet, Kevin Cho adalah seorang pebisnis super sibuk yang selalu berpergian ke Korea-Amerika untuk menjalankan bisnisnya, tidak pernah sekalipun ayahnya memberikan perhatian lebih pada putri semata wayangnya.

Ayah dan ibu Scarlet sudah bercerai sejak ia berumur 2 tahun. Permasalahan status ekonomi dan perebutan nationality yang akan dipakai Scarlet menjadi alasan retaknya rumah tangga kedua orang tuanya. Ayah Scarlet merupakan keturunan Korea-Amerika, tapi pria itu sudah memilih untuk mendapatkan satus warga negera Amerika mengingat kepentingan bisnisnya yang lebih banyak berada disana. Sedangkan ibu Scarlet adalah wanita Korea asli umurnya masih sangat belia ketika menikah dengan Kevin Cho. Ia berasal dari keluarga biasa biasa saja yang bertemu dengan ayah Scarlet di sebuah café di daerah Gangnam.

Kisah cinta picisan itu berawal sangat manis hingga pada umur Scarlet yang baru menginjak 2 tahun pertengkaran terus terjadi diantara keduanya yang berujung pada perceraian. Pada awalnya hak asuh Scarlet jatuh pada sang ibu dan Seulhee berhak membawa Scarlet ke Korea bersama dengannya. Namun uang dan kekuasaan mengatakan hal sebaliknya.

Dengan kekuasaan yang dimiliki ayah Scarlet lelaki itu berhasil menyogok beberapa orang dalam persidangan untuk mendapatkan hak asuh putri semata wayang mereka, dan pada akhirnya…… Scarlet menjadi milik sang ayah.

Menginjak umur tiga belas tahun, Scarlet berinisiatif untuk mencari tau tentang keberadaan ibunya lebih banyak di forum internet ketika tidak sengaja ia mendengar para pembantu dirumahnya tengah berbincang membicarakan tentang ‘Nyonya muda’ yang kini sudah menjadi seorang aktris cantik di Korea Selatan. Namun bukan sebuah kekaguman yang ia dapatkan Scarlet mendapat sebuah artikel di forum berita online jika sang ibu ‘Son Seulhee’ adalah aktris Korea yang memiliki banyak scandal. Ibu Scarlet sudah menikah untuk yang ke empat kali dengan beberapa actor actor Korea Selatan lainnya. Son Seulhee yang meniti karier dari iklan CF juga dikabarkan memiliki seorang anak di Amerika saat ia masih berusia 19 tahun.

Di artikel itu tertulis jika Son Seulhee membantah keras adanya pernikahan lain terlebih ia merasa belum memiliki anak dari ketiga pernikahannya terdahulu. Hati Scarlet hancur membaca setiap kalimat yang tertulis di artikel tersebut. Bagaimana bisa seorang ibu dengan tega tidak mengakui darah dagingnya sendiri? Bagaimana bisa ibunya tidak merasa rindu dengan sang putri yang terpisah berjuta juta kilometer darinya?

Sejak saat itu Scarlet tumbuh menjadi seorang gadis yang penuh dendam dan menyendiri. Berbekal keteguhan hatinya untuk mendapatkan pengakuan dari sang ibu ia memaksa sang ayah untuk membuatnya bersekolah home schooling, mengingat sekolah umum akan menjadi beban untuknya saat orang-orang lain membullynya lagi atas keinginan yang ia lakukan.

Menginjak umur 18 tahun, Scarlet dan sang ayah memutuskan untuk pindah ke Korea Selatan karena urusan bisnis yang mulai berkembang pesat di negeri ginseng tersebut. Korea masih terlalu asing bagi gadis muda belia itu namun ia jauh lebih menikmatinya daripada harus berada di Vancouver dan mendengar celetukkan tak sedap tentangnya setiap hari.

Korea adalah tempat kelahiran sang ibu dan juga tempat dimana ibunya bekerja sebagai seorang aktris terkenal. Nama Son Seulhee sudah tidak asing lagi disana, beberapa peran drama dan layar lebar pernah ia mainkan dan scandal percintaannya menjadi buah bibir paling hangat seantero netizen Korea. Scarlet tau dan Scarlet paham namun ia berusaha untuk tidak perduli. Setiap hari ia berlatih dan mengasah kemampuan menyanyi serta menarinya agar kelak bisa menunjukkan pada sang ibu jika ‘anak’ yang tak ia anggap itu memiliki sebuah bakat besar yang tak pernah ia ketahui.

“SJH ENTERTAINMENT OPEN AUDITION”

Semua warta berita di Korea sibuk memberitakan tentang agency besar yang sebentar lagi akan merekrut beberapa trainee lagi untuk ikut bergabung dengan mereka dan mewujudkan impiannya.

“Ini saatnya”, gumam Scarlet sembari meremas sebuah selembaran yang diberikan seorang staff SJH padanya. Ia berfikir jika ia berhasil menjadi seorang idol ia bisa mengungkapkan pada forum media infotainment jika sebenarnya ‘SON SEULHEE’ sudah memiliki seorang anak dari hasil pernikahannya dari seorang pengusaha berkewarganegaraan Canada dan kini gadis itu sudah tumbuh menjadi seorang gadis remaja.

Segala rekaman kehidupannya sejak berada di Vancouver berputar bagai kilas balik di benak Scarlet. Ia tidak lagi ingin menjadi seorang gadis yang cengeng dan sensitive. Scarlet berjanjji untuk membuat semua orang yang awalnya memandang rendah dirinya dan berusaha keras untuk mendapatkan pengakuan dari sang ibu.

“Scarlet means the red fire, so I’ll act the way it is. I promise to burn them up” – Scarlet Cho.