Notes

SL kuki : jadi, pada usia 3 tahun di Korea, ortumu gak mampu, suatu malam, untuk hukuman karena bapakmu nyuri uang di kantor bossnya, dia di siksa dan ibumu di bunuh depan matanya, sedangkan kamu di bawa pergi dan di perjual belikan di pasaran asia. Saat itu kamu masih 5 tahun, ceritanya di China, masih polos tapi genius (?) jadi harga jual belinya cukup mahal. tapi kamu trauma jadi terlalu pendiem dan beringas. sampe akhirnya kamu di beli sama seorang bapak-bapak yang super (?), dia gak minta kamu manggil dia boss, tapi dia mau kamu manggil dia papa atau ayah. awalnya kamu gamau karena gak sudi manggil orang macam bapak2 itu dgn sebutan ayah, tetapi kamu salah dugaan, kamu bener-bener di perlakuin sebagai anak sama dia begitu sampai ke rumahnya, kamu dimandiin sama pelayan, di pakein baju yang keren-keren, di sediain kamar, dan kamu di beri makanan yang selama ini kamu sendiri gatau itu apaan. kamu juga di biarin masuk ke ruang kerja bapak-bapak itu, main sama dia, pokoknya bebas, dia juga bawa kamu ke terapis supaya traumanya hilang dan akhirnya kamu sadar kalau kamu di beli bukan sebagai budak tapi sebagai anak. silang 3 tahun setelah kamu bener-bener anggep dia ayah, akhirnya bapak2 itu cerita kalau sebetulnya dia punya istri dan anak perempuan juga di Jepang, bukannya kaget kamu malah semakin exited karena kamu ngerasa berarti punya keluarga yang utuh, tapi konsekuensinya kamu kalau mau bertemu sama Ibu dan anak perempuan bapak2 itu kamu gak bisa tinggal bareng dia lagi di China, kamu netep di Jepang bareng ibu dan anak perempuan itu. kamu mulai sedih karena kamu harus ninggalin ayah tapi akhirnya kamu berangkat juga ke Jepang. di situ kamu ketemu aku, seumuran sama kamu, sampe bingung siapa yang kakak.

sl aku : aku lahir di keluarga berada, aku punya semuanya karena papaku pengusaha beberapa resort dan company di beberapa negara di Asia, tapi bukan berarti aku hidup tenang. Aku terlahir prematur dan hampir meninggal pada minggu ke-2 saat baru lahir, tetapi aku selamat berkat dokter yang menanganiku. aku tumbuh normal dan sehat, namun mungkin karena lahir prematur, pada usia 3 tahun aku mengalami diseleksia ringan dimana aku sulit untuk membaca dan mencerna bahasa. beruntung aku cepat mendapatkan terapi untuk mengatasinya dan akhirnya aku normal, biarpun aku baru lancar membaca pada usia 7,5 tahun. Meski begitu, aku anak yang cukup bawel dan aku senang menjadi pusat perhatian, sejak usia dini aku suka sekali di foto, di rumah banyak sekali foto-fotoku di pajang di dinding rumah. Hal ini mendorongku untuk mendalami dunia model. Aku memulai debut sebagai model di usia 8 tahun untuk model pakaian suatu brand di Jepang, berkatku juga pakaian itu laku keras. aku terus mendalami hal ini sampai akhirnya aku memutuskan untuk memasuki SMP Swasta Seni dan tidak memilih sekolah Swasta Akademik. di sini aku mulai sesekali merasa stress karena lawanku begitu banyak demi mendapatkan nilai top class. Tetapi berkat kerja keras dan keunikanku, aku mampu lulus dengan nilai yang luar biasa. tetapi tak jarang yang menganggap ini karena aku berasal dari keluarga kaya, bukan hasil kerja kerasku. demi membuktikan sekali lagi kerja kerasku, aku mendaftar ke SMA Horikoshi